,

Aksi Bersama Dunia Serukan Pembebasan 30 Aktivis Greenpeace di Rusia

“Free the Arctic 30.” “Bebaskan Para Pembela Iklim.” “Free Jonathan.” “Free Kierson.” “Free Gizem.” “Free Sini.” “Free Frank.” “Free Thomaz.” Begitu bunyi spanduk dan poster seruan pembebasan ke-30 aktivis Greenpeace yang ditahan di Rusia, dalam aksi di Jakarta, Sabtu (5/10/13).

Aksi hari ini tak hanya di Jakarta, juga Bali dan lebih dari 140 kota di 47 negara. Sekitar 300 pelajar, di Bali, bersama band lokal Navicula dan aktivis Greenpeace membentuk tanda solidaritas #FreetheArctic30. Di dunia, dari Selandia Baru sampai Amerika Serikat, puluhan ribu orang berpartisipasi dalam aksi solidaritas ini. Di Rusia, aksi dilakukan setiap hari kerja di depan kantor pusat Gazprom.

“Mereka berjuang untuk menyelamatkan bumi. Kita di sini untuk mendukung mereka. Agar mereka tahu, mereka tidak sendirian, jutaan orang bersama mereka,” kata Hindun Mulaika, Jurukampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, saat berorasi.

Pada 18 September, lima aktivis Greenpeace aksi damai di Prirazlomnaya, di Laut Petcora. Mereka ingin mencegah kapal milik perusahaan minyak raksasa, Gazprom mengebor di kawasan Arctic. Aksi ini dibubarkan keamanan Rusia. Mereka menodongkan senjata laras panjang serta senjata tajam. Dua aktivis Greenpeace, Sini asal Finlandia dan Marco, Swiss. Kapal Angkatan Laut Rusia juga memuntahkan 11 tembakan mengusir kapal Greenpeace, Arctic Sunrise.

Para aktivis Greenpeace dan Arctic Sunrise melanjutkan perjuangannya. Pada 20 September, pasukan Rusia menggunakan helikopter menyerbu dan merebut Arctic Sunrise. Meskipun kapal yang membawa para aktivis ini berada di perairan internasional, tetapi pasukan ini tetap menawan mereka termasuk kapten, Pete Wilcox.

Pada Rabu dan Kamis pekan ini, 28 aktivis Greenpeace, dua fotografer dan videografer, didakwa pasal pembajakan oleh pengadilan Rusia. Jika terbukti bersalah, mereka akan terkena 15 tahun penjara maksimum. Pengadilan Distrik Murmansk Lenin memerintahkan ‘Arktik 30’ ditahan setidaknya 24 November sementara tuduhan terhadap mereka diselidiki otoritas negara. Pengacara telah membela dan mengajukan banding atas penahanan mereka.

Peserta aksi yang membawa poster para aktivis yanfg ditahan di Rusia. Foto: Sapariah Saturi
Peserta aksi yang membawa poster para aktivis yang ditahan di Rusia. Foto: Sapariah Saturi

Longgena Ginting, Kepala Greenpeace Indonesia mengatakan, dakwaan pembajakan terhadap mereka ini  merupakan serangan terhadap prinsip-prinsip aksi damai tanpa kekerasan. “Tuduhan ini tak beralasan dan mengerikan. Sama sekali tidak logis,  dan dirancang untuk mengintimidasi sekaligus membungkam  kami. Kami tidak takut,” katanya di Jakarta.

Kumi Naidoo, Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional mengatakan, para aktivis mengambil sikap berani melindungi manusia dari perubahan iklim, dan bahaya pengeboran minyak di Arktik. “Saat ini masa penting bahwa jutaan dari kita berdiri dengan mereka dalam membela Arktik dan menuntut pembebasan mereka segera.”

Sedang, Gazprom, Shell dan perusahaan minyak lain malah bergegas mengukir Arktik dan merusak lingkungan yang rapuh. “Mereka harus melihat bahwa kita jutaan dan tidak akan terintimidasi. Tak akan bungkam. Kami berdiri, bersatu, menuntut pembebasan 30 orang-orang pemberani itu.”

Greenpeace juga mengajak masyarakat ikut menyuarakan pembebasan 30 aktivis dan mengakhiri pengeboran arktik dengan mengirimkan surat kepada Kedutaan Besar Rusia.

Arktik merupakan kawasan alamiah, rumah bagi beruang kutub, walrus dan lain-lain. Kawasan ini juga penting bagi kestabilan iklim global. Aktivitas pengeboran Gazprom ini khawatir akan menyebabkan kerusakan lingkungan di kawasan yang memiliki tiga kawasan lindung berdasarkan hukum Rusia.

Bebaskan para aktivis pembela penyelamatan arktik, pembela perubahan iklim. Foto: Sapariah Saturi
Bebaskan para aktivis pembela penyelamatan arktik, pembela perubahan iklim. Foto: Sapariah Saturi
Dukungan kepada para aktivis yang ditahan lewat membubuhkan tanda tangan. Foto: Sapariah Saturi
Dukungan kepada para aktivis yang ditahan lewat membubuhkan tanda tangan. Foto: Sapariah Saturi
Kini mereka yang ditahan di Rusia, terkena tuduhan pembajakan. Free activists, Save Arctic! Foto: Sapariah Saturi
Kini mereka yang ditahan di Rusia, terkena tuduhan pembajakan. Free activists, Save Arctic! Foto: Sapariah Saturi
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,