, ,

Profil Ekosistem Wallacea: Usulkan 90 Daerah Penting dan Penyelamatan 37 Spesies Terancam

Ada Gunung Sahendaruman di Sangihe, Danau Poso dan Kompleks Danau Malili di Sulawesi Tengah. Ada juga Gunung Gamkonora di Halmahera dan bentang alam Mebeliling di Flores. Tempat-tempat ini lima dari delapan kelompok daerah penting bagi keragaman hayati (key biodiversity area/KBA) usulan tim penyusunan profil ekosistem Wallacea guna mendapakan dana kemitraan ekosistem kritis. 

Kedelapan kelompok ini berada pada 90 KBA, tujuh kelompok di Indonesia, dan satu di Timor Leste. Peter Wood, pemimpin Tim Profil Ekosistem Wallacea mengatakan, beberapa lokasi itu dipilih berdasarkan penilaian keragaman hayati, komitmen pemangku kepentingan lokal, tingkat keterancaman dan bantuan yang ada di lokasi. “Makin minim pendanaan, makin tinggi prioritas,” katanya kala pertemuan para pihak di Jakarta, Selasa (28/1/14).

Dia mencontohkan, Gunung Saherdaruman, sebagai habitat berbagai jenis keragaman hayati terancam punah Sangihe, seperti capung jarum Sangihe (Protosticta rozendalorum), kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni) dan seriwang Sangihe (Eutrichomyias rowleyi). “Ketiganya sudah kritis, atau selangkah lagi punah. Jenis-jenis ini hanya hidup di satu pulau kecil. Kerusakan habitat dan ancaman lain bisa sebabkan kepunahan.”

Tim juga mengusulkan penyelamatan 37 spesies terancam punah untuk mendapatkan bantuan dari the Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF). Ria Saryanthi, Koordinator Tim Keragaman Hayati Profil Ekosistem Wallacea mengatakan, dari 37 itu, 18 jenis kehati darat, terdiri dari empat jenis burung, tiga jenis kupu-kupu, dua jenis kura-kura salah satu kura-kura leher ular Rote. Lalu, dua jenis mamalia dan lima jenis kantong semar. Sedang 19 jenis kehati laut, yakni tujuh jenis ikan laut, lima jenis mamalia laut, dua jenis kima dan lima jenis penyu.

Penyelamatan pun berbeda-beda. Ada jenis yang cukup efektif dengan menyelamatkan habitat. Namun, bagi hayati dengan tingkat perburuan tinggi baik diperdagangkan maupun dikonsumsi perlu upaya-upaya lebih, seperti memberikan advokasi perlindungan satwa sampai pembuatan kebijakan.

Satu contoh, kakak tua putih di Maluku Utara. Burung ini, katanya, memang belum masuk satwa dilindungi tetapi perburuan sangat tinggi hingga populasi turun drastis. “Perdagangan besar-besaran dari pulau-pulau kecil dan langsung ke Filipina,” katanya.

Untuk itu, lewat kesempatan ini, tim mengusulkan 37 jenis kehati ini masuk dalam prioritas diselamatkan. Jika disetujui,  pendanaan ini bisa digunakan aksi di lapangan, misal advokasi agar satwa dilindungi, dan memberikan penyadaran kepada masyarakat. “Kita sudah diskusikan ini dengan PHKA, Kemenhut. Jika aturan pusat lama, bisa perlindungan lewat peraturan daerah. Jadi, peran daerah sangat penting.”

Ria berharap, profil Wallacea ini bisa menjadi referensi berbagai pihak jika ingin masuk ke wilayah-wilayah itu. “Jadi, tak sebatas profil disusun buat mendapatkan dana CEPF.”

Lebih jelas tentang profil ekosistem Wallacea, bisa dilihat di sini.

Beberapa jenis satwa liar endemik yang terancam punah di Kawasan Wallacea. Searah jarum jam: Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis), Kakatua Putih (Cacatua alba), Babirusa (Babyrousa babirussa). Foto: Ridzki R. Sigit
Sumber: Tim Profil Ekosistem Wallacea
Sumber: Tim Profil Ekosistem Wallacea. Klik peta untuk memperbesar tampilan
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,