Merapi Batuk, Status Tetap Normal

Bunyi gemuruh dari puncak Gunung Merapi dan informasi adanya letusan merapai Minggu 20 April 2014, sekitar pukul  04.26 hingga 04.40 WIB membuat Sukono, Lurah Desa Balerante dan warga desa lainnya berhamburan keluar rumah dan mengungsi menuju Balai Desa Balerante, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Di hubungi Mongabay-Indonesia Sukono menjelaskan, ketika terjadi bunyi gemuruh dan letusan suasana langit masih gelap. Warga desa otomatis berhamburan keluar dari rumah dan mengevakuasi  menuju Balai Desa Balerate. Informasi di dapat dari informasi Handy Talkie (HT) yang terkoneksi dengan daerah lain dan juga dari pusat pemantauan gunung merapi. Adapaun jarang puncak merapi dengan Desa Balerante berkisar 5,5 kilometer.

“Warga juga ada yang mengungsi ke daerah Kecamatan Manis Renggo. Namun tadi jam 6 pagi sudah mulai kembali, dan melakukan aktivitas sepeti biasanya,” kata Sukono.

Peta_Kerentanan_Pakem_Turi_Cangkringan_Ngemplak

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian dan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, Subandrio mengatakan, membenarkan bahwa tadi pagi sekitat pukul empat malam Gunung Merapi menggurkan lava pijar itu merupakan hembusan gas yang keluar dari celah rongga saluran magma langsung diikuti terjadinyanya letusan minor.

“Letusan yang berlangsung selama 16 menit. Ini seperti kejadian sebelumnya hanya barang kali berkaitan dengan adanya gempa tektonik yang terjadi dua hari yang lalu. Gempa tektonik juga terjadi beberapa jam sebelum letusan,” kata Subandrio.

“Sampai saat ini dari analisis dan evaluasi BPPTKG Yogyakarta material yang dikeluarkan tidak ada ada material lama dan hanya terjadi letusan minor. Aliran lava menuju Sungai Senowo juga material juga dari material lama Gunung Merapi.”

Selain itu, Subandrio menambahkan, Abu Vulkanik dari letusan hari ini menyebar sampai kota Jogja, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Klaten, Jawa tengah.

“Hal itu wajar karena abu vulkanik yang dilontarkan saat erupsi mungkin tinggi. Dan material abu vulkanik yang lembut akan tersebar lebih jauh. Sejauh ini letusan paling besar pada 18 November 2013“, kata Subandrio.

PETA KONTIJENSI-DATA PENDUDUK.mxd

“Dari data-data pemantauan BPPTKG, mengacu pada undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, maka dilihat dari dampak dan letusan Merapi, maka sejauh ini status gunung Merapi tetap aktif normal. Hal ini mengacu pada undang-undang nomor 24 tentang penanggulangan bencana.”

Informasi dari twitter Badan Penanggulangan Bencana Daerah Di Yogyakarta menginfokan pukul 04:26 – 04:40 suara gemuruh dari puncak Merapi. Lalu pukul 04:25 suara gemuruh terjadi sekitar 8 menit dan luncuran lava pijar sejauh 1 kilometer mengarah ke Sungai Senowo dan Gunung Merapi Normal pada pukul 04.40 WIB.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,