,

Banjir Rob Rutin Landa Belawan, Apa Upaya Pemerintah Daerah?

Banjir rob yang melanda kawasan Belawan, Medan, Sumatera Utara pada Sabtu (13/7/14)-Senin malam(14/7/14) nyaris menenggelamkan kawasan pesisir laut di daerah itu. Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Ini sudah ‘penyakit’ rutin tetapi kali ini lebih parah dari biasa.

Air laut naik hingga ke Pelabuhan International Belawan. Rumah-rumah penduduk tergenang. Arus keluar masuk transportasi Pelabuhan Belawan terganggu. Bahkan banjir mengakibatkan aktivitas di Dermaga Ujung Baru Pelabuhan Belawan, nyaris lumpuh.

Menurut warga pesisir Belawan, fenomena ini biasa terjadi dua kali setahun. Namun pasang kali ini, terparah karena ketinggian air laut hingga ruas jalan Pelabuhan Belawan Medan.

Agus Harianja, warga Ujung Baru, Belawan, beruntung mendirikan rumah panggung dengan konstruksi tinggi, hingga air laut menggenangi kolong rumah. Namun, warga Kota Belawan, terpaksa menyelamatkan harta benda ke daerah lebih tinggi.

Pantauan Selasa pagi, banjir mulai surut. Meski begitu, warga belum berani beraktivitas penuh. Sebagian mereka mulai membersihkan tembok-tembok rumah.

Lantas apa penyebab banjir rob? Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, mengatakan, banjir karena tidak ada penyangga atau konstruksi mencegah saat air pasang laut datang.

Dermaga TPI Ujung Baru Pelabuhan Belawan tenggelam akibat  banjir rob sejak Sabtu hingga Senin malam. Foto:   Ayat S Karokaro
Dermaga TPI Ujung Baru Pelabuhan Belawan tenggelam akibat banjir rob sejak Sabtu hingga Senin malam. Foto: Ayat S Karokaro

Menurut dia, wilayah ini acapkali menjadi langganan banjir jika pasang perdani datang. Dampaknya, sektor ekonomi di pesisir Pelabuhan Belawan hingga jalur perbatasan darat dan wilayah laut, mengalami gangguan. Ternak warga banyak mati, kolam apung beternak berbagai jenis ikan laut rusak.

Untuk mengatasi, katanya, Pemerintah Medan dan Sumut, menyiapkan anggaran untuk membangun tanggul sepanjang tujuh kilometer.  Dengan tanggul ini,  diharapkan mampu mencegah banjir rob di Belawan dan sekitar.

Pembangunan tanggul ini, katanya, diperkirakan paling lama 2015. Mereka sudah membentuk tim untuk proyek pembangunan ini. Saat ini, masih menunggu anggaan untuk membuat detail engineering design (DED).

Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Sumut, menyatakan, sudah membahas anggaran DED, dan diskusi serius dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera II.

Tahun ini, katanya,  ada anggaran studi DED. Jika selesai, akan mengusulkan proyek ini masuk PAPBN 2014 atau selambat-lambatnya APBN 2015.

“Saya minta studi bisa diselesaikan cepat. Soalnya banjir rob kali ini cukup besar. Saya optimis, 2015 tanggul sepanjang tujuh kilometer sudah dibangun,” kata Gatot.

Ketika akan masuk ke kawasan pesisir pantai di Belawan, banjir rob sudah terlihat. Foto: Ayat S Karokaro
Ketika akan masuk ke kawasan pesisir pantai di Belawan, banjir rob sudah terlihat. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,