Selain jenis kucing besar, yaitu harimau (Panthera tigris) dan macan tutul (Panthera pardus), maka pengetahuan kita terhadap jenis-jenis kucing lain masih terbatas. Padahal selain keluarga panthera tersebut, di Asia Tenggara terdapat sembilan jenis kucing berukuran kecil hingga menengah. Sebagian spesies ini kurang dikenal, namun karena ancaman kehilangan habitat menjadi sangat rentan untuk punah.
“Jenis-jenis ini pun merupakan bagian dari prioritas konservasi karena tingkat kelangkaan dan tingkat ancaman yang dihadapi,” jelas para peneliti konservasi Christine Breitenmoser, Will Duckworth dan Antony Lynam kepada mongabay.com dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
“Pemahaman terhadap berbagai spesies kucing yang ada masih sedikit, termasuk habitat hidup mereka. Fokus penelitian baru terhadap habitat harimau yang ada di hutan. Padahal di lahan basah, sungai, hutan semak belukar juga merupakan habitat yang disukai dan ditempati oleh kucing, seperti jenis kucing bakau, kucing kepala datar dan kucing hutan.”
Ancaman terbesar yang dihadapi spesies kucing di wilayah ini adalah kerusakan habitat. Hutan di Asia Tenggara saat ini berada pada tingkat deforestasi tertinggi di muka bumi. Seperti yang terjadi di Indonesia dan Malaysia, untuk pembukaan perkebunan sawit, karet dan HTI pulp. Di Thailand dan Indochina ancaman berasal dari pembukaan dataran rendah dan wilayah aliran sungai untuk pertanian.
Secara umum, pembukaan dan tekanan manusia di wilayah lahan basah (termasuk hutan rawa gambut), aktivitas perburuan serta hilangnya berbagai hewan satwa semakin memperburuk situasi yang ada.
Jenis-Jenis Kucing yang ada di Asia Tenggara dan Status Konservasinya:
• Kucing emas asia (Catopuma temminckii), Near threatened |
Dua dari spesies kucing yang paling membutuhkan penelitian dan perhatian untuk konservasi adalah kucing kepala datar (Prionailurus planiceps) dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).
“Hingga saat ini, kita kurang mengetahui, bahkan sangat kurang, informasi tentang ekologi mereka, preferensi habitat, dan pola aktivitas. Sebagian studi lapangan hanya berdasarkan hasil bidikan camera trap. Untuk alasan ini, kucing kecil layak mendapat perhatian lebih dari konservasionis dan peneliti,” jelas Christine Breitenmoser, Will Duckworth dan Antony Lynam.
Di Indonesia sendiri, beberapa dari jenis kucing ini hidup di wilayah kepulauan sunda yang melingkupi persebaran dari Sumatera, Kalimantan hingga Jawa dan Bali.
Untuk mengetahui tentang lebih jauh tentang spesies kucing non panthera, IUCN’s Cat Specialist Group telah merilis edisi khusus penelitian yang dapat dilihat dalam tautan ini.













