Foto: Sumringahnya Warga Bogor Saat Mulung Sampah Ciliwung

Yana (26) tampak serius, tanpa ragu sebatas bahu badannya masuk ke aliran sungai Ciliwung. Tangannya mencoba meraih sesuatu dari dalam air sungai berwarna coklat. Hup, sejurus kemudian sampah plastik terlilit tambang berhasil diangkatnya. Dia pun memasukkan sampah tersebut ke karung.

“Yah, ini kan buat kita juga, kalau sungai bersih kan enak liatnya,” jelas anak muda yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek ini. Khusus hari Sabtu (30/05) dia ‘ambil cuti’ dari pekerjaannya.

Yana dan lebih dari duaribuan warga Bogor dari duabelas kelurahan, sejak pagi telah tumpah turun ke Sungai Ciliwung, sungai yang membelah kota Bogor, untuk memungut sampah Ciliwung, baik organik maupun sampah non organik seperti plastik. Bergabung didalamnya sekitar tigaratusan tenaga sukarela yang datang dari luar kota Bogor seperti Depok dan Jakarta. Sekitar 2.500 karung sampah berhasil dikumpulkan pada hari itu.

Gelaran mulung di Ciliwung sejak tujuh tahun terakhir telah menjadi tradisi bagi warga Bogor. Dimulai oleh Komunitas Peduli Ciliwung, lambat laun mulung sampah di sungai Ciliwung telah menjadi agenda rutin. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi bagian dari agenda memperingati Hari Jadi Bogor yang jatuh setiap tanggal 3 Juni.

Menurut M. Muslich, ketua panitia mulung sampah, sampah yang terkumpul hari ini tidak sampai memecahkan rekor karung sampah yang terkumpul pada tahun 2012. “Mungkin ada hubungannya antara jumlah volume sampah dan tingkat kesadaran warga.” Meski dia pun mengakui masih banyak warga yang belum sadar lingkungan bersih, tetapi gerakan memungut sampah sungai Ciliwung mulai disambut baik oleh warga, khususnya warga di 12 kelurahan yang berbatasan langsung dengan aliran Ciliwung.

“Ajang mulung sampah harus dilihat sebagai bagian dari kampanye penyadaran warga kota agar bertanggungjawab terhadap lingkungannya, dalam hal ini sungai,” jelas Muslich lebih jauh. Kegiatan hari ini menurutnya diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat, tanpa mengenal perbedaan sosial seperti pangkat, usia, golongan ataupun jenis kelamin.

Hal ini sejalan dengan pesan Walikota Bima Arya yang mengingatkan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam memperbaiki kondisi Ciliwung, “Kalau Pemerintah Kota saja tidak akan sanggup, tenaganya terbatas, harus didorong oleh warga. Ini tanggung jawab kita semua.”

Dalam kegiatan ini, Walikota Bogor akan memberikan Piala Bergilir Ciliwung Bersih bagi Kelurahan yang berhasil memungut sampah terbanyak dari Sungai Ciliwung. Pada tahun 2013, kegiatan Mulung Sampah Ciliwung telah tercatat di Museum Rekor Indonesia sebagai kegiatan lomba mulung sampah sungai dengan jumlah peserta terbanyak.

Ribuan warga Bogor berpartisipasi dalam mulung sampah Ciliwung, bagian dari peringatan Hari Jadi Bogor ke-533
Ribuan warga Bogor berpartisipasi dalam mulung sampah Ciliwung, bagian dari peringatan Hari Jadi Bogor ke-533. Foto: Ridzki R. Sigit (foto atas dan bawah)

IMG_5663

Warga memulung sampah di Katulampa. Bendungan kontrol pengendali Banjir Jakarta. Foto: Ridzki R. Sigit
Warga memulung sampah di cek dam pengendali banjir Katulampa. Foto: Ridzki R. Sigit
Warga tak ragu untuk masuk ke Sungai Ciliwung untuk mengambi sampah. Foto: Ridzki R. Sigit (atas dan bawah)
Warga tak ragu untuk masuk ke Sungai Ciliwung mengambi sampah. Foto: Ridzki R. Sigit (foto atas dan bawah)

Mulung sampah-7

Warga mengangkut sampah yang berasal dari Sungai Ciliwung. Foto: Komunitas Peduli Ciliwung
Warga mengangkut sampah yang berasal dari Sungai Ciliwung. Foto: Komunitas Peduli Ciliwung (atas). Foto: Ridzki R. Sigit (bawah)

Mulung sampah-8

Pemukiman padat di tepi Ciliwung. Foto: Ridzki R. Sigit
Pemukiman padat di tepi Ciliwung. Foto: Ridzki R. Sigit
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,