Pemkot Surabaya Ajak Semua Pihak Benahi KBS

Pemerintah Kota Surabaya menunjukkan keseriusannya melakukan pembenahan Kebun Binatang Surabaya, setelah setahun terakhir banyak satwa mati dan kurang terurus dengan baik. Seperti menggalang dukungan serta menyerap usulan dan pendapat melalui Seminar bertema “Bersama Membangun Untuk Kejayaan KBS” yang digelar di Graha Sawunggaling, Pemerintah Kota Surabaya, Rabu (26/3).

Dikatakan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini,  seminar ini digelar untuk mendengar dan menampung berbagai ide-ide inovatif seluruh masyarakat khususnya para ahli di bidang lembaga konservasi, untuk memperbaiki kondisi Kebun Binatang Surabaya kedepan.

“Kami ingin KBS jaya seperti tahun 70-an, di mana KBS menjadi kebun binatang terluas dan koleksi satwanya terlengkap di Asia Tenggara. Kami ingin kembalikan itu,” kata Tri Rismaharini pada pembukaan seminar.

Seminar tentang Kebun Binatang Surabaya ini dihadiri sekitar 150 peserta dari sejumlah kedutaan dan konsul negara sahabat, instansi pemerintah seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, instansi swasta, akademisi, pemerhati lingkungan dan satwa, hingga perwakilan masyarakat Surabaya.

Risma menjelaskan bahwa salah satu rencana Pemerintah Kota Surabaya kedepan adalah melakukan perluasan Kebun Binatang Surabaya, dengan memanfaatkan lahan yang selama ini untuk parkir kendaraan. Selanjutnya parkir kendaraan akan dipindahkan ke Terminal Joyoboyo, yang terletak sekitar 100 meter di sebelah Selatan Kebun Binatang Surabaya. Antara Kebun Binatang Surabaya dengan Terminal Joyoboyo akan dihubungkan dengan sebuah Tunnel, yang terintegrasi dengan perencanaan angkutan massal cepat (AMC).

Foto: Petrus Riski
Foto: Petrus Riski

Tunnel itu nanti keluarnya di KBS. Itu juga masuk dalam perencanaan AMC. Intinya nanti di KBS tidak ada lahan parkir,” ujar Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Tri Rismaharini menegaskan keberadaan Kebun BInatang Surabaya kedepan bukan merupakan alat mencari keuntungan, namun lebih pada fungsi edukatif dan rekreatif.

“Saya paham begitu banyak sorotan kepada KBS, termasuk dari kalangan luar negeri. Dan saya yakin, kita bersama bisa mengembalikan kejayaan KBS. Sebab, keberadaan KBS menjadi indikasi apabila kota ini ramah lingkungan. Bukan tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan, tidak ada lagi warga di Surabaya yang memelihara angsa atau binatang lainnya. Sehingga, di KBS-lah anak-anak Surabaya bisa belajar mengenali satwa tersebut, termasuk juga sebagai tempat penelitian satwa,” lanjut Risma dihadapan peserta seminar.

Sementara itu Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) Ratna Achjuningrum mengatakan, dengan kondisi Kebun Binatang Surabaya saat ini, pihaknya sangat terbuka terhadap siapa saja yang mau ikut berpartisipasi membangun Kebun Binatang Surabaya.

“Kami masih membutuhkan banyak arahan untuk renovasi pembuatan kandang. Kami juga butuh bantuan para ahli hukum terkait kepemilikan aset,” ucap Ratna Achjuningrum.

Diutarakan oleh pakar hukum lingkungan Universitas Airlangga Surabaya, Supartowijoyo, rencana re-design Kebun Binatang Surabaya harus pula diikuti perhatian terhadap kesejahteraan karyawan, demi terwujudnya kesejahteraan

“Misalkan bagaimana kesejahteraan keluarga karyawan. Anak-anaknya apa bisa sekolah, ini penting agar tidak hanya satwa saja yang sejahtera,” ujarnya.

Para peserta seminar diajak melihat kondisi KBS. Foto: Petrus Riski
Para peserta seminar diajak melihat kondisi KBS. Foto: Petrus Riski

Pakar tata kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Johan Silas menyebutkan bahwa pada tahun 1970-an, KBS merupakan idola yang lebih dikenal dibandingkan dengan Kota Surabaya, sehingga saat ini perlu pengelolaan yang sungguh-sungguh, terutama untuk menjadikan Kebun Binantang Surabaya rumah yang nyaman bagi satwa.

“Yang terpenting ke depan, KBS harus dikelola sebagai rumahnya hewan, bukan rumah pengurus atau pengunjung. Karena hewan ini yang selama 24 jam berada di sana,” tukas Johan Silas.

Pemerintah Kota Surabaya mengajak seluruh elemen masyarakat dan semua pihak yang peduli terhadap perbaikan Kebun Binatang Surabaya, untuk bersama-sama mewujudkan kejayaan Kebun Binatang Surabaya seperti pada tahun 1970-an, sebagai lembaga yang berfungsi konservasi, rekreasi dan juga edukasi.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,