,

Punya Solusi Bagi Krisis Perburuan Satwa Liar? Mungkin Anda Pemenangnya

Sebuah berita baik, baru-baru ini maskapai penerbangan South African Airlines dan Emirates telah membuat kebijakan baru yang melarang seluruh carrier pesawat mereka bagi hasil muatan dan hasil perburuan satwa liar.

Menghentikan perburuan liar dan perdagangan satwa liar memang memerlukan suatu strategi yang inovatif dan partisipatif dari seluruh pihak. Tidak saja untuk menolak untuk membeli dan menjual produk ilegal satwa liar terancam punah, tetapi juga mengembangkan berbagai peluang untuk menyelamatkan spesies ikonik dunia seperti gajah, badak, harimau, beo, hiu serta spesies lainnya.

Para pemburu satwa liar yang terkait dengan jaringan kejahatan internasional sering mengambil keuntungan dari berbagai aturan dan penegakan hukum yang lemah, memanfaatkan lemahnya celah pengawasan perbatasan lintas negara, serta mencakup berbagai tindak korupsi.

Tindak kekerasan dan pembunuhan satwa liar ikonik berdampak buruk pada keberadaan satwa dan komunitas lokal, mengancam potensi pariwisata lokal yang berbasis sumberdaya alam maupun sumber pendapatan daerah di banyak negara berkembang.  Perburuan dan pembantaian ilegal satwa sering terjadi untuk memenuhi permintaan tinggi bagian-bagian tubuh satwa yang berasal dari negara-negara lain, yang mungkin jauh dari asal satwa tersebut.

Wildlife Crime Tech Challenge, sebuah inisiatif yang didukung oleh US Agency for International Development (USAID), National Geographic Society, Smithsonian Institution dan TRAFFIC, merupakan sebuah langkah maju untuk mendorong temuan dan investasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi solutif untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh perdagangan satwa liar.

Sejalan dengan upaya itu, memerangi perdagangan satwa liar di dunia dan kejahatan terorganisir dibelakangnya merupakan komponen kunci strategi nasional yang langsung diperintahkan (Executive Order) oleh Presiden Barrack Obama. Upaya inipun didukung dalam bentuk kerjasama bilateral oleh pemerintah AS.

Petugas Jagawana di TN Ujung Kulon sedang mencari jejak keberadaan badak jawa

Inisiatif Wildlife Crime Tech Challenge ini akan berfokus pada empat isu perdagangan satwa liar, yaitu: 1) memahami dan upaya menutup rute perdagangan satwa liar; 2) memperkuat bukti forensik untuk membangun dan mengajukan kasus kriminal yang kuat; 3) mengurangi permintaan konsumen terhadap produk-produk satwa liar ilegal; dan 4) pemberantasan korupsi sepanjang rantai pasokan satwa liar.

Wildlife Crime Tech Challenge (WCTC), telah diumumkan pada peringatan Hari Bumi, 22 April, dan akan menerima aplikasi hingga tanggal 30 Juni 2015. Aplikan harus menyiapkan catatan konsep singkat yang menguraikan kerja teknologi, desain atau ide kreatif yang ditawarkan untuk membantu mengurangi satu atau lebih perdagangan satwa liar. Tim WCTC menerima aplikasi baik dari individu maupun lembaga non pemerintah (termasuk Universitas) dari seluruh dunia.

Menjelang akhir tahun ini, para juri akan memilih para finalis yang akan diminta untuk mengirimkan aplikasi lengkap. Pihak WCTC akan memberikan penghargaan US $ 10.000 untuk konsep teknologi yang paling inovatif. Masing-masing satu bagi pemenang dari keempat isu yang ada.

Pada tahun 2016, WCTC akan mengundang masing-masing pemenang untuk mengikuti hadiah utama hingga mencapai US $ 500.000, plus kesempatan untuk membangun jejaring kerja, akses pendanaan, dan bantuan teknis lain yang diperlukan.

Jika anda atau kolega anda memiliki desain dan teknologi yang mungkin dapat digunakan untuk mengatasi salah satu dari empat isu perdagangan satwa liar itu, silakan kirimkan ide anda dengan mengunjungi www.wildlifecrimetech.org. Konsep Aplikasi anda ditunggu hingga tanggal 30 Juni 2015.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,