, ,

Langkat Banjir, Tanggul Sungai Jebol, Ratusan Hektar Sawah Panen Dini

Kala kemarau, kebakaran hutan dan lahan terjadi di mana-mana. Penghujan tiba, banjir pun datang, seperti di sejumlah wilayah di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tiga hari terakhir. Banjir menyebabkan tanggul aliran Sungai Batang Serangan, jebol. Alhasil, ratusan hektar sawah di Kecamatan Tanjungpura, terendam air sampai 80 cm. Wargapun panen dini.

Selain merendam ratusan hektar sawah, ratusan rumah penduduk juga terendam dengan ketinggian sampai satu meter. Belum ada warga mengungsi tetapi sebagian tidur di kediaman kerabat yang bebas banjir.

Tanggul Sungai Batang Serangan jebol membuat petani mulai resah. Hujan deras terus turun sepanjang Rabu-Jumat (30/10/15). Khawatir padi rusak dan busuk, para petani Desa Pematang Cengal, Tanjungpura, memanen paksa pandi mereka mulai Selasa (27/10/15) hingga Jumat siang.

Dermawan, Ketua Keluarga Kelompok Tani (Gapoktan), mengatakan, panen belum layak panen dilakukan karena takut ketinggian air terus naik dan merendam padi mereka. “Luas sawah panen dini 100-200 hektar, ” katanya.

Banjir di Tanjungpura Langkat menyebabkan banyak padi rusak. Mencegah semakin banyak yang rusak, panen paksa padi ini terpaksa dilakukan petani disana. Foto: Ayat S Karokaro
Banjir di Tanjungpura Langkat menyebabkan banyak padi rusak. Mencegah semakin banyak yang rusak, panen paksa padi ini terpaksa dilakukan petani disana. Foto: Ayat S Karokaro

Banjir, katanya, mengancam ekonomi petani di Langkat, karena produksi turun, mutu gabah rendah, hingga harga jual juga rendah. “Kami perkirakan 200 hektar terpaksa dipanen agar tidak rusak.”

Tahun ini, kata Darmawan, sudah dua kali banjir besar di daerah mereka yang menyebabkan padi rusak.

Suriyanto, Camat Tanjungpura, Langkat mengatakan, Desa Pematang Cengal, paling tinggi digenangi air. Dia mengajukan bantuan darurat dari Pemerintah Langkat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD). “Sudah turun logistik ke sejumlah lokasi banjir.”

Posko dan dapur umum dibuka. “Obat-obatan kita siapkan. Obat diare, munmen, sakit perut dan infeksi, serta luka. Staf kami dibantu TNI dan Polri siaga 24 jam.”

Sedangkan Jonny Pardede, Ketua Pemuda Pematang Cengal Peduli Hutan, mengatakan, penyebab utama banjir karena kondisi hutan hancur karena illegal logging.

Dia menyebutkan, bersama pemuda desa membantu mengawasi kawasan hutan agar tak terjarah. Petugas pengawas di Langkat, sedikit, tidak berbanding dengan perambah. Jadi jika melihat hal mencurigakan, langsung halangi masuk hutan.

Khawatir padi rusak, petani akhirnya panen paksa.Foto: Ayat S Karokaro
Khawatir padi rusak, petani akhirnya panen paksa.Foto: Ayat S Karokaro
Panen paksa padi di Tanjungpura karena banjir mengggenangi ratusan hektar sawah. Foto: Ayat S Karokaro
Panen paksa padi di Tanjungpura karena banjir mengggenangi ratusan hektar sawah. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , ,