,

Wow! Dua dari Lima Spesies Burung Baru yang Ditemukan Sepanjang 2014, Ada di Indonesia

Para ilmuwan maupun peneliti, tanpa kata lelah terus mengungkap tabir semesta guna menemukan spesies baru yang belum pernah terdeskripsikan sebelumnya.

Seperti yang dirilis oleh  Sci-news  baru-baru ini, ada lima spesies burung baru yang ditemukan di dunia sepanjang 2014. Yang menarik, Brasil dan Indonesia, negara yang memang memiliki keragaman burung yang tinggi, sama-sama ‘menyumbangkan’ dua spesies dari temuan itu.

Berikut lima spesies burung baru tersebut.

1. Cryptic treehunter (Cichlocolaptes mazarbarnetti) dari Brasil

The treehunter Cryptic adalah anggota burung dari keluarga Furnariidae (ovenbirds) si Amerika Selatan. Burung ini memiliki panjang sekitar 22 cm, dengan ekor lebih dari sepertiga dari panjang tubuhnya, dan berat sekitar 48 gram. Menurut para ornitologi, burung ini termasuk salah satu burung paling langka di dunia, karena sejauh ini hanya diketahui mendiami dua lokasi di timur laut Brazil – yakni di Murici di negara bagian Alagoas, dan Frei Caneca di negara bagian Pernambuco.

Berdasarkan pengamatan intensif di Murici sebagai bagian dari proyek konservasi BirdLife International Brasil Programme, diperkirakan sekitar 5-10 pasang burung ini kemungkinan berada di cagar alam tdi wilayah tersebut tahun 2004. Kini, jumlah yang tersisa, diperkirakan lebih sedikit lagi. Sedangkan di Frei Caneca, diperkirakan, tidak lebih dari satu atau dua pasang yang masih bertahan hidup.

2. Sikatan sulawesi (Muscicapa sodhii) dari Indonesia

Sikatan Sulawesi (Muscicapa sodhii) dalam penampakan gambar di kiri atas dan tengah, dibandingkan dengan Asian Brown Streaked Flycatcher (M. dauurica williamsoni) di kanan atas, Dark-sided Flycatcher (M.s. sibirica) di kanan bawah, dan Gray-streaked Flycatcher (M. griseisticta) di kiri bawah. Gambar oleh Teo Nam Siang. Sumber: PlosOne

Penemuan sikatan sulawesi ini dirilis dalam Jurnal Ilmiah PlosOne edisi 24 November 2014. Wilayah persebarannya berada di kawasan Wallacea, kecuali tidak ditemukan di Nusa Tenggara Barat. Sementara habitatnya, berada di tepi hutan yang telah terbuka dan padang rumput. Umumnya, keberadaannya di Sulawesi terlihat mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut.

Awalnya, ketika pertama kali terlihat di hutan Sulawesi tahun 1997, jenis ini dianggap sebagai jenis sikatan yang telah dikenal sebelumnya yaitu sikatan burik (Muscicapa griseisticta). Karena cirinya yang tidak jauh berbeda, yaitu memiliki ukuran tubuh mungil antara 12-14 cm serta warna bulu tubuh yang coklat keabu-abuan bagian atas dan bagian tubuh bawahnya berwarna putih dengan coretan abu-abu juga. Namun, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, jenis yang awalnya diduga sebagai sikatan burik ini ternyata merupakan jenis baru yang dinamakan Sulawesi streaked-flycatcher.

Spesies ini memiliki berat badan sekitar 12,5 gram, dengan panjang sayap sekitar 6,4 cm dan panjang ekor 4,5 cm.

3. Bahian mouse-colored tapaculo (Scytalopus gonzagai) dari Brasil

Burung bahian tacapulo (Scytalopus gonzagai), jantan dewasa di Boa Nova, Bahia, Brazil. Foto: Ciro Albano.

Sebuah spesies burung baru berhasil dideskripsikan di Mata Atlantica, Brasil, dan langsung diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah (endangered). Burung ini berbeda dari burung dengan warna sejenis yang telah dideskripsikan sebelumnya sebagaimana dalam makalah terbitan The Auk. Spesies ini memiliki warna bulu yang mirip dengan warna bulu tikus. Scylatopus adalah genus burung berkicau dalam keluarga Rhinocryptidae yang ditemukan di pegunungan di seluruh Amerika Selatan dan Tengah, dari Tierra del Fuego di selatan Argentina hingga Kosta Rika.

Burung ini memiliki ukuran panjang rata-rata 12 cm dengan berat rata-rata 15 gram. Burung ini sangat sulit untuk dilihat langsung, karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di kegelapan hutan yang masih rapat serta tempat yang lembab.

4. Wakatobi flowerpecker (Dicaeum kuehni) dari Indonesia

Wakatobi Flowerpecker jantan yang ditemukan di Pulau Tomia. Jenis ini biasanya memakan nektar, invertebrata kecil, dan buah. Foto: Kelly SBA et al

Setelah melakukan analisis genetik pada jenis-jenis burung cabai atau flowerpecker yang ditemukan di pulau-pulau Wakatobi (Sulawesi Tenggara), para peneliti dari Trinity College Dublin, Irlandia menyimpulkan bahwa Wakatobi Flowerpecker ini bukan merupakan hasil kawin silang dengan kerabat dekatnya yaitu Grey-sided Flowerpecker (Dicaeum celebicum) atau cabai panggul-kelabu dari daratan utama pulau Sulawesi. Keduanya juga menunjukkan ukuran dan warna yang berbeda. Para ahli pun sepakat bahwa yang mereka temukan adalah spesies baru dan menamainya Wakatobi Flowerpecker.

Burung yang senang berkicau ini berukuran panjang sekitar 12 cm, berat 7 gram, dan sejauh ini dipercaya sebagai spesies endemik Kepulauan Wakatobi.

5. Elachuridae, keluarga burung baru dari Asia

Spotted Wren-babbler yang ditemui di India. Foto: Ramki Sreenivasan

Elachuridae hanya memiliki satu spesies saja, yaitu Spotted Wren-babbler (Elachura formosa). Spesies burung yang berukuran kecil ini ditemukan di wilayah China, Nepal, India, Bangladesh, Bhutan, Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Ukuran panjangnya sekitar 10 cm, dan mempunyai bentuk ekor yang sangat pendek. Tubuh bagian atas berwarna coklat, sedangkan bagian bawah berwarna putih pucat dengan sayap merah karat dan terdapat bercak putih yang menyelimuti seluruh bulu-bulu tubuhnya.

Penduduk setempat sering mendengar kicauan burung ini yang begitu nyaring, namun sangat jarang melihat wujud fisiknya. Burung ini adalah burung penyendiri, dan sesekali terlihat bergerak begitu cepat di antara rerimbunan semak di hutan pegunungan subtropis.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,