Orang-orang baik tua-muda, besar-kecil, laki-perempuan, berkumpul di area Gong Perdamaian Nusantara, Kota Palu yang yang berada di area perbukitan. Sebagian bahkan telah semalam menginap di bukit-bukit itu. Turis-turis domestik dan mancanegara pun tidak mau ketinggalan untuk turut menjadi bagian dari pertunjukan semesta.
Perasaan campur baur antara rasa takjub dan emosi yang meluap mengiringi saat matahari menghilang ditutupi oleh bulan. Sebagian orang berteriak dan bertepuk tangan saat fenomena alam itu terjadi.
Sinar matahari Kota Palu yang biasanya menyengat, sementara berganti dengan kesejukan, damai dan hening yang mencekam. Sekitar pukul 08.37 waktu Indonesia tengah tanggal 9 Maret 2016, matahari hilang sekitar satu menit dari bumi Palu.
Korona terpancar indah, ditengah langit cerah tak berawan. Suatu pertunjukan semesta tak terlupakan. Pengalaman menggetarkan jiwa.
Bulan pun terkuak, membuka jalan bagi matahari untuk bersinar kembali. Suatu pertunjukan sempurna dari sang pencipta.
Dokumentasi foto-foto ini menjadi saksi bagaimana alam mahakarya bekerja.