Investasi Sang Terminator Diduga Merusak Hutan Tropis Dunia

Mantan Gubernur negara bagian California dan bintang Hollywood, Arnold Schwarzenegger kini tengah menghadapi kritik terkait temuan investigasi Global Witness yang menemukan sejumlah investasi mantan bintang laga ini di sejumlah perusahaan yang dinilai ikut berkontribusi menghancurkan hutan hujan tropis di Asia Tenggara, saat dirinya menjabat sebagai gubernur di California.

Menurut análisis yang dikeluarkan oleh Global Witness tersebut pekan lalu, Dimensional Fund Advisors (DFA) -sebuah perusahaan pengelola aset tempat Arnold menanamkan modalnya- memiliki saham di sekitar 50 perusahaan kehutanan terbesar di dunia, termasuk beberapa diantaranya yang terkenal karena aktivitasnya merusak hutan hujan tropis.

“DFA menanamkan saham senilai 154 juta dollar AS di 20 perusahaan, dari 50 perusahaan yang dianalisis dalam laporan ini. Jauh lebih banyak dibandingkan perusahaan keuangan lainnya,” ungkap laporan ini. “Hal ini termasuk sejumlah perusahaan yang sangat merusak dan juga melakukan aktivitas ilegal, yaitu aktivitas yang memusnahkan hutan tropis di Kalimantan.”

Seperti perusahaan pengelola aset lainnya, DFA sangat bergantung pada perdagangan terencana, dengan menggunakan beberapa perhitungan matematis untuk menanamkan sejumlah uang ke sejumlah perusahaan di berbagai sektor. Perhitungan matematis ini terkait dengan berbagai indikator teknis, dan jarang terkait pertimbangan-pertimbangan etis, dimana hal ini membuat posisi Schwarzenegger menjadi kikuk karena dirinya pernah menyatakan sangat mencintai hutan tropis.

“Sebelum menjadi gubernur dan aktivis lingkungan, Arnold Schwarzenegger telah menjadi seorang pembunuh robot dari masa depan; kini dirinya mencetak kekayaan dari perusahaan yang didanai secara otomatis (robo-fund company) yang ikut menghancurkan masa depan kita,” ungkap Andrew Simms dari Global Witness.

“Deforestasi yang terjadi dalam skala industri salah satunya disebabkan oleh sejumlah perusahaan yang memberikan keuntungan bagi Arnold Scwarzenegger. Dalam terminologi lingkungan, ini disebut weaponized contradiction,” tambah Simms. “Untuk membersihkan namanya, dia harus meminta DFA untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan ini atau dia harus keluar dari DFA.”

Global Witness saat ini menargetkan sejumlah perusahaan perdagangan yang menyebabkan kerusakan lingkungan lewat investasi mereka. Beberapa sasarannya adalah perbankan dan dana pemerintah yang menyediakan modal untuk penebangan, pertambangan dan perusahaan kehutanan lainnya.

“Mesin penghitung DFA jelas tidak mengitung variabel hutan hujan tropis atau orang-orang yang tergantung dengannya,” ungkap Simms lebih jauh. “Saat ini, saat komputer mengatakan ya, anda bisa mendengar bunyi gergaji mesin berdenging di hutan tropis dunia. Klien-klien DFA yang tidak berharap terkait dengan deforestasi dan dampak yang diakibatkannya harus menarik dana mereka kecuali DFA memperbaiki kebijakan dalam investasi mereka.”

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,