,

Foto: 20 Spesies Baru di 2015 (Bagian 1)

Tahun 2015 lalu, para peneliti menemukan dan menggambarkan spesies hewan dan tumbuhan baru dari berbagai belahan bumi: mulai dari hutan terpencil di Gabon, gunung berapi tunggal di Hawaii, hingga gelapnya bawah laut Teluk Meksiko.

Meski ancaman kepunahan satwa selalu ada, namun di 2015 ada juga kabar membahagiakan dari dunia fauna. Para ilmuwan menemukan ribuan spesies baru tahun lalu. Beberapa jenis terlihat dan diklasifikasikan untuk pertama kalinya dalam dunia ilmu pengetahuan.

Berikut adalah 20 penemuan spesies pada 2015 yang telah kami seleksi.

  1. Dua spesies primata baru

Macaca berpipi putih

Para ilmuwan menemukan jenis ini di daerah terpencil yang belum dieksplorasi di Tibet. Jenis ini memiliki ciri khas aneh yang membedakan mereka dari empat monyet lain di wilayah yang sama: memiliki penis yang berbeda bentuk dan warnanya. Para peneliti mengklasifikasikan dan memberi nama Macaca berpipi putih (Macaca leucogenys) berdasarkan foto saja. Tetapi para ahli mengatakan bahwa analisis DNA diperlukan untuk mengkonfirmasi statusnya. Jenis ini juga terancam oleh perburuan lokal dan pembangunan pemukiman di area di dekatnya.

Monyet Titi Urubamba Coklat

Monyet titi urubamba coklat. Foto: Proyecto Mono Tocón

Jan Vermeer telah lama menduga bahwa spesimen dari monyet titi di American Museum of Natural History telah salah diidentifikasi. Pada 2013, ia menghabiskan 6 minggu di hutan Amazon di Peru untuk memilah identitas taksonomi monyet yang benar. Timnya berhasil menemukan  individu dari spesies baru dari titis di tepi barat Sungai Urubamba. Habitat monyet bernama latin Callicebus urubambensis ini tidak terancam. Namun, penambangan ilegal dan penebangan hutan yang merajalela bukan tidak mungkin akan mengancam habitat mereka.

2. Enam spesies baru katak bercakar di Sub-Sahara Afrika

Satu dari enam spesies katak bercakar. Foto: Vacute; Gvocaron

Para peneliti di barat dan sub-Sahara Afrika menemukan enam spesies baru katak Afrika yang memiliki cakar. Katak ini, yang memiliki tubuh datar dan organ vokal yang dapat menghasilkan suara bawah air, biasanya digunakan sebagai subjek penelitian oleh para ahli biologi perkembangan dan untuk tujuan penelitian lainnya.

3. Katak Punkrock yang mampu mengubah tekstur kulit

Variasi tekstur kulit katak. Foto: Zoological Journal of the Linnean Society

Katak yang bernama latin Pristimantis mutabilis ini dapat mengubah tekstur kulitnya. Ditemukan di bagian tengah Ekuador, katak yang lebih kecil dari uang logam Rp100 ini dapat membuat kulitnya halus atau berduri untuk menyesuaikan lingkungannya.

4. Serigala Emas Afrika

Serigala emas (Canis aureus) dari Israel. Foto: Eyal Cohen

Jumlah serigala di dunia melesat hingga 36 dengan penemuan spesies baru ini, serigala emas Afrika (Canis anthus). Sebelum dikelompokkan serigala emas, analisis genetik mengungkapkan bahwa mereka memiliki lebih banyak kesamaan dengan serigala abu-abu dan coyote dari pada serigala emas Eurasia. “Ini penemuan pertama dari spesies ‘baru’ canid di Afrika lebih dari 150 tahun,” kata Klaus-Peter Koepfli dari Smithsonian Conservation Biology Institute di Washington, DC.

5. Tikus Karnivora Raksasa berbulu kelamin panjang

Tikus hidung babi. Foto: Museum Victoria

Di daerah terpencil Sulawesi, para ilmuwan menemukan tikus tidak biasa – tikus tikus kesturi dengan rambut kemaluan yang begitu panjang. Tikus itu ditemukan di  Gunung Dako oleh tim yang dipimpin oleh Kevin Rowe dari Museum Victoria, seorang mammalogist, yang telah menemukan tikus lainnya di Sulawesi sebelumnya. Tim menamakan tikus tersebut tikus hidung babi (Hyorhinomys stuempkei).

6. Ratusan spesies baru di Himalaya Timur

Spesies baru ikan snakehead kerdil di Bengal Barat, India. Foto: Henning Strack Hansen

Para ilmuwan dari World Wildlife Fund (WWF) merilis sebuah laporan mengenai penemuan lebih dari 200 spesies baru di Himalaya Timur dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya, adalah spesies baru ikan snakehead kerdil ditemukan di Bengal Barat, India, yang dapat bertahan hidup di darat hingga empat hari. “Dengan risiko perubahan iklim ditambah meningkatnya tekanan dan ancaman manusia, kita harus terus meningkatkan pemantauan ekosistem Himalaya dan membekali diri dengan alat untuk beradaptasi dampak perubahan iklim,” kata Lyonpo Yeshey Dorji, Menteri Pertanian dan Hutan di Bhutan, seperti ditulis dalam laporan tersebut.

7. Spesies baru Penyu Galapagos Raksasa

Chelonoidis donfaustoi. Foto: Wikimedia Commons CC BY-SA 2.0

Untuk waktu yang lama, para ilmuwan berpikir bahwa dua populasi kura-kura Galapagos raksasa yang tinggal di sisi berlawanan dari Pulau Santa Cruz adalah spesies yang sama, yakni Chelonoidis Porteri. Tetapi analisis genetik terbaru mengungkapkan keduanya dua spesies yang terpisah.

Kura-kura yang tinggal di sisi barat pulau tersebut adalah Chelonoidis porteri, sedangkan yang hidup di sisi timur diberi nama Chelonoidis donfaustoi. “Saat ini, populasi kura-kura Santa Cruz Barat sekitar 2.000 anggota, sedangkan spesies timur hanya 250 individu,” kata Adalgisa Caccone dari Yale University. “Sekarang para peneliti mengetahui kelompok timur adalah spesies terpisah, hal ini memungkinkan mereka menerima perlindungan habitat yang lebih baik.”

8. 74 spesies kumbang di Hawaii

74 kumbang spesies baru yang ditemukan di satu kawasan gunung api, Hawaii. Foto: Liebherr, 2015

Di sekitar gunung berapi Haleakala di Pulau Maui di Hawaii, James Liebherr dari Universitas Cornell menemukan 116 spesies kumbang berpinggul bulat, yang di dalamnya terdapat 74 spesies baru bagi ilmu pengetahuan. Kelompok kumbang tersebut masuk dalam Mecyclothorax. “74 spesies kumbang, ditemukan dalam satu kawasan gunung, adalah sesuatu yang mengejutkan ” kata Daniel Rubinoff dari University of Hawaii.

9. Naga Laut Rubi

Naga laut rubi jantan. Foto: Western Australian Museum

Di lepas pantai Australia selatan, para ilmuwan menemukan  sepupu kuda laut yang memesona- naga laut berwarna merah cerah. Mereka menamakannya ruby seadragon (Phyllopteryx dewysea). Naga laut ini bergabung dengan dua spesies naga laut lain, yakni naga laut berdaun (Phycodurus eques) dan naga laut kurus (Phyllopteryx taeniolatus).

10. Lebih dari 100 spesies laut ditemukan di Filipina

Nudibranch dari genus Halgerda. Foto: California Academy of Sciences

Ekspedisi laut yang dilakukan oleh para ilmuwan Amerika dan Filipina di Pulau Passage Verde, Filipina, berhasil menemukan sekitar 100 spesies baru landak dan nudibranch yang mungkin baru bagi ilmu pengetahuan. Salah satu yang menarik adalah penemuan lebih dari 40 spesies  siput laut beracun yang penting untuk penelitian biomedis. “Sebagian besar spesies baru ini belum pernah ditemukan sebelumnya karena keterbatasan teknologi saat ekspedisi terakhir,”  kata Terry Gosliner dari California Academy of Sciences.

Artikel asli: Photos: The top 20 new species of 2015. Mongabay.com. Diterjemahkan oleh: Akhyari Hananto

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,