Status Merapi Jadi Waspada, Warga Diminta Tetap Tenang

Merapi Java-Aji-1024

Dari surat edaran dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) nomor :326/04/BGV.K/2014, yang di tanda tangani oleh kepala BPPTKG Drs. Subandriyo, M.Si di sebutkan, kegempaan tanggal 20 April sampai dengan 29 April 2014, tercatat gempa guguran sebanyak 37 kali, gempa Multy Phase (MP) 13 kali, hembusan 4 kali, tektonik 24 kali dan gempa Low Frequency (LF) 29 kali.

Deformasi tubuh Gunung Merapi yang dipantau secara instrumental baik dengan Electronic Distance Maeasurement (EDM), tiltmeter, maupun Global Positioning System (GPS) tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

“Dari pengamatan pos-pos Gunung Merapi dilaporkan terdengar dentuman hingga radius 8 km,” seperti dikutif dari rilis di situs Badan Penangulangan Bencana Daerah Yogyakarta.

Bersadarkan hasil data pemantauan Gunung Merapi, secara instrumentas dan visual, aktifitas Gunung Merapi menunjukkan peningkatan.

“Maka terhitung Tanggal 29 April 2014 pukul 23.50 WIB status aktifitas Gunung Merapi dinaikkan dari tingkat Normal menjadi “Waspada,” seperti dikutif dari Surat Edaran tersebut.

Dalam surat yang ditandatangani kepala BPPTKG Subandrio juga dijelaskan, kegiatan pendakian di Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendaikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

“Tetap tenang, cek sistem penanggulangan bencana, pastikan dalam kondisi siap.”

Diharapkan kepada masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menayakan langsung ke pos pengamatan Gunung Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, kantor BPPTKG, Jl Cendana No.15, Yogyakarta telepon (0274) 514180 – 514192 atau melalui frekuensi Pusdalops PB BPBD DIY 170.300 MHz Duplek 5000 tone standart telepon Pusdalops PB BPBD DIY (0274)555585.

Lurah Desa Balerante, Kabupaten Klaten Sukono melalui pesan singkatnya 29 April 2014, pukul 20.35 WIB mengatakan sudah tiga hari ini warga mendengar gemuruh dari puncak Gunung Merapi.

“Iya benar warga mendengar suara gemuruh beberapa hari ini dari puncak merapi,” tulis Sukono dalam pesan singkatnya.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,