, ,

Acropora, Si ‘Meja’ Unik Dari Lautan

Pernahkah anda membayangkan ada meja di dalam laut?  Tidak hanya satu, melainkan dua atau tiga, atau bahkan belasan. Dan kadang anda bisa melihatnya bertumpuk dengan indah dengan ikan-ikan yang berenang dan menjadikannya rumah mereka.

Iya, meja itu adalah salah satu jenis karang yang banyak terdapat di perairan tropis, termasuk indonesia.

Salah satu jenis karang meja atau table coral di lautan nusantara. Foto : Wisuda.
Salah satu jenis karang meja atau table coral di lautan nusantara. Foto : Wisuda.

Karang meja atau table coral sebetulnya adalah sekumpulan karang keras berjenis acropora.  Dan acropora sendiri adalah genus kecil karang polip berbatu di filum Cnidaria.

Tergantung pada spesies dan lokasi, spesies Acropora dapat tumbuh sebagai piring atau meja, sehingga sering disebut sebagai karang meja, ramping atau cabang yang luas. Memang banyak species sejenis yang juga disebut sebagai karang meja, tetapi Acropora hyacinthus lah yang paling mendominasi dan luas penyebarannya sebagai karang meja.

Koloni karang meja atau table coral di lautan nusantara. Foto : Wisuda.
Koloni karang meja atau table coral di lautan nusantara. Foto : Wisuda.

Seperti karang lainnya, karang Acropora adalah koloni polip individu, dengan panjang 2 mm saling bersentuhan, dan berbagi jaringan termasuk jaringan saraf.

Polip dapat keluar masuk  kembali ke dalam karang jika dalam keadaan terganggu atau terdesak oleh gerakan atau gangguan dari predator potensialnya. Polip ini biasanya akan keluar dan terlihat lebih panjang pada malam hari untuk membantu menangkap plankton dan bahan organik dari air, yang menjadi makanan karang.

Udang yang hidup diantara karang meja di perairan Ambon, Maluku. Foto : Wisuda
Udang yang hidup diantara karang meja di perairan Ambon, Maluku. Foto : Wisuda

Karang meja ini merupakan rumah dan tempat bersembunyi beberapa jenis hewan, seperti ikan, kepiting ataupun hewan lainnya dari para predatornya. Dan seringkali sering dijadikan ukuran atau indikasi rusak atau tidaknya lingkungan bawah laut dimana si karang meja tumbuh. Jika karang meja tumbuh dengan subur dan banyak ikan di sekitarnya, maka akan semakin sehat lah lingkungannya.

Dan sayangnya kerusakan lingkungan telah menyebabkan berkurangnya populasi Acropora, bersama dengan spesies karang lainnya. Acropora sangat rentan terhadap pemutihan atau coral bleaching  ketika terjadi tekanan pada lingkungannya.

Karang meja rentan terhadap pemutihan atau coral bleaching. Foto : Wisuda
Karang meja rentan terhadap pemutihan atau coral bleaching. Foto : Wisuda

Pemutihan ini disebabkan hilangnya zooxanthellae karang yang berwarna cokelat keemasan. Karang dikelantang yang mencolok putih dan bisa mati jika sel-sel Symbiodinium baru tidak dapat berasimilasi. Penyebab umum dari coral bleaching dan kematian karang adalah polusi, suhu air terlalu hangat, peningkatan pengasaman laut, sedimentasi, dan eutrofikasi

Karang meja paling sering ditemukan pada lingkungan terumbu yang dangkal, yaitu di kedalaman 3-15 meter dengan cahaya terang dan pergerakan air yang tinggi. Sebagian besar spesies Acropora coklat atau hijau, tetapi beberapa berwarna cerah. Dalam kondisi yang tepat dan sehat, banyak spesies Acropora atau karang meja tumbuh dengan cepat, dan koloni individunya bahkan dapat mencapai satu meter lebih di di alam liar.

Karang jenis ini mulai banyak digemari di kalangan penghobi ikan hias laut. Karang ini untuk mempercantik tampilan akuarium sekaligus merupakan tempat sembunyi ikan-ikan hiasnya. Tranplantasi atau penangkarang karang pun mulai banyak dilakukan untuk mencegah kepunahan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , ,