Kampanye Lindungi Habitat Harimau Sumatera Raih Perhatian Selebritas Dunia

Sebuah kampanye bertajuk Tiger Manifesto yang diluncurkan oleh organisasi Greenpeace secara global untuk memperjuangkan penggunaan produk-produk kelapa sawit yang ramah lingkungan, tidak menghancurkan hutan tropis yang menjadi habitat harimau Sumatera, dan menekan resiko kepunahan bagi satwa-satwa dilindungi di Indonesia telah diluncurkan pekan ini secara simultan.

Target utama bagi kampanye ini, seperti dilansir dalam situs Greenpeace adalah menekan angka kehilangan hutan tropis dunia, termasuk Indonesia melalui berbagai produk konsumsi yang mengandung bahan tidak ramah lingkungan, seperti kelapa sawit dan lainnya. Menurut penelitian Greenpeace International, sebagian besar hutan tropis yang ditebang di Sumatera antara tahun 2009 hingga 2011, merupakan habitat harimau Sumatera. Hal ini membuat sektor perkebunan menjadi ancaman utama bagi harimau Sumatera, dimana sekitar 1 juta hektar habitat utama harimau Sumatera sudah berubah kepemilikan menjadi konsesi perkebunan di Indonesia.

Kampanye ini terbilang sukses, sejumlah nama besar pekerja seni dunia, seperti aktor Joaquin Phoenix yang terkenal dengan filmnya Gladiator, Walk the Line, dan film terbarunya berjudul Her, ikut menandatangani kampanye online yang disebar secara global ini. Joaquin merasa perlu untuk ikut mengingatkan pentingnya fungsi hutan tropis dan pentingnya keberadaan harimau Sumatera bagi dunia.

Perkebunan kelapa sawit di Propinsi Riau, Sumatera. Foto: Aji Wihardandi
Perkebunan kelapa sawit di Propinsi Riau, Sumatera. Foto: Aji Wihardandi

“Saya baru-baru ini belajar tentang perusakan hutan secara masif di hutan hujan tropis Indonesia untuk perkebunan kelapa sawit dan kayu untuk bahan kertas. Hal ini tidak hanya mempengaruhi jutaan warga Indonesia yang tinggal dan bergantung pada hutan, namun juga memberikan dampak langsung bagi kepunahan harimau Sumatera. Kita semua adalah bagian dari masa depan, dan bersama kita bisa menjamin keberadaan mahluk yang luar biasa ini,” ungkap Joaquin. Selain Joaquin Phoenix, nama besar lain yang juga menandatangani kampanye global ini adlah Gillian Anderson yang terkenal dengan serial X-Files, serta aktor dan model muda AS, Kellan Lutz yang membintangi film Java Heat dan sempat melakukan pengambilan gambar di Indonesia

“Memikirkan bahwa segala yang ada di Bumi yang indah milik kita ini akan hancur dan hilang akibat pola konsumsi kita yang egois sangat menghancurkan hati saya dan saya kira, kita harus melakukan semua yang kita mampu untuk menghentikannya,” ungkap Gillian Anderson dalam rilisnya.

Harimau Sumatera yang jug amti di lokasi konsesi perkebunan milik Asia Pulp and Paper di Riau. Foto: WWF-Indonesia
Harimau Sumatera yang mati di lokasi konsesi perkebunan di Riau. Foto: WWF-Indonesia

“Saya menghabiskan tiga bulan untuk pengambilan gambar film ‘Java Heat di Indonesia dan saya sangat jatuh cinta dengan orang-orangnya, budayanya dan alam liarnya. Harimau Sumatera bisa musnah jika kita tidak menghentikan penghancuran hutan untuk kelapa sawit. Hutan adalah satu-satunya rumah bagi harimau, gajah dan orangutan untuk hidup berdampingan. Saya tidak ingin hutan terakhir di Indonesia musnah, jika banyak cara lain untuk membangun Indonesia melalui sumber daya alamnya. Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa kita tidak takut terhadap utan dan bergabunglah dalam gerakan untuk melindungi keindahan Indonesia.”

Selain ketiga nama besar di atas, Sejumlah selebritas dunia juga terlibat dalam kampanye ini, diantaranya Nikki Reed, Amy Smart, Olivia Munn ketiganya aktris Amerika Serikat, dan seorang aktirs dari Australia, Isabel Lucas.

Memilih cara lain untuk mengelola hutan Indonesia, diungkapkan oleh Bustar Maitar, Kepala Kampanye Hutan Indonesia Greenpeace International. “Hutan tidak perlu dihancurkan untuk menumbuhkan kelapa sawit, namun pihak produsen produk keseharian ini membuat kita semua menjadi bagian dalam perusakan ini. Sangat mungkin untuk melindungi hutan dan mencegah harimau dari kepunahan, dan program kampanye Tiger Manifesto yang diluncurkan oleh Greenpeace ini akan menjadi jalan bagi semua orang yang mau membagi visi yang sama,” ugkap Bustar dalam situs Greenpeace.

Sumber: EarthlyIssues
Sumber: EarthlyIssues

Kampanye Tiger Manifesto ini sudah diluncurkan di Indonesia dan seluruh dunia. Hingga saat ini, sudah 66.000 orang lebih yang menandatangani kampanye global ini.

Harimau Sumatera, adalah salah satu satwa endemik di Pulau Sumatera, Indonesia yang hingga kini diperkirakan tinggal tersisa sekitar 400 individu saja. Harimau Sumatera, adalah jenis terakhir yang masih ada di Indonesia saat ini, dua spesies kucing besar lainnya, yaitu harimau Bali dan harimau Jawa, sudah dinyatakan punah.

Untuk bergabung dengan kampanye global ini, silakan klik di link ini.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,