Sekitar 13.828 jiwa pengungsi letusan Gunungapi Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), di luar radius lima kilometer dari kaki gunung, diperbolehkan pulang ke rumah mereka.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dari hasil pemantauan melalui satelit, tak ada peningkatan dan ancaman signifikan dari erupsi Sinabung. Atas dasar itu, Satgasnas Penanganan Erupsi Sinabung memutuskan memulangkan puluhan ribu warga ini.
Terhitung 31 Januari 2014 pukul 14.00, pengungsi di luar radius lima kilometer bisa pulang ke rumah masing-masing. Namun warga satu desa, yakni Desa Kuta Tengah, belum boleh pulang, karena desa mereka dalam radius lima kilometer.
Data Satgasnas Sinabung, hingga Jumat petang, total pengungsi di sejumlah lokasi 30.117 jiwa atau 9.388 keluarga dari 32 desa. Selama beberapa bulan terakhir, mereka mengungsi pada 42 titik.
Adapun pengungsi dari 16 desa yang boleh pulang, dari Kecamatan Payung, terdapat empat desa yakni, Desa Cimbang, Desa Ujung Payung, Desa Payung, Desa Rimo Kayu, dan Desa Batu Karang.
Di Kecamatan Simpang Empat, terdapat tiga desa yaitu Desa Jeraya, Desa Pintu Besi, dan Desa Tiga Pancur. Di Kecamatan Namanteran, masing-masing, dari lima desa, yaitu Desa Naman, Desa Kuta Mbelin, Desa Kabayaken, Desa Gung Pinto, dan Desa Sukandebi.
Sedang Kecamatan Tiganderket, warga boleh pulang dari tiga desa, yakni Desa Tiganderket, Desa Kuta Mbaru, dan Desa Tanjung Merawa.
Masih ada warga 16 desa lain belum boleh pulang. Mereka ini dari Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi, Desa Berastepu, Desa Dusun Sibintun, Desa Gamber, Desa Kuta Tengah, Desa Dusun Lau Kawar, dan Desa Bekerah. Lalu, Desa Simacem, Desa Kutarayat, Desa Sigaranggarang, Desa Kutatonggal, Desa Sukanalu, Desa Kutagugung, Desa Mardinding, Desa Temberun, dan Desa Perbaji.
Syamsul Maarif, Komandan Satgasnas juga BNPB, Jumat siang menyatakan, proses pemulangan para pengungsi itu disiapkan transportasi yang membawa 13.828 jiwa atau 4.639 keluarga.
BNPB akan memberikan bantuan cash for work atau padat karya dengan insentif Rp50.000 per keluarga per hari. Dana itu akan diberikan selama dua bulan ke depan. “Kegiatan dengan pembersihan dan perbaikan rumah, lingkungan, kebun, dan lain-lain.”
Selain itu, para pengungsi akan diberikan bantuan jatah hidup Rp6.000 per orang per hari. Pengungsi juga akan mendapatkan bantuan beras 400 gram per orang per hari.
Setelah mendapatkan izin pulang, tampak sepanjang Jumat siang-petang, truk TNI dan tim SAR, dibantu bus milik Pemerintahan Kabupaten Karo, siap mengangkut mereka.
Tampak tim kesehatan memeriksa kesehatan warga. Sebelum kembali pulang, para pengungsi diberi vitamin dan makanan bergizi. Obat-obatan juga diberikan, termasuk masker menutup hidung, mengantisipasi terhirup debu vulkanik Sinabung.
Di Desa Payung dan Desa Desa Batu Karang, tampak anak muda dan pria dewasa, mulai membersihkan rumah yang tertutup debu vulkanik. Sebagian pergi ke kebun melihat kondisi tanaman seperti cabai dan jeruk.
Menurut Rasyid Surbakti, warga Desa Payung, mereka bersyukur, meskipun ditinggal mengungsi, kebun masih baik, walau sedikit tertutup debu vulkanik. Jeruk dan cabai merah saat panen mereka bersihkan. “Desa kami ini tanah subur. Alhamdulillah, tanaman tampak baik. Walau tertutup debu. Pelan-pelan kami panen dan jeruk, kol, wortel, dan cabai dibersihkan.”