Kebun Binatang Surabaya Resmi Miliki Ijin Lembaga Konservasi

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyerahkan ijin Lembaga Konservasi kepada Kebun Binatang Surabaya, yang diterima langsung oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (18/8) di Surabaya. Diterimanya ijin Lembaga Konservasi ini semakin memudahkan langkah Pemerintah Kota Surabaya melalui Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) untuk mengelola Kebun Binatang Surabaya dengan lebih baik sesuai prinsip animal welfare atau kesejahteraan satwa.

Keluarnya ijin Lembaga Konservasi kepada Kebun Binatang Surabaya yang tertuang dalam Surat keputusan (SK) Menteri Kehutanan RI Nomor SK. 677/Menhut-II/2014 tentang Pemberian Ijin Sebagai Lembaga Konservasi, merupakan bukti usaha keras semua pihak dalam hal ini Pemerintah Kota Surabaya, untuk melakukan perbaikan serta penataan di Kebun Binatang Surabaya.

“Hari ini tuntas sudah Ijin Lembaga Konservasi untuk KBS, saya yakin seperti yang sudah kita saksikan bersama KBS akan jauh lebih baik, sekarang maupun masa-masa yang akan datang,” kata Zulkifli Hasan.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menandatangani plakat peresmian lembaga konservasi. Foto : Petrus Riski
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menandatangani plakat peresmian lembaga konservasi. Foto : Petrus Riski

Selain mengapresiasi upaya yang telah dilakukan untuk perbaikan Kebun Binatang Surabaya, Menteri Kehutanan menekankan pentingnya pengelolaan lembaga konservasi berdasarkan kaidah kesejahteraan satwa. Hal itu terkait beberapa kasus kematian satwa yang terjadi di Kebun Binatang Surabaya beberapa tahun terakhir, yang menjadi perhatian sensitif dunia internasional.

“Perhatian dunia sekarang ini pada pengelolaan satwa sangat luar biasa, sehingga pengelolaan satwa tidak boleh seperti dulu lagi. Pengelolaan satwa harus seperti di alam bebas meski tempatnya terbatas, itu yang dinamakan animal welfare,” ujar Zulkifli.

Zulkifli menegaskan dengan keluarnya ijin ini tidak ada lagi konflik dan persoalan terkait pengeloaan, sehingga manajemen dapat fokus pada kesejahteraan satwa beserta infrastruktur penunjang lainnya. Pembangunan apa saja yang diperlukan akan didukung, termasuk peningkatan kapasitas dan tenaga ahli untuk Kebun Binatang Surabaya.

“Prinsipnya kita siap membantu, bahkan bila mungkin ada yang dari luar negeri yang ahli untuk menata dan membantu memberikan training, walalupun disini sudah bagus, kita akan dukung dan berikan terhadap pengelolaan disini,” tambahnya.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kehutanan, atas diberikannya ijin Lembaga Konservasi kepada Kebun Binatang Surabaya. Risma berjanji akan menjaga kepercayaan yang diberikan tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Saya atas nama warga Surabaya dan Pemkot Surabaya menyampaikan terima kasih, karena sudah memberi kepercayaan kepada kami untuk mengelola KBS sebagai salah satu ikon Surabaya. Kami akan jaga amanah ini. Kami akan berupaya menjadikan KBS sebagai kebanggaan kita bersama,” tutur Risma.

Upaya perbaikan dan pembangunan pasca turunnya ijin Lembaga Konservasi, menurut Risma, akan dilakukan dengan membangun dan memperbaiki kandang satwa, membangun tempat penjernihan air atau water treatment, memperbaiki jalan, serta sanitasi dan saluran air di dalam Kebun Binatang Surabaya.

Menteri Kehutanan bersama Walikota Surabaya meninjau Kebun Binatang Surabaya. Foto : Petrus Riski
Menteri Kehutanan bersama Walikota Surabaya meninjau Kebun Binatang Surabaya. Foto : Petrus Riski

“Kami mau menyiapkan tambahan kandang-kandang untuk perluasan satwa. Kami juga mengoptimalkan water treatment bagi satwa. Intinya, dengan ijin LK KBS ini, kita siap untuk menjalankan rencana-rencana perbaikan dan pengelolaan KBS agar KBS bisa lebih baik lagi,” lanjut Walikota Surabaya.

Perluasan kandang satwa akan memanfaatkan lahan parkir kendaraan milik Kebun Binatang Surabaya, yang sebelumnya akan dipindahkan ke Terminal Joyoboyo di sisi selatan Kebun Binatang Surabaya.

“Parkir kan dulu kita rencanakan memang untuk penambahan ruang untuk satwa, nah itu kita akan koordinasikan parkir segera pindah ke Joyoboyo, sehingga bisa dibangun untuk penambahan ruang. Juga pembangunan infrastruktur yang lain, harus segera kita kerjakan,” imbuh Walikota perempuan pertama di Surabaya ini.

Sementara itu Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) Ratna Achjuningrum menambahkan, rencana pembangunan kandang akan dilakukan dalam dua bulan kedepan, setelah selesai dilakukan kajian dari para ahli.

“Pembangunan kandang kan butuh masukan juga dari para ahli, kita mengajak ITS, termasuk arsitek, kita juga meminta bantuan ahli lingkungan, ahli biologi, untuk mendesain kandang-kandang aves dan reptil. Jadi tahapan awal kita bangun kandang aves dan reptil,” kata Ratna.

Selain kandang pihak pengelola akan melakukan perbaikan jalan di dalam Kebun Binatang Surabaya, saluran air dan sanitasi, serta tempat penjernihan air atau water treatment.

“Untuk perbaikan jalan yang banyak rusak itu, mungkin minggu depan kita sudah bisa mulai perbaiki. Untuk kandang mamalia mungkin bulan depan sudah masuk,” ujar Ratna kepada Mongabay-Indonesia.

Kandang Jalak Bali di Kebun Binatang Surabaya. Foto : Petrus Riski
Kandang Jalak Bali di Kebun Binatang Surabaya. Foto : Petrus Riski

Usai seremoni penyerahan ijin Lembaga Konservasi, Menteri Kehutanan bersama Walikota Surabaya dan pejabat terkait melakukan peninjauan ke beberapa kandang satwa, seperti sangkar burung Jalak Bali yang merupakan satwa hampir punah yang berhasil ditangkarkan di Kebun Binatang Surabaya.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,