,

Banjir dan Longsor Landa Berbagai Daerah, Belasan Orang Tewas

Kala kemarau melanda, kebakaran hutan dan lahan terjadi di berbagai pulau. Begitupula kala musim penghujan, banjir dan longsor di berbagai daerah menelan korban jiwa dan harta benda. Bencana banjir dan longsor ini, beruntun terjadi di beberapa daerah, seperti di Purworejo, Jawa Tengah, hujan deras diikuti longsor menyebabkan tujuh orang tertimbun dan meninggal dunia. Di Sumatera Barat, beberapa kabupaten kota juga dilanda banjir dan longsor. Beberapa orang tertimbun, dan ada yang hanyut. Data terakhir, lima orang tewas.

Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hujan turun terus menerus sejak Jumat (5//2/16), di Sumbar, menyebabkan banjir dan longsor di beberapa daerah seperti Kota Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten 50 Koto.

Di Solok, banjir dan longsor terjadi di tiga kecamatan, yakni, Sungai Pagu, Pauh Duo, dan Sangir. “Banjir karena Sungai Batang Bangko, Batang Suliti dan Batang Lolo meluap,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam informasi kepada media, Senin (8/2/16).

Banjir di Rokan Hulu, Riau, dengan ketinggian air lebih satu meter. Foto: BNPB
Banjir di Rokan Hulu, Riau, dengan ketinggian air lebih satu meter. Foto: BNPB

Dia mengatakan, banjir menyebabkan 2.000 rumah terendam sampai 1,5 meter, 100 hektar sawah terendam mencapai satu meter.

Banjir dan longsor menyebabkan Jalan Muaralabuh-Padang Aro Kerinci, putus total. Rumah warga tertimpa longsor hingga enam orang tertimbun pada Sabtu (6/2/16) pukul 20.00. Empat orang dievakuasi dan meninggal dunia, sisanya masih proses pencarian.

“Dua jembatan kabupaten putus. Lalu lintas Payakumbuh-Pekanbaru, lumpuh total. Kini kondisi masih hujan hingga penanganan sulit.”

Di Kota Solok, Sungai Batang Lembang meluap hingga banjir di Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Tanjung Harapan dan Kelurahan Kampai Tabu Karambie. Sekitar 36 rumah terendam. Di Agam, pada Minggu (7/2/16), terjadi longsor pukul 02.00. Material longsor menutup Jalan Bukittinggi-Lubuk Sikaping, sepanjang material 15 meter, tinggi 2,5 meter.

Banjir di Rokan Hulu, Riau, yang menyebabkan lebih 1.000 rumah terendam banjir. Foto: BNPB
Banjir di Rokan Hulu, Riau, yang menyebabkan lebih 1.000 rumah terendam banjir. Foto: BNPB

Di Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan nagari, Kota Koto, banjir merendam 100 rumah sampai satu meter. Satu orang hanyut dan tewas bernama Padri, 16 tahun,” katanya.

Lalu, di Pasaman, banjir menghanyutkan kayu-kayu gelondongan, pohon dan lumpur di Kotopanjang dan Jurong Sungai Lolo. Banyak rumah rusak dan terendam banjir.

“Beberapa jembatan rusak dan puluhan hektar lahan pertanian terendam. Tidak ada korban jiwa. Masyarakat masih berkumpul di tempat lebih tinggi.”

Sutopo mengatakan, BPBD bersama TNI, Polri, PMI, Basarnas, SKPD dan masyarakat telah mendata dan melakukan penanganan darurat. Posko sudah berdiri dan membagikan makanan siap saji.

Banjir dan longsor di beberapa kabupaten dan kota di Sumbar menyebabkan ribuan rumah dan lahan pertanian terendam. Seorang warga tewas hanyut dan empat meninggal dunia karena tertimbun longsor. Foto: BNPB
Banjir dan longsor di beberapa kabupaten dan kota di Sumbar menyebabkan ribuan rumah dan lahan pertanian terendam. Seorang warga tewas hanyut dan empat meninggal dunia karena tertimbun longsor. Foto: BNPB

Banjir dan longsor di Rokan Hulu

Provinsi sebelah Sumbar, Riau, juga mengalami hal serupa. Hujan deras di sebagian Barat Riau, menyebabkan banjir dan longsor. Sungai Rokan, Muara Bandar, Palis, dan Batang Lubuh meluap hingga banjir meluas Kecamatan Rokan IV Koto, Pagaran Tapah Darussalam, dan Rambah.

Data sementara, 1.050 rumah terendam sampai 1,5 meter. Sekitar 3.696 jiwa terdampak langsung karena rumah kebanajiran di Rambah. “Daerah lain masih pendataan karena fokus penanganan darurat evakuasi warga,” katanya.

Banjir terparah, katanya, di Desa Babussalam, Koto Tinggi, dan Pamatang Berangan. BPBD Rokan Hulu bersama TNI, Polri, PMI, Basarnas, relawan dan masyarakat memberikan bantuan kepada korban. “Personil dan peralatan terbatas hingga evakuasi dan distribusi bantuan belum menyeluruh.”

Saat ini, kata Sutopo, petugas fokus evakuasi warga terjebak banjir di pedalaman dengan jarak tempuh hingga sampai lima kilometer km yang hanya dapat ditempuh speedboat kecil. “Sudah lebih 40 kali trip evakuasi berlangsung di pedalaman.”

Salah satu korban tewas longsor di Purworejo yang berhasil dievakuasi, Minggu (7/2/16). Foto: BNPB
Salah satu korban tewas longsor di Purworejo yang berhasil dievakuasi, Minggu (7/2/16). Foto: BNPB

Basarnas Pekanbaru, mengirimkan bantuan speedboat untuk evakuasi. Posko darurat dan dapur umum didirikan. Pintu PLTA Koto Panjang pun dibuka karena debit banjir besar masuk waduk.

Hal yang masih mengkhawatirkan, katanya, banjir kiriman di Kabupaten Kampar. “Tinggi muka air Sungai Kampar naik 60-120 cm.”

Longsor, 7 tewas di Purworejo

Hujan deras sejak Jumat, juga terjadi di Purworejo, Jateng, hingga menyebabkan banjir dan longsor. Sebanyak tujuh warga tertimbun, baru pada Minggu (7/2/16), semua berhasil evakuasi tim SAR dan meninggal dunia di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Purworejo.

Sekitar 700 personil tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, PMI, relawan dan masyarakat membantu pencarian korban. “Pencarian dihentikan dihentikan karena semua korban sudah ditemukan,” kata Sutopo.

Tim SAR Gabungan berusaha evakuasi korban longsor di Purworejo. Foto: BNPB
Tim SAR Gabungan berusaha evakuasi korban longsor di Purworejo. Foto: BNPB

BPBD kabupaten/kota, tak hanya dari Purworejo, juga dari BPBD Banjarnegara, Magelang, Kebumen, Wonosobo dan lain-lain. Begitujuga relawan, dari Jateng dan Yogyakarta.

tanpa diminta mereka hadir membantu mencari korban di tempat bencana. Semangat gotong royong dan tanpa pamrih ini merupakan salah satu modal sosial yang luar biasa dimiliki masyarakat sehingga penanganan bisa dengan baik. Sistem penanggulangan bencana di Jawa Tengah, dimana setiap ada bencana di satu daerah, maka BPBD tetangga terdekat secara

“Mereka spontan membawa bantuan, layak diapresiasi. Tak banyak daerah lain seperti itu. Jiwa gotong royong dan kebersamaan ini harus dimaknai panggilan kemanusiaan meringankan saudara yang tertimpa bencana.” Pada Minggu itu, masih ada 9 warga mengungsi.

Purworejo, katanya, memang rawan longsor karena sebagian besar topografi perbukitan. Masyarakat, katanya, banyak tinggal di lereng-lereng perbukitan rawan longsor. “Mitigasi longsor baik struktural dan non struktural sangat terbatas. Itulah hampir setiap tahun longsor,” ucap Sutopo.

Hujan yang turun deras menyebabkan banjir dan longsor di Purwerojo. Tujuh warga tewas tertimbun. Foto: BNPB
Hujan yang turun deras menyebabkan banjir dan longsor di Purwerojo. Tujuh warga tewas tertimbun. Foto: BNPB
Banjir di Riau, juga terjadi di pedalaman yang hanya bisa dicapai dengan seepdboat hingga evakuasi mengalami kesulitan. Foto: BNPB
Banjir di Riau, juga terjadi di pedalaman yang hanya bisa dicapai dengan seepdboat hingga evakuasi mengalami kesulitan. Foto: BNPB
Pintu PLTA Koto Panjang pun dibuka karena debit banjir besar masuk waduk. Foto: BNPB
Pintu PLTA Koto Panjang pun dibuka karena debit banjir besar masuk waduk. Foto: BNPB
Warga yang mengungsi karena banjir di Rokan Hilir, Riau. Foto: BNPB
Warga yang mengungsi karena banjir di Rokan Hulu, Riau. Foto: BNPB
Banjir di Rokan Hulu, Riau. Foto: BNPB
Banjir di Rokan Hulu, Riau. Foto: BNPB
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , ,