Jokowi Bakal Perkuat Komitmen Lingkungan Hidup Pasca Pemerintahan SBY

Sebagai presiden baru, masyarakat banyak menaruh harapan kepada Joko Widodo alias Jokowi dalam mengatasi berbagai permasalahan di Indonesia, termasuk permasalahan lingkungan hidup. Oleh karena itu, pemerintahan Presiden Jokowi akan meneruskan komitmen lingkungan hidup yang telah dibuat oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Komitmen lingkungan jelas, Pak Jokowi justru menggarisbawahi tujuan kita memastikan (mewujudkan) masyarakat tangguh, sehat, pintar, maju dan makmur. Itu lima parameter utama (program pembangunan pemerintahan Jokowi) dan lingkungan menjadi framework, dasar utama dari lima parameter itu,” kata Deputi Tim Transisi Jokowi – Jusuf Kalla, Anies Baswedan usai menghadiri acara pemaparan Living Planet Report 2014, sebuah laporan ilmiah dua tahunan WWF pada Jumat kemarin (10/10/2014) di Jakarta.

Anies menjelaskan dengan latar belakang pendidikan kehutanan, Jokowi mengetahui dan sangat dekat dengan permasalahan lingkungan. Bahkan visi-misi calon presiden dari pasangan Jokowi – Jusuf Kalla bukan hal yang dibuat oleh tim ahli, tetapi datang langsung dari mantan Walikota Solo itu.

Selain memastikan melanjutkan komitmen lingkungan hidup Presiden SBY, Jokowi – JK bakal memperkuat komitmen tersebut, pada hal-hal yang  dianggap penting.

“Pesan yang diberikan kepada tim transisi juga memastikan bagaimana kebijakan-kebijakan lingkungan  yang sudah benar. Tapi apa yang harus diperbaiki, buat terobosan yang jangan tanggung. Betul –betul buat program yang serius, termasuk persoalan penegakan hukum.  Karena disitulah salah satu masalah utamanya. Karena dari mulai persoalan konflik lahan yang jumlahnya luar biasa banyak, masalah masyarakat adat yang mengalami relokasi, itu semua bagian dari permasalahan lingkungan. Jadi jangan dilihat semata-mata sebagai persoalan alam, tetapi juga soal masyarakat,” jelas mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Anies menjelaskan Presiden Jokowi bakal membentuk gugus tugas untuk menangani permasalahan lingkungan dengan cepat. “Pasti akan ada gugus tugas. Ada di kementerian dan kebijakan, tetapi masalah-masalah yang perlu ditangani cepat, pasti akan ada gugus tugas,” katanya.

Tapi Anies menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai permasalahan apa saja  yang perlu ditangani dengan cepat oleh pemerintahan baru.  “Nanti, bapak (Jokowi) yang akan menjelaskan,” katanya.

Anies juga enggan menjelaskan mengenai komitmen pemerintah baru dibawah Presiden Jokowi tentang berbagai komitmen lingkungan yang telah dibuat pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seperti komitmen penurunan emisi gas rumah kaca dan penuruan emisi dari sektor kehutanan dengan skema REDD+. “Nanti (akan dijelaskan terkait komitmen lingkungan) setelah pemerintahan baru saja. Kita memang menyiapkan tentang itu, tetapi tidak mungkin itu disampaikan sebelum pemerintah baru itu efektif,” katanya.

Ketika ditanya mengenai nama dan kriteria dari calon menteri yang mengurusi sumber daya alam seperti Menteri Kehutanan, Menteri ESDM dan Menteri Lingkungan Hidup, Anies enggan menyebutkan nama. “Yang dicari Pak Jokowi semuanya seperti itu. (Calon menteri) yang bersih, track record-nya baik, bersih, yang kompeten,” katanya.

Dia menambahkan Jokowi dan Jusuf Kalla sendiri yang akan mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinet di pemerintah barunya tersebut.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,