, ,

Brimob Menolak Disita, Karantina Lepas Ratusan “Souvenir” Satwa Liar

Ratusan anggota Brimob Gorontalo yang baru tiba dari Ternate menggunakan KM Lambelu, kedapatan membawa ratusan satwa dilindungi seperti burung kakak tua raja, kakak tua jambul kuning, nuri, elang Maluku dan satwa lain pada Rabu (4/12/13). Kala hendak disita Karantina, brimob menolak, bahkan sempat terjadi intimidasi terhadap wartawan yang hendak meliput penyitaan ini.

Awalnya, wartawan menduga ratusan burung itu sebagai bukti sitaan polisi. Ketika menelusuri lebih jauh, ternyata mereka mendapati SSK Brimob Polda Gorontalo, tidak membawa izin penyitaan burung.

Bahkan, kala karantina hendak menyita, anggota Brimob Gorontalo malah menolak dan melawan. “Mereka mengaku ratusan burung itu souvenir, tapi saat difoto malah mengeluarkan suara keras,” kata Abineno, wartawan Beritamanado.com di Manado, Jumat (6/12/13).

Aparat nyaris merampas kameranya. Meski berulang-ulang coba menenangkan situasi, dia nyaris saja menerima pukulan. “Saya memotret Christian yang didorong dan dimaki brimob. Setelah itu, mereka memerintahkan menghapus gambar di dalam kamera. Saya menolak.”

Awalnya, beberapa wartawan Kota Bitung ini hendak memasuki ruang dialog antara Penanggung Jawab Balai Karantina, Kapolsek Bitung dan Komandan Kompi Brimob Gorontalo, yang hendak menyelesaikan permasalahan ini.

Saat berniat memasuki Kantor Karantina, beberapa wartawan dicegat dan menerima makian dari anggota Brimob yang sedang emosi. “Mereka tidak mengizinkan saya masuk ke ruang dialog. Beberapa aparat malah mendorong dan mengeluarkan makian. Saya nyaris dipukul,” kata Christian Wayongkere, wartawan Tribun Manado.

Saat kejadian berlangsung Kepala Balai Karantina dan Polsek tidak berani menindak tegas. Mereka membiarkan brimob membawa ratusan satwa ini untuk menghindari konflik lebih luas.

“Katanya satwa itu dibawa sebagai souvenir setelah mereka bertugas selama setahun di Ternate,” kata Sugiman, Kepala Kantor Balai Karantina Kelas I Manado di Kota Bitung, dikutip dari Beritamanado.com.

Dia mengaku berusaha menjelaskan kepada Iptu Rustam, Danki Brimob Gorontalo, soal satwa yang dibawanya melanggar aturan. Namun dia bersama staf tak bisa berbuat banyak apalagi menindak karena situasi tak memungkinkan. “Situasi tidak memungkinkan untuk penyitaan karena mereka pasti melawan. Maka kami biarkan saja, toh juga satwa itu akan dibawa ke Gorontalo.”

AJI Kecam Arogansi Brimob

Yoseph Ikanubun, Ketua Aliansi Jurnalis Independen Manado, mengecam arogansi anggota Brimob Polda Gorontalo ini. Menurut dia, tindakan itu tidak hanya melanggar kerja jurnalis menyebarkan informasi, namun terindikasi mengaburkan fakta di lapangan.

Menyikapi permasalahan ini,  AJI menuntut kapolri segera menindak tegas anggota brimob ini. Yoseph menilai, aparat kepolisian seharusnya menjadi bagian penegakan hukum, bukan melakukan intimidasi sebagai pembenaran.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,