, ,

Wow! Satu Lagi Anak Gajah Lahir di CRU Tangkahan

Jam menunjukkan pukul 04.25. Suara riuh terdengar dari Desa Tangkahan, di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Warga desa di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), ini berkerumun di tempat biasa tujuh gajah istirahat setelah seharian berkeliling patroli bersama tim Conservation Response Unit (CRU).

Ada apa? Ternyata suara itu, sambutan bahagia masyarakat desa, atas kelahiran bayi mungil gajah betina dari induk bernama Olive, 25 tahun, pada Selasa (1/9/15). Wajah haru terlihat, ketika anak gajah perlahan berusaha berdiri, mendekati sang induk yang terlihat lemas usai melahirkan. Kelahiran ini, kali kedua dalam 2015. Sebelumnya, Minggu pagi (19/7/15), Yuni, melahirkan bayi gajah betina dengan sehat. 

Tim dokter hewan Balai Besar TNGL, dibantu tim CRU, mempersiapkan segala kebutuhan sang induk. Pemeriksaan kesehatan induk dan sang bayi mungil lucu itu, penuh seksama dan teliti. Warga tak ketinggalan, bahu membahu membawa air, terpal dan tali, membuat atap darurat buat mereka.

Rudikita Sembiring, Ketua Harian Lembaga Pariwisata Tangkahan, Minggu (6/9/15), kepada Mongabay, mengatakan, kelahiran anak gajah ini begitu mengejutkan karena tidak diketahui. Tiba-tiba anak sudah berjalan. Mendengar bayi lahir selamat, warga bersyukur syukur, dan berduyun-duyun datang. Lucunya, anak gajah ini mendekati warga yang menyaksikan tingkah lakunya.

Walau belum diberi nama, warga desa sudah memanggil Nurbaya. “Aku terkejut waktu mereka memanggil Nurbaya. Jadi ingat ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. BBTNGL belum kasih nama. Itu pemberian masyarakat desa.”

Petugas CRU Tangkahan terlihat tengah melihat kondisi sang bayi berusia lima hari ini di dalam area tempat ia dilahirkan. Foto: Ayat S Karokaro
Petugas CRU Tangkahan terlihat tengah melihat kondisi sang bayi berusia lima hari ini di dalam area tempat ia dilahirkan. Foto: Ayat S Karokaro

Andi Basrul, Kepala BBTNGL mengatakan, hingga hari kelima pasca kelahiran, kondisi bayi begitu sehat. Tim dokter hewan terus memantau kesehatan dan memberikan makanan bervitamin tinggi.

Saat dilahirkan, bayi memiliki berat normal, 75 kilogram. Dengan kelahiran ini, total anak gajah di ekowisata Tangkahan ada dua. Keduanya betina, anak dari pejantan tangguh bernama Theo.

Basrul, menyatakan, berencana meminta salah satu Dirjen Kementeian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan nama. Sedang anak Yuni, sudah diberi nama Albertina, oleh Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan. Sejak Sabtu (5/9/15), resmi bernama itu.

Dirinya juga menyebutkan, jumlah anak gajah ini juga dalam waktu dekat akan kembali bertambah, karena seekor induk gajah betina bernama Agustina, tengah bunting, dan usia kandungannya sudah 22 bulan. Kondisi Agustina yang saat ini berusia 43 tahun juga dalam keadaan sehat.

“Jadi semua bayi lahir di ekowisata Tangkahan ini tidak ada campur tangan manusia. Proses alam, tidak dikawinkan. Jantan cuma satu, Theo. Enam betina, menjalani perkawinan alami di Paddock, area gajah liar dijinakkan. Luas lahan 60×80 meter. Disinilah mereka berkembang biak hingga melahirkan.”

Dia mengatakan, kelahiran dua anak gajah ini harapan baru penambahan populasi yang terus menurun. Saat ini, data BBTNGL, gajah di alam, sekitar 800 lagi.

‘Kami tidak bisa bekerja sendiri menjaga. Masyarakat sangat diharapkan patrisipasi. Mari kita sikat siapa yang mencoba memburu apalagi membunuh gajah.”

Pengelolaan gajah di Tangkahan, oleh BBTNGL, bersama CRU Tangkahan, Vesswic, dan masayakat lokal sekitar kawasan.  Sebelum dua bayi ini, Theo punya tiga anak lagi, tetapi mati terkena virus. Jadi, mengantisipasi hal serupa terulang, dia menugaskan tim dokter berkala memeriksa kesehatan dua anak gajah ini.

Albertina, nama pemberian Menteri LHK, Siti Nurbaya, kepada bayi betina berusia dua bulan bersama sang induk, Yuni. Foto: Ayat S Karokaro
Albertina, nama pemberian Menteri LHK, Siti Nurbaya, kepada bayi betina berusia dua bulan bersama sang induk, Yuni. Foto: Ayat S Karokaro
Yuni dan anaknya, Albertina, yang baru berusia dua bulan. Foto: Ayat S Karokaro
Yuni dan anaknya, Albertina, yang baru berusia dua bulan. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,