,

Bukan Ular, Tapi Amfibi 1,5 Meter ini Memang Tak Berkaki

Baru-baru ini para ahli menemukan spesies hewan amfibi baru yang tidak biasa. Tidak seperti hewan amfibi pada umumnya yang berkaki empat, mirip katak dan bermata besar, satwa ini justru memanjang layaknya ular. Bahkan secara sekilas, spesies yang memiliki hubungan dekat dengan katak ini, penampakannya mirip cacing raksasa! Tidak salah ada yang menyebutnya hasil persilangan antara ular dan cacing.

Dikutip dari laman Flora Fauna International, Ichthyophis cardamomensis, nama spesies ini, awalnyapun disangka oleh para peneliti adalah ular, karena tubuhnya yang licin, tidak memiliki kaki, berkulit basah tanpa sisik, dan panjangnya bisa mencapai hingga 1,5 meter. Spesies baru ini ditemukan di pegunungan Cardamon yang terletak di Kamboja.

Satwa ini masuk dalam kelas amphibi, sub-kelas Lissamphibia, ordo Gymnophiona dan keluarga Ichthyophiidae serta genus Ichthyophis, yang artinya adalah salah satu bagian dari keluarga amfibi yang mirip ular. Layaknya cacing tanah, spesies amfibi unik itu biasa hidup di dalam tanah, dan diketahui bahwa makanan yang disukainya adalah cacing tanah, semut, dan rayap. Diketahui bahwa Ichthyophis cardamomensis adalah mangsa dari ular pipa ekor merah (Cylindrophis ruffus).

Amfibi ini sering disangka ular, dan bisa mencapai panjang hingga 1.5 meter. Foto Credit: Neang Thy/FFI
Amfibi ini sering disangka ular, dan bisa mencapai panjang hingga 1.5 meter. Foto Credit: Neang Thy/FFI

Menurut para peneliti dari FFI, Ichthyophis cardamomensis sendiri keberadaannya cukup vital di daerah tropis dan subtropis dan membuktikan betapa tingginya keragaman hayati di Kamboja dan hutan di wilayah Asia Tenggara. Para peneliti meyakini masih banyak lagi satwa yang belum ditemukan dan dipelajari.

Pegunungan Cardamom, yang dulu dikuasai oleh pemberonak Khmer Merah, diyakini adalah rumah bagi berbagai satwa langka, termasuk gajah asia dan gaur (Bos gaurus), sejenis lembu liar yang hidup di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Sayangnya, daerah tersebut juga menghadapi deforestasi yang terus meluas. Para konservasionis memperingatkan bahwa pembalakan liar, perusakan habitat dan pembukaan lahan lainnya akan membawa kepunahan bagi spesies amfibia baru ini.

Secara sederhana, hewan amfibi atau amfibia dapat dijelaskan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata), berdarah dingin (poikilotermal), dan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) yang hidup di dua alam, yaitu di air dan daratan. Kata Amphibia sendiri berasal bahasa Yunani yaitu “amphi” yang berarti rangkap dan “bios” yang berarti kehidupan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,