,

Menteri Pertanian “Blusukan” di Kabupaten OKI, Lihat Ribuan Hektar Sawah Gagal Tanam

Sekitar 7.998 hektar lahan sawah lebak di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan,  yang gagal tanam dalam empat tahun terakhir, ternyata menarik perhatian Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Sang menteri pun melakukan blusukan ke Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau (SP) Padang, Ogan Komering Ilir (OKI), Jumat (12/12/2014), guna melihat langsung kondisi persawahan lebak tersebut.

Seperti apakah solusi dari Andi Amran Sulaiman?

Mentan menuturkan, untuk membantu petani di empat kecamatan yang ada di Kabupaten OKI, Balai Besar Wilayah Sungai Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan normalisasi saluran irigasi sekunder di Desa Terusan Laut, SP Padang.

Adanya saluran sekunder ini diharapkan para petani  akan panen padi dua kali setahun dengan produksi 320 ton beras. “Nah itu untuk satu kecamatan saja. Kecamatan SP Padang ini. Belum lagi produksi dari kecamatan lain,” ujarnya.

Amran menjamin dengan adanya saluran tersebut, kegagalan tanam padi di Kecamatan Kayuagung, SP Padang, Pampangan, dan Jejawi tidak akan terjadi lagi. “Karena kalau air pasang maka airnya bisa dialirkan melalui saluran itu. Sementara kalau kemarau petani tinggal menyedot air di saluran irigasi untuk mengairi sawah mereka.”

Amran mengaku terkesan melihat lahan  sawah lebak di Kabupaten OKI, “Lahan yang sangat potensial untuk menopang swasembada pangan nasional. Bahkan dirinya optimistis Kabupaten OKI mampu memproduksi gabah kering hingga mencapai satu juta ton per tahun. Setelah proyek pembuatan saluran sekunder irigasi selesai di empat kecamatan,” ujarnya.

Dia pun meminta Bupati OKI, Iskandar, untuk membuat proposal khusus dalam rangka meningkatkan hasil produksi padi di Kabupaten OKI.

Bupati OKI, Iskandar, mengaku sangat terbantu dengan perhatian pemerintah pusat untuk meningkatkan hasil pertanian di OKI. “Jika selama ini petani di Kecamatan Kayuagung, SP Padang, Pampangan dan Jejawi gagal tanam selama empat tahun, dengan dibangunnya saluran  air oleh pemerintah pusat ini, kita harapkan petani bisa tanam padi kembali,” katanya.

Kata Iskandar, pemerintah OKI memprioritaskan 7.000 hektar lahan pertanian di empat kecamatan yang selama ini gagal tanam. Ketika lahan itu sudah bisa ditanami kembali produksi padi akan meningkat. “Kami berharap masyarakat yang lahannya terkena saluran air tidak meminta ganti rugi, karena ini untuk kebaikan kita semua, sehingga perekonomian masyarakat dan produksi padi di OKI meningkat.”

Kondisi persawahan di Kabupaten OKI yang gagal tanam. Kekeringan selama kemarau dan tergenang air saat penghujan. Foto Romi Maradona

Bantu 20 handtracktor

Pada saat bersamaan, Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan berupa 20 handtracktor kepada kelompok petani di SP Padang serta memberikan bantuan pupuk dan bibit gratis.

“Saat ini ada tujuh ribu hektar yang dibuat saluran air. Nanti, akan ditambah lagi dua ribu hektar kalau memang berhasil, sehingga petani bisa menanam dua kali dalam setahun,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian OKI Syarifudin menyatakan, akibat gagal tanam padi di Kabupaten OKI, terjadi penurunan produksi padi hingga 3.200 ton per tahun. “Tidak hanya produksi padi yang merosot, tetapi juga berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Banyak yang dulunya bertani kini beralih menjadi kuli bangunan. Dengan dibangunnya saluran air ini diharapkan menjadi solusi gagal tanam tersebut,”  katanya.

Tulisan ini hasil kerja sama Mongabay dengan Green Radio

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,