Inilah Para Pemenang Lomba Penulisan dan Lomba Foto Mongabay Indonesia 2014

Kompetisi Menulis dan Fotografi

Terimakasih pembaca Mongabay-Indonesia yang budiman atas partisipasi anda. Kami mengucapkan selamat bagi para pemenang. 

Setelah meneliti lebih dari seratusan karya yang dikirimkan oleh pembaca Mongabay-Indonesia, pada hari ini Mongabay Indonesia resmi menetapkan para pemenang Lomba Penulisan dan Foto Lingkungan Indonesia 2014. Lomba Penulisan dan Foto sendiri merupakan salah satu langkah Mongabay-Indonesia untuk mengajak pembaca Mongabay-Indonesia untuk turut berperan aktif memberi saran dan sumbangsih bagi pengelolaan lingkungan di Indonesia.

Untuk kali ini, Mongabay-Indonesia memilih thema tentang pengelolaan hutan, dimana peserta dapat memilih dua thema sebagai berikut: “Kerusakan hutan dan dampaknya, apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan warga masyarakat?” dan “Melestarikan alam lingkungan Indonesia, hutan dan isinya, bagaimana caranya? ”

Pemilihan thema ini dilakukan untuk memberi kesadaran tentang pentingnya fungsi hutan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan opini bagi upaya penyelamatan hutan Indonesia.

“Kami berterimakasih kepada seluruh pembaca Mongabay-Indonesia yang telah berpartisipasi dalam lomba ini, tanggapan pembaca kami sangat luar biasa. Mereka sangat luar biasa,” jelas Ridzki R. Sigit, Program Manajer Mongabay-Indonesia.  “Latar belakang pesertapun sangat beragam, dari siswa sekolah, mahasiswa, dosen/akademisi, pegiat lingkungan hidup, peneliti, wartawan, PNS, pekerja swasta, bahkan hingga ibu rumah tangga. Demikian pula, peserta tersebar dari pulau Sumatera hingga Papua. Semoga ini merupakan tanda bahwa masih banyak orang Indonesia yang peduli dengan kelestarian hutan.”

Dalam menentukan pemenang dari lomba ini, Mongabay-Indonesia melakukan lewat dua tahapan penjurian. Tahap pertama dilakukan oleh 3 Juri Independen yang merupakan wartawan lingkungan yang telah bekerja sama dengan Mongabay dalam beberapa tahun terakhir, tugas juri ini adalah memilih dan menyeleksi 3 karya terbaik untuk masing-masing kategori (penulisan dan foto). Tahap kedua dilakukan oleh 3 orang editor Mongabay-Indonesia, tugas dari juri ini memilih tiga terbaik dari karya yang telah lolos seleksi dari tahap pertama.

Dalam masing-masing tahapan, juri menilai karya peserta dengan memperhatikan aspek sebagai berikut: kesesuaian karya dengan thema yang disajikan (skor: 25%), keunikan hasil karya dan orisinalitas sudut pandang (40%), dan kedalaman penggalian masalah/ solusi alternatif (35%). Sedangkan untuk lomba foto maka aspek penilaian meliputi: kesesuaian karya dengan thema yang disajikan (skor: 25%), keunikan hasil karya dan orisinalitas sudut pandang (40%) dan teknik fotografi (35%).

Mongabay-Indonesia selanjutnya akan menghubungi para pemenang untuk melakukan konfirmasi. Bagi para pemenang, masing-masing akan menerima hadiah uang tunai sebesar: Rp 2,5 juta (pemenang pertama), Rp 1,5 juta (pemenang kedua), dan Rp 1 juta (pemenang ketiga) yang akan ditransfer ke rekening pemenang. Para pemenang juga akan menerima sertifikat dari Mongabay-Indonesia.

Sebagai bagian dari apresiasi kepada seluruh peserta lomba, Mongabay-Indonesia akan memberikan gimmick berupa suvenir Mongabay-Indonesia yang akan dikirimkan ke alamat peserta. Ketentuan dari pemberian cenderamata ini akan di emailkan secara khusus kepada tiap peserta.

Berikut adalah para pemenang Lomba Penulisan dan Foto Mongabay- Indonesia 2014. Apakah anda pemenangnya?

Lomba Penulisan:

Juara I. Nilai Total Dewan Juri: 1.140

Juri memutuskan pemenang pertama adalah tulisan berjudul “Cegah Musim Janda, Perempuan Bajo di Totosiaje Melestarikan Hutan Bakau” karya Rivon Paino.

Karya ini dinilai sederhana namun sangat orisinil dan jeli melihat dari sudut pandang yang selama ini diabaikan. Menceritakan upaya mitigasi bencana yang dilakukan oleh kelompok yang selama ini dianggap marjinal, yaitu perempuan suku Bajo yang selama ini dianggap stereotype perusak lingkungan.

Kelompok perempuan suku Bajo merehabilitasi hutan bakau secara mandiri. Merehabilitasi hutan bakau bagi mereka tidak saja berarti memberikan penghidupan alternatif tetapi juga kedepannya membuat para suami mereka tidak perlu bekerja jauh untuk melaut, tetapi cukup di dekat kampung. Dengan menanam bakau di dekat kampung, para perempuan berharap dapat mencegah “musim janda”, musim saat terjadi cuaca buruk yang membuat banyak istri yang kehilangan suami yang meninggal dan hilang di laut.

Juara II. Nilai Total Dewan Juri: 1.010

Juri memutuskan pemenang kedua adalah tulisan berjudul “Revolusi Jagad Biru Rahayu untuk Kelestarian Lingkungan dan Kehutanan di Indonesia” karya Cahyono Agus.

Karya ini dinilai memiliki kekuatan dalam memaparkan fakta yang ada dan memberikan alternatif solusi yang jelas bagi pengelolaan masa depan hutan Indonesia yang lestari. Solusi yang ditawarkan oleh penulis berdasarkan kepada filosofi dan budaya yang selama ini telah ada dalam masyarakat Indonesia yang kemudian dipadukan dengan konsep-konsep modern. Penulis pun berpendapat bahwa revolusi mental ala Presiden Jokowi merupakan awal pembenahan aparat birokrasi guna terwujudnya pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.

Juara III. Nilai Total Dewan Juri: 965

Juri memutuskan pemenang ketiga adalah tulisan berjudul “Bird Tourism, Mendulang Uang Sambil Melestarikaan Alam” karya Cendrawasih Panji.

Apakah melestarikan alam identik hanya upaya perlindungan, tanpa masyarakat dapat memperoleh benefit dan keuntungan dari sana? Penulis secara gamblang menyatakan “tidak”, salah satunya lewat upaya bird tourism, dimana sambil melestarikan lingkungan, maka turis diajak mengenali keanekaragaman hayati yang ada, dan para pemandu tur pun dapat memperoleh manfaat. Disisi lain, penulis menyindir sikap aparat birokrasi yang masih belum akomodatif terhadap inisiatif yang dikembangkan oleh kelompok komunitas ini. Karya ini dianggap memiliki kekuatan dalam memberi solusi bagi pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang menyejahterakan sambil tetap memelihara lingkungan.

Lomba Foto:

Juara I. Nilai Total Dewan Juri: 1.035

Juri memutuskan pemenang pertama adalah karya serial foto berjudul “Para Pemungut Sampah Rinjani” oleh Aris Andrianto.

Seri foto yang dikirimkan ini dianggap memiliki keunikan karena menunjukkan bagaimana aktivitas yang dilakukan oleh kelompok porter Gunung Rinjani untuk menjaga lingkungan gunung, yaitu mengambil dan membawa turun sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung. Para porter bekerja untuk menjaga kebersihan gunung karena mereka sadar bahwa gunung memberikan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan untuk profesi mereka.

Juara II. Nilai Total Dewan Juri: 1.000

Juri memutuskan pemenang kedua adalah karya serial foto berjudul “Apakah Berhenti Sampai Disini Saja?” oleh Abed Aveiro.

Seri foto yang dikirimkan ini memiliki keunggulan karena mampu menangkap fenomena kerusakan pepohonan Gunung Papandayan, diambil saat sebelum dan sesudah terjadinya kebakaran hutan di kawasan konservasi ini. Dalam karyanya, fotografer menggugat upaya pemerintah yang lambat dalam menangani dampak kerusakan yang terjadi, termasuk upaya rehabilitasi di lingkungan yang pernah terbakar tersebut.

Juara III. Nilai Total Dewan Juri: 935

Juri memutuskan pemenang ketiga adalah karya serial foto berjudul “Memprediksi Umur Hutan Kita” oleh Ierich Cobout

Seri foto yang dikirimkan ini mengungkap tentang fenomena pembalakan liar (illegal logging) yang terjadi di hutan alam. Foto-foto ini menunjukkan saat kayu besar di tebang di alam hingga bekas tebangan yang terbawa banjir sungai yang terjadi. Seri ini menunjukkan hubungan kesatuan ekosistem dimana hutan berperan dalam memberikan manfaat hulu – hilir. Kerusakan hutan akan menyebabkan kerugian bagi lingkungan dan masyarakat.

Artikel yang diterbitkan oleh