Baru baru ini, warga Selandia Baru, terutama di sekitar Bay of Islands, dihebohkan oleh penemuan ikan yang tergolong aneh. Ikan tersebut hitam legam, berduri, dan memiliki kaki di bagian kedua sisi perutnya. Bentuk sirip yang mirip kaki itu memungkinkan si ikan bisa menggunakannya untuk berjalan di dasar laut.
Ikan aneh ini ditemukan oleh Claudia Howse, Glenys Howse, dan James Beuvink saat berjalan di teluk tersebut. Mereka terkejut saat melihat ikan hitam di tumpukan rumput laut yang berada di perahu. Mereka membawa ikan ajaib yang sudah mati itu ke Museum of New Zealand Te Papa Tongarewa untuk diidentifikasi, sebagaimana dilansir dari IFL Science.
Pihak pengelola museum mengakui, wujud ikan tersebut memang aneh. Museum pun mengunggahnya di akun Facebook dan mendapatkan perhatian dari peneliti dan pengguna internet. Di akun Facebook mereka, hanya ditulis “ikan berkaki” dan kemungkinan besar adalah salah satu species Frogfish (ikan katak).
Peneliti yang mempelajari ikan tersebut akhirnya mengkonfirmasi bila ikan aneh tersebut merupakan Antennarius striatus atau anglerfish. Andrew Stewart, salah satu peneliti di museum tersebut mengaku sejak awal sudah menduga bahwa ikan tersebut jenis anglerfish. Namun peneliti butuh waktu beberapa hari untuk memastikan dugaannya. “Biasanya, spesies ini punya karakteristik pola bergaris, tapi ikan yang ditemukan ini hampir seluruhnya berwarna hitam” kata sang peneliti yang dipost di akun facebook.
Ikan jenis ini biasanya “berjalan” dan mengendap-ngendap di dasar laut untuk mencari mangsa. Dengan sirip unik nya, ia mampu bernavigasi dengan cara menggerakan sirip layaknya makhluk yang mampu berjalan.
Untuk mengelabui mangsa, ikan ini diam menunggu, lalu membuka mulutnya lebar-lebar untuk memasukkan mangsa yang seukuran tubuhnya.
Di postingan Facebook, para peneliti menyatakan bahwa ikan ini mempunyai gigitan tercepat di antara vertebrata lain. Mulut mereka bisa terbuka lebar mendekati kecepatan peluru 0.22, di medium yang 800 kali lebih padat dari udara.
Para peneliti coba mendalami lebih lanjut ikan tersebut sekaligus untuk mengetahui apakah ada golongan ikan aneh seperti itu. Penelitian juga dilakukan untuk mengetahui apakah ikan tersebut punya spesies baru, atau subspesies.
“Sampel jaringan ikan ini akan membantu menjawab teka-teki tersebut” pungkas Stewart.