,

Wisatawan Lokal Punya Andil Merusak Terumbu Karang Di Pulau Menjangan Bali

Wisatawan lokal memiliki andil besar terhadap kerusakan terumbu karang di kawasan konservasi Pulau Menjangan, Kabupaten Buleleng, Bali. Menurut pelaku wisata di kawasan Teluk Banyuwedang, Kecamatan Gerokgak , Buleleng, ketika ditemui Mongabay bahwa kerusakan terumbu karang justru lebih banyak dilakukan wisatawan lokal.

‘’Wisatawan lokal sebagain besar melakukan snorkeling dengan tidak mengindahkan kelangsungan hidup terumbu karang yang ada di dalamnya. Mereka menginjak karang, atau melakukan hal-hal yang tidak ramah lingkungan,’’ kata Komang Sugiartha, yang diamini oleh Mahmudi dan Made Sariasa.

Komang Sugiartha mengatakan wisatawan asing yang umumnya melakukan aktivitas menyelam di Pulau Menjangan justru sadar untuk menjaga kawasan tersebut, karena paham tentang status konservasi, sehingga berusaha tidak merusak lingkungan.

“Mereka umumnya sangat menjaga lingkungan. Kamipun akhirnya hati-hati sekali saat meng-handle mereka. Kalau kami tidak menjaga lingkungan, justru mereka yang marah kepada kita dan tidak datang lagi,’’jelas Komang yang sudah belasan tahun berprofesi sebagai pemandu selam.

Oleh karena itu pelaku wisata di kawasan Batu Ampar itu menolak keputusan penambahan biaya penyeberangan dari Teluk Banyuwedang ke Pulau Menjangan khusus untuk wiasatan asing yang berlaku mulai Senin (16/06/2015).  Peningkatan biaya penyeberangan itu menjadi Rp200.000 untuk hari Senin – Jum’at dan Rp300.000 untuk hari Sabtu dan Minggu.

“Bagaimana bisa melakukan mark up tiket sebesar itu, tanpa mengetahui situasi di lapangan. Tidak semua wisatawan kaya. Kalau peraturan itu dilakukan, kami mau makan apa, tidak akan ada yang datang di kawasan Pulau Menjangan,” kata Mahmudi.

Sementara banyak wisatawan lokal yang datang dari wilayah lain, seperti wilayah Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, justru jauh lebih murah. ‘’Kami dengar banyak wisatawan baik asing ataupun lokal dari Banyuwangi menyeberang ke Pulau Menjangan dengan penumpang 30 – 40 orang. Sepertinya mereka tidak ada yang mengatur,’’ lanjut Mahmudi.

Kapal-kapal bersandar di Pulau Menjangan, Kabupaten Buleleng, Bali yang merupakan salah satu tempat wisata di pulau dewata, sekaligus sebagai kawasan konservasi. Foto : Indonesia.travel
Kapal-kapal bersandar di Pulau Menjangan, Kabupaten Buleleng, Bali yang merupakan salah satu tempat wisata di pulau dewata, sekaligus sebagai kawasan konservasi. Foto : Indonesia.travel

Dari informasi yang dihimpun, tiket penyeberangan sebelumnya dari Teluk Banyuwedang – Pulau Menjangan sebelumnya Rp10.000 untuk wistawan lokal dan Rp20.000 untuk wisatawan asing. Untuk melakukan aktivitas snorkeling dikenakan tambahan Rp15.000 dan untuk aktivitas menyelam dikenakan biaya tambahan Rp.25.000

Namun per Senin (15/06/2015) harga tiket untuk wisatawan mancanegara dikenai Rp200.000 untuk hari biasa dan Rp300.000 untuk Sabtu dan Minggu. Itu belum termasuk aktivitas tambahan snorkeling ataupun menyelam yang jumlahnya sama dengan ketentuan sebelumnya.

Sedangkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dan penyadaran kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian terumbu karang. Bahkan beberapa kali melakukan pelatihan selam kepada masyarakat dan juga kalangan wartawan. ”Mudah-mudahan masyarakat semakin lama semakin sadar menjaga lingkungan laut,”katanya yang ditemui di kantornya belum lama ini.

Pihaknya bahkan bakal mengadakan konferensi dan pameran laut tingkat dunia di Teluk Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleleng. “Acaranya ini juga membawa dampak secara langsung ataupun tidak membuat penyadaran khususnya kepada masyarakat lokal,” tambahnya.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , , , , , ,