,

Perginya Sang Pemadam Api Berdedikasi

Malam itu, Dulman Effendi (56) Kepala Resort Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat (11/09) mendapat laporan adanya titik api di wilayahnya bertugas. Keesokan paginya, sekitar pukul 08.00 (12/09) Dulman, beberapa petugas dan masyarakat pun bergegas berangkat.

Hijaunya hutan yang berubah menjadi abu kehitaman akibat api  tak membuat Dulman gentar. Di area seluas 336 hektar Hutan Cikepuh terdapat 37 titik api, Dulman bersama tujuh orang anak buahnya berada pada barisan terdepan untuk melakukan pencegahan agar api tidak merembet dan menjalar ke arah pemukiman warga.

Tidak ada yang menyangka, Dulman, veteran pemadam api itu akhirnya roboh dan pingsan pada pukul 13.10. Dulman pun ditandu di desa terdekat. Pada pukul 15.00, mantri Puskesmas Jaringo menyatakan Dulman telah meninggal.

“Kami membawa beliau ke Puskesmas terdekat, dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan dan hasilnya menunjukkan  tidak ditemukan gejala penyakit yang timbul. Semuanya normal, mungkin karena faktor kelelahan,” jelas M. Ari Wibawanto,  Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bogor, yang dihubungi Mongabay, Senin (14/09).

Ari mengenang almarhum Dulman Effendi sebagai sosok pemimpin yang tangguh dan disegani  rekan sejawatnya. Dulman dikenal selalu memikirkan anak buahnya. Bahkan Dulman pun sering berkorban menggantikan tugas anak buah, jika ada yang berhalangan.

Dulman bekerja dengan filosofi yang perlu ditiru, bekerja baginya tidak sekedar hanya perkara mencari uang, tetapi adalah upaya untuk mengejar pahala.

“Hubungan kami sebagai atasan dan bawahan cukup baik. Ia tidak pernah mengeluh biaya ataupun jika ada permasalahan di lapangan, kecuali jika ia sudah tak sanggup, baru cerita. Bangga saya punya bawahan yang selalu loyal seperti Dulman,” tutur Ari.

Antusias dalam melaksanakan tugas, wawasan yang luas dan visioner, lugas dalam memberikan ide,  membuat Dulman dikenang. Dalam kepemimpinannya pun Dulman lebih suka memberi teladan ketimbang memberikan perintah.

Dulman Effendi (56) Kepala Resort Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal dunia saat bertugas memadamkan api di kawasan hutan SM Cikepuh pada Sabtu (12/09/2015). Foto : BKSDA Wilayah II Bogor
Dulman Effendi (56) Kepala Resort Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal dunia saat bertugas memadamkan api di kawasan hutan SM Cikepuh pada Sabtu (12/09/2015). Foto : BKSDA Wilayah II Bogor

Dengan haru Ari menceritakan pengalamannya di tahun 2012 bersama Dulman, saat acara penanaman di lahan seluas  300 hektar. Padahal sekitar pertengahan tahun itu, baru saja terjadi kemarau panjang.

“Perintah saya, Dulman amankan aset yang telah negara berikan (penanaman di 300 hektar). Tolong jaga semaksimal mungkin, jaga jangan sampai api merambat kesini. Jika api ditempat lain bisa sedikit diabaikan tapi jangan sampai api membakar area penanaman,” imbuhnya.

Kemudian pada suatu malam, Dulman menghubunginya sambil menangis dan sembari meminta maaf karena merasa telah gagal tidak sesuai dengan tugas yang diintruksikan. Saat itu lahan penanaman tersebut terbakar seluas 5 hektar.

Dulman diangkat menjadi PNS tahun 1986, setelah sebelumnya menjadi tenaga honorer di Kementerian Kehutanan. Dulman pun menoreskan banyak prestasi dan pengalaman lapangan.

Pada tahun 2002, Dulman menjabat sebagai Kepala Resort Cagar Alam Bojong Larang Jayanti saat marak terjadi perambahan skala besar di hampir semua semua kawasan hutan. Namun saat itu, Dulman berhasil mencegah para perambah dan memaksa mereka meninggalkan CA Jayanti.

Pada 2013, Dulman berhasil mencegah pembalakan liar di SM Cikepuh. Dua kasus yang berhasil ditanganinya berhasil dilimpahkan ke Pengadilan Negeri.

“Kami selalu memberikan target dalam SOP (standard operation procedure), 2011-2014 target dapat diselesaikan oleh Dulman. Tahun 2011 – 2012 potensi kebakaran hutan menurun signifikan, yang tadinya 1200 hektar pada 2013 lalu menjadi 800 hektar saja,” jelas Ari.

Upaya pemadaman api di hutan Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat. Foto : Foto : BKSDA Wilayah II Bogor
Upaya pemadaman api di hutan Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat. Foto : Foto : BKSDA Wilayah II Bogor

Sosok Dulman yang bertanggung jawab mengemban pekerjaannya pun tampak nyata dari perjuangannya mencapai lokasi kerjanya. Rumah Dulman yang berada di BTN Bumi Mas, Bayubud, Kabupaten Cianjur teramat jauh dari Cikepuh.

“Dari Cianjur ke Sukabumi kemudian ke Ujung Genteng dan sampai ke Cikepuh, ia jalani.  Bahkan termasuk tetap berada di pos meski hari minggu. Tak jarang hanya dua hari di rumah untuk kemudian kembali ke pos. Bolak balik hanya menggunakan motor miliknya saja. Dengan usia yang sudah tak muda lagi, ia sama sekali tidak mengeluh.”

Ari mengungkapkan awal tahun 2015, sebenarnya Dulman telah meminta untuk dipindahkan ke kawasan Cianjur agar dapat lebih lebih dekat dengan keluarganya. Namun, permohonan tersebut terpaksa belum dapat dikabulkan karena SM Cikepuh masih memerlukan tenaga Dulman.

“Sebenarnya akhir tahun ini rencana Dulman untuk minta pindah ke Cianjur dapat terealisasi, namun Tuhan berkendak lain,” ujarnya.

Sementara adik ipar almarhum, Pepe Setiamulya (36), mengatakan telah ikhlas dengan kepergian Dulman. Menurut Pepe, Dulham Efendi di mata keluarga merupakan ayah yang baik dan menjadi panutan keluarga.

Dulham meninggalkan istri bernama Atik Sartika (51) dan tiga anak. Dua lelaki serta 1 perempuan bernama Rizki Apriliana (26), Restu Senja Lestari dan Agung Firmansyah (6) dan telah dikaruniai seorang cucu.

Keluarga mengaku bangga memilki ayah yang pekerja keras dan mengabdikan diri tanpa letih demi kepentingan negara dan masyarakat.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , , , , , ,