Penanganan kebakaran lahan gambut lebih sulit karena sumber api berada di bawah. Melihat kondisi ini, empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada, menawarkan solusi mencegah dan mengatasi kebakaran hutan khusus di lahan gambut ini dengan integrated water ground fire wetland system (I-wows).
Keempat orang mahasiswa ini adalah Dirga Permata Jumas, Dian Arief Risdiyanto, Aeina Desy Rachmawati dan Lita Yunitasari di bawah bimbingan dosen Kimia FMIPA UGM Nurul Hidayat Aprilita.
Dirga, ketua tim mengatakan, teknologi ini memanfaatkan keberadaan sungai di sekitar lahan gambut. Caranya, air sungai diangkat lewat pompa menggunakan energi dari panel surya. Setelah itu, air dialirkan ke tangki nanopartikel.
“Pada tangki nano partikel ini mengandung zeolit yang ampuh memadamkan api lebih cepat,” katanya.
Dia mengatakan, tipe kebakaran gambut di bawah (ground fire). Bila kebakaran, api berbentuk kantung asap, sumber titik api di bawah lapisan permukaan gambut. Untuk mengetahui, terjadi kebakaran, para mahasiswa ini menggunakan sensor temperatur dan kelembaban.
“Jika sensor ini mendeteksi panas pada lapisan ground fire dengan otomatis alat pemadam bekerja mematikan api.”
Tangki nanopartikel dipasang di dua lokasi: pinggir sungai dan permukaan gambut. Adapun tangki nanopartikel di permukaan gambut tertintegrasi dengan sumur bor. Pompa air mengandung nanopartikel zeolite dipasang di bibir sungai lalu dialirkan lewat pipa di dalam ground fire.
Dosen pembimbing, Nurul Hidayat, mengatakan, mahasiswa sengaja memilih bahan zeolit untuk tangki nanopartikel. Zeolit semacam lempung dalam ukuran nano dipasang pada tangki untuk memadamkan api. Caranya, zeolit-CO2 dialirkan menuju ground fire. Kemudian CO2 dilepas dari kerangka zeolit dan memadamkan ground fire.
“Api bisa padam dan CO2 terdegradasi,” katanya.
Lita Yunitasari, anggota tim, menyatakan, ide mengatasi kebakaran dengan sistem irigasi nanopartikel terintegrasi sensor ini berangkat dari keprihatinan mereka melihat kerentanan lahan gambut. Bila kebakaran, ground fire menyebar masif dan sulit terdeteksi.
“Akhirnya, kita memilih sistem irigasi nanopartikel yang terintegrasi sensor untuk mencegah dan sebagai pemadam kebakaran hutan.”