,

Fosil Armadillo Raksasa yang Ditemukan di Argentina

Jose Antonio Nievas, petani di Carlos Spegazzini, 40 km dari Buenos Aires, Argentina, terperanjat ketika menemukan sebuah benda aneh, yang oleh para ahli kemudian dinyatakan sebagai fosil raksasa purba.

Cangkang berdiameter satu meter yang ditemukan di pinggiran sungai dekat area pertanian itu, diyakini merupakan seekor glyptodon, armadillo raksasa yang hidup di zaman prasejarah.

Awalnya, Antonio menduga kalau objek tersebut adalah telur dinosaurus yang terpendam di lumpur. “Suamiku keluar mobil dan ketika kembali, dia mengatakan baru saja melihat sebuah objek mengejutkan yang diduga telur dinosaurus,” kata Reina Coronel, istri Antonio.

Reina dan anggota keluarga langsung ke lokasi yang membuat mereka takjub akan objek tersebut. Mereka mendekati dan menggalinya. Penemuan tersebut menarik perhatian program tv lokal Todo Noticias yang kemudian meliput temuan Antonio.

Banyak yang mengira bahwa cangkang raksasa tersebut palsu. Namun, Adhian Lister dari Natural History Museum, London, mengatakan, “Saya rasa, cangkang tersebut asli.”

Dari bentuk luarnya, tampak seperti batok rumah binatang. Lubang di belakang itu bisa jadi untuk kepala atau ekornya. “Ini adalah nenek moyangnya armadillo,” paparnya.

Seorang palaentologist yang melihat foto di atas dan membandingkannya dengan gamba r di bawah berpendapat, benda tersebut diperkirakan leluhurnya armadillo. Adalah Alejandro Kramarz dari Bernadino Rivadavia Natural Sciences Museum yang membenarkannya. “Memang. Benda tersebut mirip cangkang glyptodon.”

Glyptodon, nenek moyang armadillo moderen. Sumber: I.dailymail.co.uk
Glyptodon, nenek moyang armadillo moderen. Sumber: I.dailymail.co.uk

Glyptodon adalah leluhur armadillo moderen. Mereka hidup di Amerika Selatan puluhan juta tahun lalu dengan cangkang keras yang beratnya mencapai satu ton. “Makhluk tersebut punah ribuan tahun lalu, dan penemuan fosil tersebut adalah hal wajar,” kata Kramaz.

Hewan tersebut mungkin terkubur di sana hingga mati, atau ia sengaja menggali tanah berlumpur untuk melindungi dirinya dari badai es dan akhirnya mati karena tidak mampu keluar dari persembunyiannya,” ucap Dr Ross MacPhee, kurator di sebuah museum sejarah di Amerika.

Glyptodon merupakan pemakan rumput dan tanaman lainnya di dekat sungai yang hidup di Amerika Latin, termasuk di Pampas Argentina, sekitar Uruguay hingga Brazil, sekitar 30.000 tahun yang lampau. Mereka punah sekitar 10.000 tahun lalu di akhir zaman es, karena diburu penduduk setempat untuk diambil batoknya.

Hewan ini, tubuhnya ditutupi cangkang keras setebal 5 cm. Cangkang tersebut terbuat dari deposit tulang di kulit mereka yang bernama osteoderms.

Ilustrasi glyptodon. Sumber: i.dailymail.co.uk
Ilustrasi glyptodon. Sumber: i.dailymail.co.uk

Meski mirip kura-kura, armadillo tidak bisa memasukkan kepalanya ke cangkang. Namun, tulang kepala bagian atasnya itu memikili kulit serupa cangkang yang melindungi kepalanya dari predator. Megafauna lainnya seperti kungkang tanah raksasa dan pampatheres, diperkirakan juga punah di zaman itu.

Lokasi penemuan fosil armadillo raksasa. Sumber: Dailymail.co.uk
Lokasi penemuan fosil armadillo raksasa. Sumber: Dailymail.co.uk
Artikel yang diterbitkan oleh
, ,