, ,

Setelah 25 Tahun, Monyet Hitam Sulawesi Inipun Disita…

Satu monyet hitam Sulawesi dikenal dengan yaki (Macaca nigra) disita dari rumah warga, A Wahab di Jl Setia Budi, Medan, Sumatera Utara, Jumat (15/4/16). Penyitaan dipimpin Kepala Seksi Wilayah II Stabat, Balai Besar Konservsi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Sumut, Herbert Aritonang bersama tim Satuan Polisi Reaksi Cepat (SPORC) Brigade Macan Tutul. Mereka masuk rumah pemilik dan membawa yaki.

Kondisi yaki terlihat menyedihkan, hidup dalam kandang sempit di dapur tertutup dan pengap di belakang rumah. Karena kondisi begitu sempit, tim SPORC membawa ke area lebih terbuka, untuk pemeriksaan kesehatan.  Tampak yaki, melawan saat dibawa, hingga petugas pelahan menangani. Dua taring terlihat begitu panjang, acapkali ditunjukkan untuk menakuti petugas. Setelah ditenangkan sang pemilik, barulah tim dokter hewan memeriksa kesehatan satwa ini.

Wahab, saat diperiksa tak mengetahui kalau yaki, satwa dilindungi. Yaki, bernama Robert itu sudah bersama dia selama 25 tahun. Dia membeli Rp150.000, dari sekuriti perumahan di Medan. Saat itu, yaki masih satu tahun.

Selama ini, Robert dibiarkan lepas. Setahun terakhir, mulai terlihat ganas, dan mau mengejar warga. Rumah dia berdekatan dengan Kantor Kopertis Wilayah I Medan, hingga yaki sering masuk dan menggigit kertas serta sejumlah dokumen lain.

Yaki dinilai mengancam, Wahab mulai mengurung dalam kandang besi. Robert tak lagi bebas. Ia hanya lalu lalang dalam kandang sempit di dapur. “Sudah liar. Takut orang lihat taring itu. Bahaya kalau dilepaskan. Saya tak tahu Robert dilindungi. Silakanlah dibawa, saya ikhlas, ” kata Wahab.

Herbert Aritonang, mengatakan, Wahab menyerahkan yaki dengan sukarela. Dia menilai, kampanye BKSDA bersama sejumlah mitra seperti WCU-WCS, Scorpion, Sumatra Reinforest Institute (SRI) dan mitra lain, berhasil menyadarkan warga menyerahkan dan tak memelihara satwa langka dan dilindungi. “Satwa ini akan direhabilitasi, nanti apakah rilis atau karantina terlebih dahulu, tergantung keputusan, pimpinan dan pertimbangan paramedis.”

Sucitrawan, dokter hewan Medan Zoo, kala evakuasi yaki, mengatakan, hasil pemeriksaan medis bagus, tak ada masalah berarti. Jenis primata, katanya, biasa berpenyakit parasit seperti cacingan dan rabies. Jika masuk kandang dan tak kontak langsung, jauh kemungkinan terkena rabies. Untuk cacingan sudah pasti terlebih kandang sempit dan lembab. Sementara waktu yaki ditempatkan di Medan Zoo, untuk rehabilitasi dan karantina.

Robert kala disita BKSDA Sumut. Foto: Ayat S Karokaro
Robert kala disita BKSDA Sumut. Foto: Ayat S Karokaro
Tampak taring Robert, panjang dan tajam. Ia tampak marah kala petugas berusaha menyita dan membawa keluar dari dapur. Foto: Ayat S Karokaro
Tampak taring Robert, panjang dan tajam. Ia tampak marah kala petugas berusaha menyita dan membawa keluar dari dapur. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,