,

Video: Hiu-Hiu ini Berenang Santai di Kawah Gunung Api Aktif Bawah Laut

Apakah fenomena perubahan lingkungan ekstrem akan mengubah perilaku dan adaptasi hidup satwa?

Setidak-tidaknya hal tersebut menjadi pertanyaan para sekelompok ilmuwan, ketika mereka menjumpai fenomena aneh sekaligus mengejutkan ketika mereka mendapatkan sekelompok hiu yang berenang bebas di sekitar gunung api bawah laut aktif. Padahal area gunung api ini sangat panas, memiliki kadar asam tinggi dan temperatur air yang panas lebih dari air laut umumnya.

Pakar teknik kelautan, Brennan Phillips yang disponsori oleh National Geographic Society, bersama timnya menjumpai hiu-hiu tersebut ketika sedang meneliti lingkungan gunung api bawah laut Kavachi yang terletak di dekat kepulauan Solomon, perairan bagian timur Papua Niugini di Pasifik Barat. Niat awalnya, mereka hanya ingin mempelajari geologi vulkanik bawah laut dan memetakan Kavachi, tetapi malah menjumpai fenomena menarik itu.

Phillips dan timnya kemudian mengirimkan kamera dan perangkat lainnya untuk mengambil gambar sekelompok hiu martil dan hiu sutra yang sepertinya tidak merasa terganggu dengan tingkat keasaman air dan temperatur yang tinggi tersebut.

“Hewan-hewan besar itu hidup di lingkungan yang jauh lebih panas dan asam, dan mereka seolah bersantai-santai di sana,” ungkap Phillips seperti dikutip Popular Science.

“Ini kemudian membuat anda bertanya-tanya, sejauh mana perubahan alami yang terjadi pada kelompok hiu itu? Apakah hanya kelompok hewan tertentu saja yang dapat bertahan? Satu yang jelas, tidak ada seorang manusiapun yang dapat hidup di lingkungan dimana hiu ini dapat pergi.”

Video ini pun kemudian dikenal dengan nama sharkcano.

Dalam video yang dibuat, karbon dioksida dan gelembung gas metana naik dari jendela ventilasi dasar laut. Para penyelam yang mendekati bagian terluar gunung itu pun terpaksa harus mundur karena panasnya air dan juga kulit yang terbakar oleh tingginya kandungan asam dalam air.

Tidak ada yang tahu pasti seberapa sering Kavachi meletus, namun gunung api bawah laut ini secara aktif menyemburkan lava panas, debu dan uap ke udara. Ini adalah tempat berbahaya.

Kavachi merupakan gunung berapi yang terletak di perairan dangkal dekat Pulau Vanungu, yang termasuk dalam satu dari lebih empat ratus gunung berapi aktif di cekungan Pasifik yang dikenal sebagai daerah cincin api aktif (Ring of Fire). Gerakan lempeng tektonik yang saling bertabrakan telah menghasilkan gunung berapi dan gempa bumi di sepanjang batas antar lempeng. Sembilan puluh persen dari gempa bumi dunia terjadi di sepanjang daerah cincin api.

Gunung Kavachi juga dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Pasifik. Nama lainnya adalah Rejo te Kvachi alias Oven Kavachi. Kavachi kali pertama dilaporkan mengalami erupsi pada tahun 1939. Sejak itu, setidaknya terdapat sebelas kali erupsi, di antaranya pada tahun 1976 dan 1991. Erupsi kala itu begitu kuat sehingga menciptakan pulau baru.

Pari yang berhasil didokumentasikan. Source: Youtube
Pari yang berhasil didokumentasikan di perairan Kavachi. Source: Youtube

Untuk tujuan observasi di masa depan, Phillips dan timnya tertarik untuk mendirikan sebuah observatorium seismik dan memasang perangkat kamera jangka panjang di Kavachi.

“Akan sangat menarik untuk memasangkan pengamatan aktivitas hidupan laut, seperti hiu dan hubungannya dengan aktivitas vulkanik yang terjadi. Apakah mereka memiliki deteksi awal untuk peringatan dini dan melarikan diri sebelum kaldera meletus, atau akankah mereka terperangkap dan binasa dalam uap dan lava?” jelas Philips.

“Ini semua membuka semua jenis pertanyaan hipotetik akan arah yang tak terbatas di mana kita dapat pergi dan tetap hidup.”

Letusan Kavachi. Kavachi adalah salah satu gunung api dasar laut teraktif di cincin api Pasifik. Photo Credit: Richard Arculus/ Deepseanews.com
Letusan Kavachi. Kavachi adalah salah satu gunung api dasar laut teraktif di cincin api Pasifik. Photo Credit: Richard Arculus/ Deepseanews.com
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , ,