,

Teknologi: Inilah Aplikasi Web Interaktif Pendeteksi Dampak Banjir

World Resource Institute (WRI), minggu ini mengeluarkan aplikasi web interaktif yang dapat mendeteksi dampak banjir dan sungai yang akan berakibat pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) suatu negara dan kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya.

Teknologi ini dikembangkan untuk melihat resiko bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan kajian lingkungan lainnya dan kedepannya dapat digunakan oleh penentu kebijakan dan swasta untuk mengembangkan proyek yang adaptif dengan perubahan iklim.

Aqueduct Global Flood Analyzer, demikian nama aplikasi ini dikembangkan atas kerjasama WRI dengan empat lembaga riset Belanda; Deltares, The Institute for Environmental Studies of the VU University Amsterdam, Utrecht University dan PBL Netherlands Environmental Assessment Agency.

Aplikasi ini bersifat global sehingga dapat digunakan untuk melihat dari sisi ekologis suatu daerah aliran sungai maupun wilayah administratif berdasarkan region atau negara. Data yang dapat diakses secara gratis ini dapat dipakai untuk menghitung resiko banjir dan dampak sosial-ekonomi bagi warga terdampak.

Menurut data WRI, setidak-tidaknya terdapat 21 juta manusia di seluruh dunia yang terdampak oleh banjir setiap tahunnya. Adapun 15 negara yang masyarakatnya paling tinggi potensi terdampaknya adalah India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Pakistan, Indonesia, Mesir, Myanmar, Afghanistan, Nigeria, Brasil, Thailand, Republik Demokrasi Kongo, Irak dan Cambodia.

Sebagai perbandingan di Amerika Serikat, -sebuah negara industri dengan tingkat pendapatan salah satu tertinggi di dunia, terdapat 167 ribu orang yang terkena dampak banjir pertahunnya. Di masa depan, diperkirakan fenomena perubahan iklim akan meningkatkan frekuensi kejadian banjir terutama di wilayah-wilayah rawan kebanjiran.

Di belahan Asia Selatan dan Asia Tenggara banjir diprediksikan akan menjadi potensi kerugian terbesar dibandingkan dengan berbagai tipe bencana alam lainnya. Sebagai contoh di Pakistan, pada tahun 2015 terdapat 715 ribu orang terdampak banjir, diperhitungkan akan meningkat menjadi 2 juta orang pada tahun 2030, limabelas tahun dari sekarang.

bjbjbbj
Aqueduct Global Flood Analyzer, aplikasi web interaktif yang digunakan untuk mendeteksi banjir dan daerah rawan kebanjiran.
Daftar lima belas negara yang memiliki dampak banjir terbesar
Daftar lima belas negara yang memiliki dampak banjir terbesar di dunia

Cek  aplikasi web disini:  Aqueduct Global Flood Analyzer 

Banjir bandang di Manado, Januari 2014. Melumpuhkan sebagian besar aktivitas di kota ini, sekitar seribu rumah warga rusak. Foto: R.C. Toloh

Dampak Banjir Terhadap Sosial Ekonomi Desa di Indonesia

Kerugian karena banjir dan perubahan iklim juga dirasakan secara sosial ekonomi oleh masyarakat di perdesaan. Seorang peneliti LIPI, Ali Yansyah Abdurrahim, dalam tesis masternya di IPB menyebutkan bahwa dampak banjir, yang juga silih ganti dengan kekeringan di desa-desa, telah menyebabkan masyarakat desa memilih untuk pindah dan bermigrasi dari tempat tinggalnya.

Dalam studinya di Desa Karangmulya, Indramayu, Jawa Barat, Ali Yansyah melaporkan bahwa akibat banjir maka lahan pertanian yang hanya produktif untuk satu kali musim tanam setahunnya tidak lagi mencukupi bagi kehidupan masyarakat.

Alih-alih terus bertani, sebagian besar golongan termiskin dalam strata masyarakat memilih menjadi buruh dan sebagian lagi memilih untuk menjadi tenaga kerja di Korea.

Peran pemerintah, sebagai pihak yang menjadi penentu kebijakan, dalam hal ini amat minim. Program pemerintah tidak adaptif terhadap fenomena perubahan iklim. Jaringan irigasi yang menyempit dan sebagian lagi rusak belum menjadi perhatian dan memperoleh perawatan. Akibatnya, warga perdesaan tidak lagi dapat dan memilih hidup di desa, mereka memilih untuk melanjutkan hidup di tempat yang tidak terdampak bencana banjir dan kekeringan.

Referensi

Ali Yansyah Abdurrahim.2015. Kerentanan Ekologi dan Strategi Penghidupan Rumah Tangga Petani di Pantai Utara Indramayu. Thesis Magister. Institut Pertanian Bogor.

H. C. Winsemius, L. P. H. Van Beek, B. Jongman, P. J. Ward and A. Bouwman. 2013. A framework for global river flood risk assessments. Hydrology and Earth System Sciences.

P. Ward, B. Jongman, F. S. Weiland, A. Bouwman, van Beek, M. F. P. Bierkens, W. Ligtvoet and H. C Winsemius. 2013. Assessing flood risk at the global scale: model setup, results, and sensitivity. Environmental Research Letter.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,