, ,

Kala Api Lalap Kawasan Konservasi Nyaru Menteng

Monterado Fridman sibuk sekali seminggu ini. Agung, panggilan sehari-hari, nyaris tanpa istirahat memimpin regu pemadam kebakaran hutan dan lahan sejak akhir minggu lalu. Api mengancam kawasan arboretum konservasi Nyaru Menteng, tempat dia bekerja sebagai koordinator Divisi Komunikasi.

Nyaru Menteng adalah lokasi pusat reintroduksi orangutan Kalimantan Tengah yang dikelola Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). “Tahun lalu kebakaran tak sehebat ini’” katanya.

Kebakaran mulai pada Jumat (2/10/15). Api terlihat membesar di peladangan masyarakat, kira-kira dua kilometer di belakang skiss selatan lokasi BOSF. Saat itu, api bisa dipadamkan. Ternyata api tidak mati sepenuhnya, tétap menyala di dalam tanah.

Arboretum dan kawasan penyangga di sekitar adalah lahan gambut hingga api mudah berpindah dari dalam tanpa diketahui siapapun.

Sabtu (3/10/15) dini hari,  api kembali datang tetapi bisa dipadamkan pada siang hari. Pada Minggu (4/10/15) api datang dari arah lain. Kali ini dari luar sisi utara arboretum sejak pukul 20.00. Api membesar dengan cepat. “Di situ ada lahan plasma sawit.”

Tim pemadam kebakaran lebih besar dikerahkan. Manggala Agni BKSDA Kalteng, tim pemadam BOSF, BPBD Kalteng dan TNI dari Yonif 631/Antang berjibaku melawan api. Api padam pukul 03.00 Senin (5/10/15). Siangnya, api muncul lagi. Pemadaman kembali hingga subuh menjelang, Selasa (6/10/15).

Petugas berjibaku memadamkan api dari kebun sekitar yang menjalar ke kawasan konservasi Nyaru Menteng. Foto: dari Facebook BOS Foundation
Petugas berjibaku memadamkan api dari lokasi sekitar yang menjalar ke kawasan konservasi Nyaru Menteng. Foto: dari Facebook BOS Foundation

Lalu berturut-turut api kembali datang Rabu (7/10/15) pagi hingga Kamis (8/10/15) malam, dari sebelah luar sisi utara dan selatan arboretum. Sumber api berjarak antara 800-2.000 meter dari arboretum.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah Satu Palangkaraya, BKSDA Kalteng, sekaligus Ketua Tim Satgas Pemadaman Darat BPBD Kalteng, Yusuf Trismanto membenarkan kerja keras tim memadamkan api di sekitar arboretum Nyaru Menteng. Di beberapa titik, api sempat masuk ke lokasi arboretum.

“Kami kesulitan air di lokasi muncul api.”

Untuk mensiasati, tim pemadam meletakkan water-tank di dekat lokasi api dan mengisi estafet dengan air dari tempat lain. Dari water-tank itulah air disemburkan memadamkan api.

Trimsmanto optimistis api bisa padam menyeluruh. Pemadaman di sekitar arboretum, katanya, prioritas BPBD Kalteng.

Arboretum Nyaru Menteng dengan luas 65,2 hektar adalah kawasan pelestarian plasma nutfah ekosistem hutan rawa  gambut Kalteng, berjarak 30 kilometer dari Palangkaraya.

Di dalam arboretum ini, berdiri program reintroduksi orangutan Kalteng. Program ini, kata Agung, khusus menyediakan perawatan dan rehabilitasi orangutan yang terusir dari habitat atau kehilangan induk dampak pembangunan manusia.

Dia khawatir bila api membakar arboretum, musnahlah habitat terakhir orangutan.

Agung ingin pemimpin Kalteng dan nasional, ke depan tidak lagi membiarkan api dan kebakaran membesar. Mereka harus punya kebijakan lebih peka. “Melihat api (datang) sedikit saja, (harus) langsung beraksi.”

Petugas pemadam kebakaran dari Manggala Agni BKSDA dan tim BOSF Nyaru Menteng, Rabu (7/10/15), bekerjasama menyalurkan air secara estafef ‎ke water-tank di lokasi api, kira-kira dua kilometer jauhnya dari sisi selatan arboretum. Foto: Jenito
Petugas pemadam kebakaran dari Manggala Agni BKSDA dan tim BOSF Nyaru Menteng, Rabu (7/10/15), bekerjasama menyalurkan air secara estafef ‎ke water-tank di lokasi api, kira-kira dua kilometer jauhnya dari sisi selatan arboretum. Foto: Jenito
Orangutan di Nyaru Menteng, pusat reintroduksi orangutan Kalimantan Tengah yang dikelola Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Foto dari Facebook BOS Foundation
Orangutan di Nyaru Menteng, pusat reintroduksi orangutan Kalimantan Tengah yang dikelola Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Foto dari Facebook BOS Foundation
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , ,