,

Yukkk…Ngintip Albertina Mandi di Sungai Tangkahan

“Area…area…” Terdengar teriakan pawang gajah (mahout), di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dia berada di aliran sungai tempat gajah Sumatera, mandi dan melepas lelah, setelah berpatroli seharian.

Setelah mahout berteriak, tampak Yuni, induk gajah, membawa anaknya, Albertina, menuju sungai. Sepanjang perjalanan, si induk tak lepas mengawasi gerak gerik simungil betina, yang berusia tiga bulan ini. Setelah sekian lama di karantina, hari itu kali pertama keluar mandi ke sungai di Tangkahan, Langkat, Sumatera Utara.

Warga desa banyak datang melihat Albertina mandi. Sebelum masuk sungai, mahout memeriksa seluruh tubuh induk dan Albertina. Sang induk diminta membuang kotoran. Tampak Albertina tak sabar masuk sungai. Berulang kali mahout menghalau agar bersabar sembari menunggu sang induk selesai buang kotoran.

Yuni dan Albertina, bersiap mandi. Ini kali pertama, Albertina mandi ke sungai. Foto: Ayat S Karokaro
Yuni dan Albertina, bersiap mandi. Ini kali pertama, Albertina mandi ke sungai. Foto: Ayat S Karokaro

Begitu diizinkan masuk ke sungai, Albertina, berjalan cepat seakan ingin lari.

Perlahan Albertina menyelupkan belalai ke air. Sesaat, tampak ia terkejut, mungkin terminum air dan tak bisa bernafas. Ulahnya membuat para wisatawan asing tertawa geli. Albertina tampak begitu bahagia. Perlahan ia mulai menjatuhkan diri ke air. Yuni tampak mengawasi. Pemuda desa mulai membantu mahout menyirami Yuni dan Albertina. Gajah suka air dan mampu berendam berjam-jam.

Kuswandono, Kepala Bidang Teknik Konservasi, mengatakan, menjadi kebanggaan mereka, dalam tahun ini, ada tiga anak gajah lahir di CRU Tangkahan. Dua betina, satu jantan.

Gajah-gajah Tangkahan, katanya, rutin pengecekan kesehatan tiga bulan sekali, sembari diberikan vitamin meningkatkan daya tubuh.

Pengalaman sebelumnya, tiga anak gajah mati, karena terindikasi terjangkit virus Elephant Endotheliotropic Hervesviruses (EEHV). Menurut para ahli, sampai sekarang belum ada tanda-tanda bisa terlihat kala gajah terjangkit virus itu. Jadi, mereka berupaya menjaga stamina gajah-gajah di sana.

Albertina, anak gajah Sumatera pertama kali mandi ke sungai di Tangahan. Foto: Ayat S Karokaro
Albertina, anak gajah Sumatera pertama kali mandi ke sungai di Tangahan. Foto: Ayat S Karokaro

Virus ini, katanya, menyerang anak gajah usia antara satu hingga delapan tahun. Pengecekan suhu tubuh juga tiga kali sehari. Kala suhu lebih 36 derajat Celcius segera pertolongan pertama.

“Jika suhu tubuh di luar kebiasaan, bisa dikatakan ada kelainan, harus segera dicek. EEHV menyerang dari jantung, usus, dan paru-paru, berarti ada peradangan. Indikasi meningkatnya suhu tubuh.”

Albertina, setelah dicek kondisi tubuh baik dan cukup sehat, baru dibawa keluar dari karantina.

Dia mengatakan, dari pemantauan BBTNGL, populasi gajah Sumatera, termonitoring 160, turun tajam karena perburuan tinggi untuk diambil gadingnya. “Ini menyedihkan. Kami terus berpatroli dan memberikan tindakan tegas jika ada yang memburu satwa dilindungi ini. Kami berharap, pengadilan memberikan hukuman maksimal agar pelaku jera.”

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,