Kematian Massal, 120.000 Saiga Mati Kurang dari Waktu Sebulan. Ada Apa?

Sejenis antelope herbivor yang hidup di padang rumput stepa Asia Tengah, saat ini sedang mengalami krisis. Sekitar 120 ribu Saiga, satwa yang masuk dalam status critically endangered IUCN, telah mati dalam waktu kurang dari sebulan. Apa yang sedang terjadi?

Hingga saat ini tidak ada seorangpun yang mampu menjelaskan secara rinci apa yang sebenarnya terjadi, sejak para ilmuwan memperkirakan hampir setengah dari populasi Saiga (Saiga tatarica) di dunia mati sejak 10 Mei 2015 di Kazakhtstan. Para peneliti menduga kemungkinan besar karena berjangkitnya penyakit yang ganas yang menyerang secara masif, meskipun sebab-sebab lain juga tidak dikesampingkan.

Saiga yang berwujud unik, sejenis antelop dari jaman es, dahulu pernah merajai kawasan di Asia Tengah dalam jumlah berjuta-juta, namun kini terdaftar sebagai satwa terancam punah.

“Sangat dramatis dan traumatis, dengan tingkat kematian 100 %” kata dokter hewan Richard Kock dari Inggris yang pergi langsung ke Kazakhstan. “Saya tak pernah tahu ada contoh dalam sejarah dengan tingkat kematian seperti ini, membunuh semua saiga bahkan yang masih muda.”

Kementerian Pertanian Kazakhstan mengatakan mereka percaya bahwa ‘pembunuh’ Saiga mungkin adalah infeksi bakteri yang dikenal dengan pasteurellosis. Namun, ahli Saiga, E. J. Milner-Gulland dari Saiga Conservation Alliance (SCA), tidak sepenuhnya yakin.

Saiga yang mati masal, termasuk anak-anaknya. Foto : Kazakhtan Ministry of Agriculture

Saiga yang mati masal, termasuk anak-anaknya. Foto: Kazakhtan Ministry of Agriculture

“Saya tak yakin bahwa bakteri adalah penyebab di balik mati massalnya Saiga di Kazakhtan,” jelasnya di Radio Free Europe. “Bakteri tersebut ada di dalam tubuh saiga secara alami.”

Penelitian sedang berlangsung saat ini untuk mencari tahu penyebab kematian massal saiga, termasuk mempertimbangkan beberapa kemungkinan penyebab lain, misalnya penyakit yang dibawa oleh nyamuk.

Hanya beberapa dekade lalu, ada jutaan Saiga, tapi jatuhnya Uni Soviet menyebabkan perburuan besar-besaran pada hewan luar biasa ini. Populasinya turun menjadi hanya sekitar 20.000 hewan pada awal abad ini, tapi kemudian upaya konservasi secara intensif telah cukup berhasil meningkatkan populasinya. Sampai bulan lalu, Saiga Conservation Alliance (SCA). Memperkirakan bahwa total populasi saiga sekitar 260.000 dan sebagian besar dari mereka di Kazakhstan. Dan kini…separuhnya telah hilang lagi.

Diterjamahkan oleh: Akyari Hananto

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,