,

Wow! 4 Anak Harimau Sumatera Lahir di Medan Zoo

Manis, induk harimau Sumatera betina (Panthera tigris sumaterae), di Medan Zoo, Sumatera Utara, melahirkan empat anak dengan selamat pada Rabu (7/5/14).

Sang induk yang berusia 15 tahun ini melahirkan tanpa hambatan berarti meski berada di kandang kurang memadai.  Manis  terus menjilati, dan membersihkan tubuh anak-anaknya sambil rebahan di lantai.

Guna menjaga kesehatan empat anak harimau ini, managemen Medan Zoo, menempatkan mereka di lokasi nyaman.

Meski demikian, sampai saat ini belum diketahui jenis kelamin keempat bayi harimau Sumatera yang baru lahir ini. Medan Zoo tak mau mengambil risiko memeriksa jenis kelamin mereka. Mereka khawatir, sang induk maupun anak-anak itu stres hingga tak mau menyusui.

Sucifrawan, dokter hewan Medan Zoo, memperkirakan, dua minggu setelah kelahiran, barulah jenis kelamin keempat bayi harimau ini diketahui.

Menurut dia, saat ini keempat bayi itu, masih tinggal sekandang dengan induk. “Ini sangat penting agar hubungan emosional tetap ada, dan induk dapat terus menjaga dan memantau kondisi kesehatan anak-anaknya.”

Manis sudah melahirkan beberapa kali. Dalam usia ini, ia sudah memiliki  delapan anak.”Kondisi sampai Rabu petang stabil. Kita terus pantau dan awasi, ” kata Suci.

Dulmi Eldin, Plt Walikota Medan, mendapat kabar kelahiran empat harimau langsung menuju Medan Zoo. “Ini prestasi besar. Jarang sekali harimau Sumatera melahirkan empat ekor bayi sekaligus.”

Dia  ingin melihat langsung proses kelahiran satwa langka ini. Eldin berjalan sangat berhati-hati di sekitar kandang. Dia  khawatir kehadiran manusia, dapat mengejutkan sang induk yang tertidur, dan empat anak yang asyik menyusui.

“Ini mengejutkan saya. Kelahiran keempat harimau ini, akan menambah populasi yang kini nyaris punah,” kata Eldin.

Eldin berencana, memberi nama keempat bayi  itu setelah usia tepat sebulan. “Agar bisa lebih tenang dan telah beradaptasi dengan lingkungan baru. Jika acara penabalan terburu-buru, khawatir stres dan tidak mau menyusui.”

“Saya berterima kasih kepada para petugas di Medan Zoo. Selama ini mereka menjaga dan merawat dengan baik, termasuk satwa-satwa lain. Saya berharap kinerja ini terus ditingkatkan, agar seluruh satwa tumbuh baik.”

Plt Walikota Medan, Dzulmi Eldin menyaksikan langsung kelahiran harimau Sumatera di Medan Zoo. Foto:  Ayat S Karokaro
Plt Walikota Medan, Dzulmi Eldin menyaksikan langsung kelahiran harimau Sumatera di Medan Zoo. Foto: Ayat S Karokaro

Tambah Satwa

Eldin akan menyurati  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut, untuk meminta gajah jantan di Cikampek, guna menambah koleksi satwa Medan Zoo.

Ketika disinggung soal pengelolaan dan managemen Medan Zoo yang buruk, Eldin, menyadari masih banyak kelemahan dan masalah saat ini. Pemerintah Medan, katanya, berencana melakukan perbaikan hingga penghuni Medan Zoo lebih diperhatikan.“Kita segera menata Medan Zoo. Melalui PD Pembangunan bisa kerjasama dengan para stakeholder untuk penataan ulang.”

Rafiandi Nasution, direktur pengembangan PD Pembangunan, mengatakan, sebelum Manis melahirkan, koleksi harimau Sumatera di Medan Zoo tujuh ekor. Harimau Benggala ada dua.

Kelahiran empat anak harimau ini hasil perkawinan Manis dengan Anhar, jantan berusia 15 tahun. Kini, koleksi harimau Sumatera menjadi 11 ekor.

“Kemungkinan populasi harimau di Medan Zoo bertambah lagi. Dalam waktu sebulan lagi, induk harimau Benggala, akan melahirkan pertama kali. Kita berharap dan berdoa proses kelahiran berjalan baik seperti Manis. ”

Menyedihkan

Pengelolaan Medan Zoo, beberapa bulan terakhir mendapat sorotan dari berbagai kalangan, baik  aktivis dan komunitas mahasiswa pecinta alam di Sumut. Salah satu, dari Orangutan Information Center (OIC) dan Walhi Sumut, yang menuntut orangutan Sumatera hasil sitaan segera dilepasliarkan. Selama ini, tidak dirawat maksimal di Medan Zoo.

Bahkan, pada Senin (21/4/14), puluhan mahasiswa dan kelompok pecinta satwa menamakan Koalisi Pemerhati Satwa Medan,  berunjukrasa di Kejaksaan Negeri Medan, menuntut Kejaksaan mengusut dugaan korupsi penyelewengan dana pengelolaan Medan Zoo.

Jamalun Brutu, juru bicara Koalisi, menyatakan, hasil pengumpulan data mereka, ada dugaan korupsi APBD Medan Rp2,1 miliar, khusus pengelolaan Medan Zoo.

Dugaan korupsi itu dilakukan pihak tertentu sejak kebun binatang ini dipindahkan dari Jalan Katamso ke Jalan Pintu Air IV.

Direktur Utama PD Pembangunan Medan, Hermen Ginting, bersama bendahara pengeluaran, Rusman Effendi pada 14 April 2014, ditahan. “Pengelolaan Medan Zoo makin berantakan. Banyak satwa tidak terurus, dan makanan buat mereka tidak layak.”

Korupsi dana pengelolaan Medan Zoo makin meningkat, setelah Kejaksaan Medan, menetapkan direktur pperasi PD Pembangunan Medan, Ichwan Hisein Siregar masuk daftar pencarian orang (DPO).

Benget Naibaho, tim Koalisi, menyatakan, kesehatan satwa sangat memprihatinkan dan tidak terurus. Setidaknya, dari 180 spesies terancam kelaparan dan karena tidak terurus di Medan Zoo. Dokter hewan pun hanya satu orang.

Kondisi menghawatirkan tampak pada dua orangutan Sumatera, yang hidup di kandang sempit berukuran 2×3 meter dan tidak terurus. Makanan sangat tidak layak, yakni pisang hampir busuk.

“Bulu-bulu sudah rontok dan sangat jorok. Medan Zoo benar-benar sangat memprihatinkan. Ketika kami tanya ke petugas, dana buat makan dan perawatan tidak ada. Jadi satwa-satwa ini seperti hidup susah mati tak mau. Kasihan sekali akibat ulah manusia. Dana buat binatang saja dikorupsi. Kejam sekali.”

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,