Mencintai Satwa, Ungkapan Kasih Sayang Yang Bermanfaat

Mungkin tak semua orang merayakan Hari Kasib Sayang. Namun oleh beberapa kalangan, momen ini dinilai sebagai saat yang tepat untuk mengungkapkan segala bentuk kasih sayang kepada semua mahluk. Salah satunya adalah satwa.

Seperti yang dilakukan oleh belasan aktivis pecinta satwa dari Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (Foksi) Jawa Timur serta Kelompok Studi Reptil Albolabris Surabaya, yang menggelar aksi simpatik memperingati hari kasih sayang atay Valentine yang jatuh setiap 14 Februari.

Aksi dengan membagikan bunga dan selebaran kepada para pengguna jalan yang melintasi jalan gubernur Soerjo di depan gedung negara Grahadi di Surabaya, ingin mengajak masyarakat merayakan valentine dengan cara yang berbeda yakni dengan lebih memperhatikan dan mencintai satwa.

Luwak yang diperdagangkan di Pasar Jatinegara, Jakarta. Foto: Chris R. Shepherd/TRAFFIC Southeast Asia
Luwak yang diperdagangkan di Pasar Jatinegara, Jakarta. Foto: Chris R. Shepherd/TRAFFIC Southeast Asia

Diungkapkan oleh koordinator aksi Yovinus Guntur Wicaksono, aksi ini ingin mengajak setiap orang termasuk pemerintah, untuk memperhatikan kesejahteraan satwa yang selama ini banyak dilupakan.

“Mengadakan valentine day ini untuk mengajak masyarakat bahwa mencintai satwa itu sangat penting, mengapa penting karena kalau kita memelihara satwa maka kita harus juga mempertimbangkan berbagai macam hal, salah satunya adalah bagaimana tingkat kesejahteraan mereka, kelayakan hidup mereka, dan ini yang menjadi catatan bagi masyarakat kota Surabaya,” terang Yovinus Guntur kepada Mongabay-Indonesia, Jumat (14/2).

Barang bukti  berupa ratusan enggang gading dan organ tubuh satwa dilindungi lain diamankan dari rumah pedagang satwa ilegal di Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat. Foto: Andi Fachrizal
Salah satu aktivitas perdagagan bagian tubuh satwa secara ilegal. Barang bukti berupa ratusan enggang gading dan organ tubuh satwa dilindungi lain diamankan dari rumah pedagang satwa ilegal di Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat. Foto: Andi Fachrizal

Banyaknya pemberitaan mengenai satwa mati dan kurang terurus di Kebun Binatang Surabaya serta berbagai lembaga konservasi lainnya, mengundang keprihatinan aktivis Foksi Jawa Timur, yang mendesak setiap pemangku kebijakan dan pihak yang berkepentingan untuk lebih memperhatikan satwa.

“Kami juga mengajak lembaga-lembaga konservasi yang lain, yang selama ini kita ketahui bahwa banyak satwa-satwa yang mati, nah kita mengajak mereka untuk sejatinya lebih memperhatikan kesejahteraan satwa-satwa yang ada di lembaga konservasi mereka,” seru Yovinus Guntur.

Paruh enggang gading yang berhasil diamankan dari Among, April 2013. Foto: Andi Fachrizal
Paruh enggang gading yang berhasil diamankan dari Among, April 2013. Foto: Andi Fachrizal

Dipilihnya hari kasih sayang atau valentine ini menurut Yovinus Guntur, karena merupakan momentum yang cukup menarik perhatian banyak orang. Yovinus menambahkan, bahwa pemaknaan hari kasih sayang tidak hanya sebatas kepada pasangan, melainkan juga terhadap sesama manusia dan satwa yang ada di sekitar kita.

“Kalau kita mencintai pasangan itu sudah biasa, ini kami mengajak masyarakat lebih mencintai satwa seperti keluarga sendiri. Karena masih banyak kita dapati perlakuan yang tidak semestinya diterima satwa dari manusia yang memeliharanya,” ujar Yovinus.

Barang bukti perdagangan satwa ilegal di Klaten. Foto: COP
Barang bukti perdagangan satwa ilegal di Klaten. Foto: COP

Masih maraknya perdagangan satwa liar dilindungi, juga menjadi perhatian para aktivis pecinta satwa ini. Melalui seruan maupun keterangan yang ditulis dalam selebaran, masyarakat diminta untuk tidak ikut terlibat dalam penangkapan maupun kegiatan jual beli satwa liar.

“Kalau untuk satwa dilindungi seharusnya masyarakat sendiri sudah paham ya, bukan dari penjualnya juga sebab mereka menjual karena ada konsumen. Seharusnya masyarakat sadar bahwa satwa-satwa yang dilindungi sudah terancam punah dan sebaiknya harus kita jaga bersama, itu merupakan suatu kesadaran masyarakat bersama,” kata Satrio dari Kelompok Studi Reptil Albolabris Surabaya.

Salah satu harimau barang, bukti kepemilikan satwa liar ini oleh TNI AD di Aceh Tengah. Foto: Yusriadi
Salah satu harimau barang, bukti kepemilikan satwa liar ini oleh TNI AD di Aceh Tengah. Foto: Yusriadi

Ajakan untuk mencintai satwa termasuk satwa liar dilindungi juga dituangkan dalam bentuk aksi bermain gitar oleh dari Doddy Hernanto, atau biasa diaapa Mr. D. Petikan gitar satu jari Mr. D ini mengiringi lagu ciptaannya sendiri mengenai pentingnya perlindungan satwa liar yaitu lagu berjudul Save Panthera Tigris Sumatrae.

“Kami hanya mengajak untuk bagaimana sih merawat satwa yang sebenarnya. Ya jadi saya gak mau untuk yang lain, ini kan lagi genting-gentingnya masalah KBS (Kebun Binatang Surabaya) ya. Intinya, ini kan hanya masalah animal welfare jadi masalah kesejahteraan satwa saja yang harus diperhatikan,” ungkap Doddy Hernanto yang membawakan beberapa lagu yang bertemakan cinta.

Tabel Jumlah dan Jenis Satwa Dilindungi yang diperdagangkan di sejumlah pasar burung pada bulan Februari 2012. Sumber: ProFauna
Tabel Jumlah dan Jenis Satwa Dilindungi yang diperdagangkan di sejumlah pasar burung pada bulan Februari 2012. Sumber: ProFauna
Artikel yang diterbitkan oleh
, ,