Seperti yang baru-baru ini dipublikasikan didalam jurnal American Journal of Primatology, para peneliti melaporkan penemuan spesies monyet baru yang berhasil ditemukan di Modog, wilayah tenggara Tibet. Uniknya spesies ini berhasil dideskripsikan setelah para peneliti menemukan adanya beda karakteristik fisik yang ditemukan pada penis monyet jantan.
Menurut para peneliti, -setelah mengumpulkan sekitar 738 foto hasil camera trap, disimpulkan monyet berpipi-putih (white-cheeked macaque, Macaca leucogenys) adalah spesies tersendiri karena perbedaan bentuk penis dari spesies monyet lain di wilayah ini. Berbeda dengan spesies monyet lain yang memiliki bentuk ujung penis “seperti ujung panah”, monyet ini memiliki ujung penis (glan penis) berbentuk bulat, berwarna gelap, serta scrotum berbulu lebat.
Di samping alat kelamin mereka yang unik, kera putih berpipi juga memiliki sisi putih yang menonjol, rambut pada dagu-kumis dan leher lebat, yang berbeda dengan spesies lain didokumentasikan
“Foto yang kami miliki jelas menunjukkan beberapa perbedaan morfologi antara spesies ini dan spesies lainnya,” jelas salah seorang peneliti, Peng-Fei Fan, dari Dali University kepada jurnal New Scientist. Selain monyet pipi-putih, dalam dunia ilmiah telah dikenal kelompok spesies monyet lain, termasuk Macaca sinica, M. mulatta, M. thibetana, M. assamensis dan M. munzala.
Wilayah Modog sendiri terletak di timur pegunungan Himalaya, berbatasan antara Tibet yang menjadi provinsi Tiongkok dengan negara bagian Arunchal Pradesh di India. Daerah ini memiliki beragam habitat, dari hutan tropis basah, padang rumput hingga puncak gunung bersalju yang memiliki berbagai kekayaan hayati yang belum banyak diteliti.
Wilayah yang belum banyak diketahui secara ilmu pengetahuan ilmiah ini, saat ini sedang terancam dengan adanya pemerintah Tiongkok untuk membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air di habitat monyet berpipi-putih. Para peneliti cemas jika PLTA akan menggenangi aliran hutan luas yang ada di sepanjang sungai. Demikian pula masuknya para pekerja proyek dan akses yang dibangun akan berpotensi meningkatnya perdagangan satwa liar, penggundulan hutan, pembangunan rumah yang pada akhirnya berdampak negatif kepada kehidupan satwa.
“Wilayah ini sangat sedikit dilakukan eksplorasi ilmiah, di masa lalu sebagian karena faktor konflik politik. Penemuan monyet berpipi-putih membuktikan bahwa ekosistem wilayah ini adalah pusat keanekaragaman hayati yang penting untuk dilindungi, dikelola dan dilestarikan,” jelas Paul Garber, editor eksekutif American Journal of Primatology, pada New Scientist.
Para peneliti monyet macaca mendirikan 31 perangkap kamera di berbagai tempat di wilayah tersebut dan mengumpulkan gambar sekitar 6 bulan selama tahun 2013 dan 2014. Mereka pun mencatat berbagai suara panggilan dari monyet, melakukan perbandingan dan menemukan berbagai perbedaan signifikan diantara kelompok monyet.
Meskipun para peneliti merasa yakin bahwa monyet berpipi-putih adalah spesies monyet baru, namun uji DNA masih diperlukan untuk membuktikan bahwa monyet ini benar spesies baru yang berbeda.