Aksi pemberantasan illegal fishing kembali berlanjut di Laut Indonesia. Terbaru, sebanyak lima kapal asing berhasil ditangkap di Aceh dan Kepulauan Riau oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Polisi Perairan (Polair). Kelima kapal tersebut, tiga berasal dari Malaysia dan dua berasal dari Vietnam.
Penangkapan lima kapal tersebut dilakukan pada Selasa (15/03/2016) dan Rabu. Dari keterangan yang dirilis Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, tiga kapal asing dari Malaysia diketahui memiliki bobot antara 57-67 gros ton (GT) dan ditangkap pada Selasa di Perairan Aceh Timur.
“Sementara, dua kapal milik Vietnam, ditangkap pada Rabu di Tarempa, Siantan, Kepulauan Anambas. Kedua kapal tersebut memiliki bobot sekitar 10 sampai 67 GT,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Tiga kapal berbendera Malaysia itu adalah KM PKFB 1035 dengan ukuran 57 GT, KM KHF 1959 dengan 64 GT, KM PKFB 669 dengan 67 GT. Sedangkan, dua kapal Vietnam yang juga ditangkap, adalah KM BD 96153 dengan ukuran 45 GT dan BTH 98996 TS dengan 10 GT.
“Polisi menangkap sejumlah kapal tersebut saat sedang melakukan operasional di laut,” sebut dia.
Ditangkapnya lima kapal asing tersebut menjadi penegas kembali bahwa Indonesia serius memberantas illegal fishing di seluruh wilayah perairan. Dia bahkan menyebut, saat ini jumlah kapal yang ditangkap sudah mencapai 40 unit.
“Total selama dua bulan setengah tahun ini kita menangkap lebih 40 kapal tangkapan baru. Ini menunjukan peningkatan pengawasan dan pengaman lebih baik dari sebelumnya, lebih terkoordinasi sebelum Satgas 115. Sekarang semua bergerak koordinasi satu atap,” kata dia.
Susi melanjutkan, sebanyak 40 kapal yang ditangkap itu, berlangsung sejak awal Januari hingga saat ini. Bahkan, dia menyebut, antara 26 Februari sampai 10 Maret lalu, ada delapan kapal ikan asing lain yang ditangkap, dan enam di antaranya berbendera Malaysia.
Kebijakan pemusnahan kapal ilegal ini banyak menuai perlawanan. Contohnya, dari mafia perikanan yang berlindung di balik nama asosiasi-asosiasi nelayan atau pemilik kapal tangkap ikan. Bahkan, ada juga yang menyebut kebijakan tersebut bisa merusak laut.
“Ke depan kita nggak mau lagi merepotkan semua instansi, jadi akan kita selesaikan di laut. Jadi periksa, evakuasi penumpang, selesai, undang wartawan, lihat untuk diledakkan, seperti itu. Tapi korporasinya tetap jalan, nakhodanya disidik, ABK-nya dideportasi, fishing master dan engineer biasanya kita tahan untuk penyelidikan lebih lanjut,” tambah Susi.
Peledakan Kapal
Sementara, Ketua Staf Ahli Satgas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal Mas Achmad Santosa menjelaskan, kelima kapal asing yang ditangkap tersebut berikutnya akan diledakkan. Namun, kapan waktunya itu masih dibicarakan dan kemungkinan akan dilakukan pada pekan depan.
“Kalau yang baru ditangkap tadi, itu akan menggunakan Pasal 69 ayat 4, itu yang disebut penenggelaman seketika, tidak perlu penetapan, tidak perlu menunggu putusan pengadilan,” ulasnya memberi alasan.
Untuk diketahui, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, KKP sudah menangkap kurang lebih 40 kapal, dan 32 kapal (termasuk FV Viking) yang sudah diledakkan. Sementara delapan kapal lain sedang menunggu keputusan hukum agar dapat diledakkan, termasuk 13 kapal lainnya yang baru ditangkap pada akhir Februari lalu.
Daftar Kapal yang Ditangkap
No | Nama Kapal | Bendera | Data Kapal | Pelanggaran | Keterangan |
A. Tangkapan Kapal Polisi Lory-3018 milik Baharkam Polri, BKO Polda Aceh
Terdapat 3 (tiga) kapal ikan asing (KIA) yang ditangkap pada hari Selasa, 15 Maret 2016 di Perairan Aceh Timur, dengan data sebagai berikut: |
|||||
1 | KM. PKFB
1035 |
Malaysia | – GT: 57
– Posisi tangkap: 04.46.167 U – 98.21.650 T – Nahkoda: Chayut Phonsri, Thailand – ABK: 3 orang – Alat tangkap : Pukat Ikan (Trawls) |
Jenis pelanggaran Pasal 85 dan
pasal 93 ayat 2 dan 4 UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. |
Saat ini kapal tersebut
dikawal dan sandar di pelabuhan Langsa untuk proses lanjut. |
2 | KM. KHF
1959 |
Malaysia | – GT: 64
– Posisi tangkap: 04.56.167 U – 98.36.000 T – Nahkoda: Rung Nakorn, Thailand – ABK: 4 orang Thailand 1, Myanmar 3. – Alat tangkap : Pukat Ikan (Trawls) – Waktu tangkap : |
Jenis pelanggaran Pasal 85 dan
pasal 93 ayat 2 dan 4 UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. |
Saat ini kapal tersebut
dikawal dan sandar di pelabuhan Langsa untuk proses lanjut. |
3 | KM.PKFB
669 |
Malaysia | – GT: 67
– Posisi tangkap: 04.42.716 U – 98.40.868 T – Nahkoda: Montree Sama, Thailand – ABK: 4 orang semua Thailand – Alat tangkap : Pukat Ikan (Trawls) – Pemilik : Tang Lion Hor (Malaysia) – Muatan Ikan : +/- 2 Ton |
Jenis pelanggaran Pasal 85 dan
pasal 93 ayat 2 dan 4 UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. |
Saat ini kapal tersebut
dikawal dan sandar di pelabuhan Langsa untuk proses lanjut. |
B. Tangkapan Kapal Patroli KP. HMT02 dan KP HIU 3212, PSDKP
Terdapat 2 kapal ikan asing (KIA) yang ditangkap pada tanggal 16 Maret 2016, dengan data sebagai berikut : |
|||||
1 | KM.BD
96153 TS |
Vietnam | – GT : 45
– Alat tangkap : Purse Seine – Waktu tangkap : Pk 05.25 WIB, 16 Maret 2016 – Posisi tangkap : 04 46 547N-105 20 121E – Muatan : Ikan +/- 1500kg – ABK : 12 orang Vietnam |
Kedua kapal tersebut ditangkap
tanpa dokumen Jenis pelanggaran Pasal 93 ayat 2 UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. |
Saat ini kapal sedang
dikawal ke Tarempa |
2 | BTH 98996
TS |
Vietnam | – Bendera : Vietnam
– GT : 10 – Alat Tangkap : Rawai – Waktu tangkap : Pk 06.30 WIB, 16 Maret 2016 – Posisi tangkap: 04.30’358 N – 105.17’165 E – ABK : 9 orang Vietnam |
Kedua kapal tersebut ditangkap
tanpa dokumen Jenis pelanggaran pasal 93 ayat 2 UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. |
Saat ini kapal sedang
dikawal ke Tarempa |
C. Tangkapan Kapal Patroli KP HIU 15, PSDKP
Terdapat 3 kapal ikan asing (KIA) ditangkap oleh kapal patroli KKP pada tanggal 3 Maret 2016 dan diserahkan tanggal 7 Maret 2016 Pk 13.00 oleh Nakhoda Kapal Patroli KP HIU, dengan data sebagai berikut : |
|||||
1 | KM. SLFA
4625 |
Malaysia | – GT 36,67
– pada posisi 02°56.060′ LU- 100°49.202 BT, pada hari kamis tgl 03 maret 2016 sekira pukul 06.05 WIB |
Jenis pelanggaran pasal 93 ayat 2
UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. |
Jumlah awak kapal 14
Orang terdiri dari : 1. 3 orang warga negara indonesia 2. 2 orang warga negara malaysia 3. 9 orang warga negara Myanmar |
2 | KM. KHF
1917 |
Malaysia | – posisi 02° 57.795′
LU-100°49′.523′ BT, – Pada hari kamis tgl 03 MARET 2016 sekira pukul 06.20 WIB – (GT 46,78) |
enis pelanggaran pasal 93 ayat 2
UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. |
|
3 | KM. PKFB
1512 |
Malaysia | – posisi 02°59.165 LU-
100°50.351 BT Pada hari kamis tgl 03 MARET 2016 sekira pukul 06.40 WIB – (GT 37,16) |
Jenis pelanggaran pasal 93 ayat 2
UU No. 45 tahun 2009 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan. |
|
C. Tangkapan Lainnya
Terdapat 5 kapal ikan asing (KIA) lainnya yang sudah masuk data Puskodal, dengan data sebagai berikut : |
|||||
1 | KHF 451 | Malaysia | – Ditangkap pada
tanggal 10 Maret 2016 – Posisi Penangkapan 02* 53,8 N 100* 52,4 E – GT 60 – 5 ABK |
||
2 | PSF 2461 | Malaysia | – Ditangkap pada
tanggal 10 Maret 2016 – Posisi penangkapan 02* 63, 6 E.. – GT 60 – 5 ABK |
||
3 | KHF 1959 | Malaysia | – Ditangkap pada hari
Jumat 26 Februari 2016 pkl 05.00 WIB – Posisi penangkapan: erairan Aceh ttk koordinat 04.56.167 s – 98.36.000.t (40 mil dari Kuala Langsa,Aceh) – GT: 64,74 – Pelaku: lung lakon (Thailand) Pemilik Ibrahim B Bakar (Malaysia) – KIA Malaysia Muatan: Ikan campuran kurang lebih 1 ton – Barang bukti: apal KHF 1959, ikan krg lebih 1 T |
||
4 | KM SLFA
4778 |
Malaysia | – Posisi kapal: 02 54
100 LU /100 52 700 BT – GT: 34.45 (Sesuai dokumen kapalnya) – 4 orang (ABK Myanmar) – 1 Nakhoda bernama Chia Kee Chan (Malaysia) – Alat tangkap: Trawl |
Jenis pelanggaran Pasal 26 ayat 1,
pasal 93 ayat 2 jo pasal 27 ayat 2 |
|
5 | – Posisi: 04.30.358 U-
105, 17, 165 T – GT: 36,67 – KIA Malaysia – 4 ABK Malaysia |
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)