,

Konservasi Laut Indonesia Juga Bisa Dilakukan dari Games

Ikan warna warni dari berbagai spesies nampak berenang di lautan dalam di perairan Indonesia. Sesekali, ikan-ikan tersebut muncul ke permukaan dan memperlihatkan wujudnya. Ikan-ikan tersebut terkadang muncul di Teluk Cendrawasih-Papua, Wakatobi-Sulawesi Selatan, atau di Pulau Komodo-Nusa Tenggara Barat.

Pada saat yang sama, seorang remaja pria bernama Lukas, memperlihatkan ketertarikannya pada ikan-ikan tersebut. Dia, yang memiliki hobi bertualang, mengajak sang ayah untuk mengarungi lautan Indonesia yang luas. Tujuannya hanya satu: memancing ikan dari laut dalam dengan beragam spesies.

Saat mengarungi lautan, Lukas bersama sang ayah selalu memancing untuk mendapatkan ikan yang diinginkan. Namun, suatu waktu, saat Lukas sedang di atas perahu, dia melihat ikan berwujud asing dan belum pernah dijumpainya. Wujud ikan tersebut berfisik besar dan berbeda dari ikan-ikan yang biasa dilihatnya.

Ternyata, ikan tersebut bernama bahamut dan berasal dari laut dalam. Untuk bisa mendapatkan nama ikan tersebut, Lukas harus mencari informasi yang sangat banyak dan bertualang dari satu laut ke laut yang lain. Tak jarang, dia gagal mendapatkan informasi yang diinginkan. Namun, niatnya tak surut hingga dia mendapat informasi bahwa bahamut adalah ikan legendaris yang banyak dicari pemancing.

Beberapa penggalan cerita di atas tersebut bukan berasal dari sebuah film ataupun serial yang akan dirilis atau sudah tayang di televisi dan bioskop Indonesia. Namun, cerita di atas adalah tentang kisah seorang remaja yang menjadi tokoh utama dalam sebuah permainan gawai animasi bernama Fishing Town.

Ihwal munculnya tokoh Lukas dalam permainan tersebut, diceritakan Roki Soeharyo, Co-Founder dan Chief Operation Officer Touchten Games, bermula dari rasa kepeduliannya terhadap dunia kelautan dan perikanan di Indonesia. Dia melihat, ada banyak hal negatif yang terjadi di lautan Indonesia dan itu berlangsung sejak lama.

“Tokoh Lukas ini kita ciptakan, karena kekhawatiran saya dan tim terhadap laut Indonesia. Semua orang dari seluruh dunia sudah hafal bahwa laut Indonesia memiliki keragaman spesies ikan terbanyak di dunia beserta biota lautnya. Ini tentu mengundang siapa saja untuk mengambil sumber daya di dalamnya,” ucap Roki kepada Mongabay di Jakarta, Sabtu (21/11/2015).

Misi Konservasi Laut

Tidak seperti permainan gawai lainnya, Fishing Town membawa misi konservasi laut yang kuat. Siapapun yang memainkannya, akan disadarkan betapa laut Indonesia memiliki anugerah sumber daya alam yang sangat banyak. Para pecinta game akan diajak untuk ikut menjaga kelestarian biota laut yang ada di perairan Indonesia.

Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia Nyoman Iswara Yoga menjelaskan, sejak awal WWF Indonesia berusaha untuk memberikan informasi tentang laut Indonesia kepada masyarakat. Namun, karakteristik masyarakat yang berbeda juga menjadi masalah yang harus dicari solusinya oleh WWF Indonesia.

“Itu yang menjadi alasan, kenapa ada kampanye penyelaman sumber daya laut Indonesia melalui games ini. Karena, setiap orang itu berbeda. Nah, untuk yang muda, kita ingin jangkau melalui games ini,” ujar Nyoman.

Menurut dia, sumber daya laut di Indonesia hingga saat ini masih sangat banyak dengan spesies yang jumlahnya juga sangat banyak. Namun, karena kekayaan tersebut, banyak orang yang tertarik untuk mengambilnya. Jika itu dibiarkan, kekayaan sumber daya laut secara perlahan akan habis.

“Kita juga ingin menyadarkan masyarakat, khususnya kaum muda, laut Indonesia beserta isinya harus dijaga dari sekarang. Jangan sampai ada yang mencuri lagi. Bisa-bisa nanti generasi berikutnya tidak bisa menikmati kekayaan laut Indonesia lagi,” tandas dia.

1USD untuk WWF

Sebagai permainan gawai, Touchten tetap memasukkan unsur fun and play di dalamnya. Termasuk, dengan memasukkan transaksi pembelian item untuk kelengkapan permainan (in app purchase). Dari setiap transaksi yang dilakukan oleh pengguna, 1USD akan disumbangkan ke WWF Indonesia yang akan digunakan untuk misi konservasi laut Indonesia.

Roki Soeharyo menjamin, meski ada misi konservasi yang kuat, namun permainan Fishing Town tetap akan sangat menarik. Bahkan, dia menjanjikan kalau pengguna akan diikat secara emosional untuk terus memainkannya hingga ke level tertinggi.

“Ada 100 spesies ikan yang ikut bermain dalam permainan ini. Kita berharap pengguna bisa mengenalinya karena ini adalah ikan-ikan yang ada di laut Indonesia,” sebut dia.

Akan tetapi, meski menarik, permainan Fishing Town untuk sementara baru bisa digunakan oleh pengguna gawai berbasis Android. Sementara, untuk gawai berbasis iOS baru bisa menikmatinya mulai Desember mendatang.

Roki berharap, misi konservasi laut Indonesia bisa terwujud dan semakin meningkatkan kesadaran kaum muda di Indonesia dan seluruh dunia, betapa kekayaan laut Indonesia sangat banyak. Selain itu, dia juga berkeyakinan kaum muda akan semakin disadarkan bahwa mengambil sumber daya laut berlebihan akan berdampak buruk di masa depan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , ,