, ,

10 Naga Nyata di Kehidupan Kita

Saat disebut naga, yang terlintas dipikiran kita adalah ular berkaki empat atau kadal raksasa yang bisa terbang sembari menyemburkan api.

Namun jangan salah,  di dunia nyata yang kita tempati ini, ada juga naga yang beberapa di antaranya dapat terbang. Meski, tak satupun yang mampu mengeluarkan api.

Berikut, 10 naga yang ada di sekitar kita sebagaimana yang dilansir BBC Earth.

1.  Komodo

Inilah naga berbentuk reptil raksasa. Panjangnya bisa mencapai 3 meter dengan berat 70 kg. Meski tidak menyemburkan api, namun mampu membunuh (dan memakan) kijang atau kerbau dengan mulutnya. Caranya? Air liur komodo yang beracun itu ia semprotkan ke luka korban yang sebelumnya telah ia gigit dengan giginya yang setajam pisau.

Reptil besar ini dapat berlari hingga 20 kilometer per jam pada jarak pendek; berenang dan mampu menyelam sedalam 4,5 meter, serta bisa memanjat pohon menggunakan cakarnya yang kuat. Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauan, komodo dapat berdiri menggunakan kaki belakangnya dan ekornya  sebagai penunjang.

Komodo (Varanus komodoensis) pertama kali didokumentasikan ttahun 1910. Namanya meluas setelah Peter Ouwens, Direktur Museum Zoologi di Bogor, tahun 1912 menerbitkan paper tentang komodo setelah ia menerima foto dan kulit reptil ini.

Alasan inilah yang mendorong dilakukannya ekspedisi ke pulau Komodo oleh W. Douglas Burden tahun 1926. Setelah kembali dengan 12 spesimen yang diawetkan dan 2 ekor komodo hidup, ekspedisi ini menginspirasi dibuatnya film King Kong tahun 1933. Douglas Burden dicatat sebagai orang pertama yang memberikan nama “Komodo dragon”.

2.  Ular naga

Ular naga. Sumber: Breeders-expo

Ular naga (Xenodermus javanicus), atau dragonsnake adalah satwa yang ada di Indonesia dan Malaysia, terkadang ditemukan di Thailand dan Myanmar. Xenodermus sendiri berarti ‘kulit aneh’ yang mengacu pada tubuhnya yang dipenuhi barisan sisik besar.

Panjang ular ini bisa mencapai 60 cm yang ukuran betinanya biasanya lebih besar ketimbang jantan. Biasanya, ia ditemukan di persawahan saat memburu katak sebagai mangsa utamanya.

3.  Naga Berjanggut

Naga berjanggut. Sumber: Deviantart.net

Naga berjanggut (Pagona vitticeps) ini mengembungkan rongga tenggorokannya untuk membuat kulit bawah lehernya mengembang. “Janggut” tersebut kadang berubah hitam saat sang naga berseteru dengan pemangsa, atau saat setres.  Menurut para ahli, perubahan warna diperlukan agar reptil ini bisa menyerap panas.

4.  Naga Kaki Seribu

Naga kaki seribu. Sumber: Cdn.com

Naga ini ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan tiga sebelumnya. Naga kaki seribu (Desmoxytes purpurosea) bisa ditemukan di hampir seluruh Asia Tenggara dan dinamai naga karena banyaknya tonjolan-lancip berwarna merah muda yang dipercaya untuk melindungi kaki-kakinya.

Warna pink-nya ternyata memproduksi hidrogen-sianida dari kelenjar pertahanan luarnya. Warnanya yang mencolok ini pula dipercaya membuat pemangsanya tahu bila ia beracun.

5.  Naga Terbang

Naga terbang. Sumber: Cloudfront.net

Inilah satu-satunya naga yang bisa terbang. Di Jawa, reptil ini sering disebut klarap atau cleret gombel. Seperti pesawat terbang, naga terbang (Draco volans) ini juga memiliki ‘sayap’ berupa jaringan yang disebut patagia, yang mampu mengembang saat meluncur di udara hingga sejauh 8 meter. Sayap ini akan melipat dengan sendirinya jika tidak sedang digunakan.

6.  Capung Raksasa Petaltail 

Capung raksasa petaltail. Sumber: Nhptv

Capung bisa ditemukan di semua benua kecuali di Antartika. Jumlahnya sekitar 5.000 species di seluruh dunia. Yang paling besar adalah capung raksasa petaltail (Petalura ingentissima)yang ditemukan di Queensland, Australia.

Capung hitam-kuning ini hidup di sepanjang sungai-sungai di hutan hujan. Tubuhnya berukuran hingga  12 cm dengan rentang sayap mencapai 16 cm dan dipercaya sebagai capung tertua yang hidup sejak masa Jurasik.

Nama ‘dragonflies’ disematkan karena kemampuan maneuver terbangnya, yang pada masa lalu dianggap sebagai jelmaan setan. Capung dituduh menjahit mata dan mulut anak-anak yang sedang tidur dengan mulutnya.

7.  Ikan Dragonets Mandarin

Ikan dragonets mandarin. Sumber: Wikimedia

Kisah tentang naga tak hanya ada di darat dan udara. Dalam mitologi Asia, naga sering diasosiasikan dengan air, dan banyak satwa laut yang dinamai dengannya. Salah satunya adalah ikan dragonets mandarin (Synchiropus splendidus), ikan tropis yang ditemukan di perairan indopasifik. Naga mungil ini dinamai ‘dragon’ karena sirip-siripnya yang besar dan memiliki warna campuran biru dan oranye.

8.  Ikan Dragonfish Hitam 

Ikan dragonfish hitam. Sumber: Eol.org

Inilah naga bawah laut yang memang menyeramkan. Tubuhnya kurus, hitam, panjang, dengan gigi-gigi taring tajam. Ikan ini hidup sekitar 2.000 meter di bawah permukaan Samudera Atlantik. Nama ‘dragon’ disematkan karena lingkungan tempat tinggalnya yang gelap, dingin, dan tekanan ekstrim yang luar biasa. Ikan ini memakan invertebrata laut dan ikan.

Saat dewasa, panjangnya mencapai hingga 0.5 m. Dengan rahang yang besar, sangat memungkinkan baginya menelan mangsa berukuran besar.

9.  Naga Biru Nudibranch 

Naga biru nudibranch yang sejenis siput laut. Sumber: Nhm.ac.uk

Naga biru nudibranch (Glaucus atlanticus) adalah sejenis siput laut yang hidup di perairan Australia, Afrika, dan Amerika Serikat bagian tenggara, juga di sekitar India.

Yang unik, naga yang panjangnya hanya 3 cm ini, dapat mengambang di atas punggungnya dan berkelana mengikuti arah angin. Kemampuan mengapung ini dimungkinkan karena gelembung udara di perutnya. Siput cerdas ini pun mampu mengelabuhi para pemangsanya, karena dari bawah dia akan terlihat berwarna perak menyerupai permukaan laut. Bagi burung, ia akan terlihat biru seperti permukaan laut dari udara.

Lebih dari 84 tentakel yang menyembul keluar dari sekujur tubuhnya, menyerupai jari, atau kelenjar, atau bahkan sayap. Inilah mengapa julukannya ‘dragon’ karena tentakel tersebut menyimpan sel-sel penyengat yang mampu melumpuhkan ikan. Bila terkenal kulit manusia, menimbulkan rasa perih.

10. Naga Rumput Laut – Weedy Seadragons 

Naga rumput laut. sumber: Wikimedia

Para ilmuwan sudah kenal dengan jenis ini. Dinamakan begitu karena bagian-bagian tubuhnya yang menyembul keluar menyerupai daun atau rumput untuk berkamuflase di dasar laut.

Nama ‘dragon’ disematkan ketika seekor seadragon terdampar di pantai Perth, Australia sekitar 100 tahun lalu. Penduduk lokal meyakini bahwa di lautan, banyak naga yang menyerupai seperti  yang terdampar tersebut.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,