,

Tragis, Seekor Lutung Perak Kalimantan Mati Tersengat Listrik

Kamis (11/12/2014) sore, sekitar pukul 15.20, seekor lutung perak kalimantan (Trachypithecus cristatus) menemui ajalnya. Tragisnya, lutung itu mati karena tersengat listrik, setelah bergelantungan di kabel listrik milik PLN di Jalan Sisingamangaraja, Kampung Sampit, Ketapang, Kalimantan Barat. Kondisinya miris, bulu-bulu disekitar leher dan dadanya hangus, sedikit darah keluar dari mulut.

Jumat (12/12/2014), Ranti Naruri, warga Kampung Sampit menceritakan kejadiannya. “Sebelum tewas, lutung tersebut terlihat melintasi kabel listrik. Tak lama kemudian, lutung itu terjatuh dan terlihat seperti kejang. Itu cerita seorang warga kepada saya.”

“Warga coba menolong dengan membawanya ke sebuah bengkel, yang tidak jauh dari tempat jatuhnya lutung. Mereka menyiram lutung dengan air dengan harapan sadar. Namun, lutung tersebut tidak terolong lagi karena kalah kuat dengan sengatan listrik,” tambahnya.

Tewasnya seekor lutung tersebut merupakan tanda jika habitat hidupnya mulai terganggu. Akibat ruang hidupnya menyempit, dia pun bermain ke kampung, hingga tewas akibat tersengat listrik.

Muhamad Rusda Yakin, peneliti dari Gunung Palung Orangutan Project (GPOP) membenarkan lutung yang tewas tersebut adalah lutung perak kalimantan. Salah satu jenis lutung yang masuk daftar IUCN (International Union for Conservation of Nature) dengan status Rentan (Vulnerable/VU).

Perkiraan Rusda, lutung yang memiliki ciri berupa corak (conteng) putih di bagian kepala ini, terpisah dari kelompoknya. “Atau, bisa juga lutung tersebut bekas peliharaan warga yang lepas, lalu mencoba kabur. Tetapi, malah mati.”

Disayangkan, meskipun masuk dalam daftar IUCN, namun belum didapatkan informasi mengenai perkiraan jumlah populasi lutung perak yang ada saat ini.

Lutung perak merupakan satwa yang biasanya hidup berkelompok, dengan habitat hidupnya di hutan dataran rendah. Beberapa di antaranya mendiami daerah rawa gambut, ada juga di antaranya tinggal di sepanjang aliran sungai.  Selain itu, lutung perak hidup mendiami hutan primer, hutan pegunungan dan hutan sekunder daerah perbukitan  hingga ketinggian 600 meter dari permukaan laut.

Luasan hutan berkurang

Kawasan Hutan Kabupaten Ketapang berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Kalimantan Barat pada 2013, luasannya sekitar 3.027.314,73 hektar. Luasan ini terus berkurang karena adanya pembangunan seperti rumah toko (ruko), perkantoran, jalan, perumahan di Kota Ketapang, serta diperuntukan bagi perkebunan dan bauksit di wilayah pinggiran.

Meskipun secara kasat mata mengalami pengurangan yang signifikan, tapi belum ada data yang jelas berapa luasan hutan di Ketapang yang beralih fungsi untuk pemukiman, perkantoran, fasilitas publik, perkebunan sawit hingga bauksit.  Data yang pasti, hutan di wilayah Kota Ketapang hanya berada di tepian Sungai Pawan dan hutan kota yang luasnya sekitar 96 hektar.

Tulisan ini hasil kerja sama Mongabay dengan Green Radio

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,