Pentingnya Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Panas Bumi

Potensi panas bumi yang besar di Indonesia, seharusnya diikuti dengan pengelolaan yang berkelanjutan. Salah satu caranya, adalah dengan senantiasa melibatkan masyarakat setempat di sekitar lokasi panas bumi yang akan dikembangkan.

Keterlibatan masyarakat tersebut, akan berdampak sangat baik karena pengelolaan potensi panas bumi ke depan bisa lebih tertata. Namun, dari pihak masyarakat juga harus sadar bahwa potensi panas bumi yang ada di sekitar mereka harus dipahami dengan baik dan bagaimana pemanfaatannya.

Demikian kesimpulan dalam perbincangan bertajuk “Memperkuat Peran dan Antisipasi Masyarakat dalam Mendorong Pengembangan Panas Bumi yang Berkelanjutan di Indonesia” yang digagas WWF Indonesia pada Selasa (26/04/2016) di Hotel JS Luwansa, Jakarta.

Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia Nyoman Iswarayoga pada kesempatan tersebut mengatakan, dengan kondisi sekarang, pihaknya sudah berhasil menginisiasi warga untuk peduli pada potensi panas bumi yang ada di sekitarnya.

Saat ini, kata dia, sudah terbentuk sejumlah forum warga yang tersebar di beberapa daerah, diantaranya adalah Aceh Geothermal Forum (AGF), Forum Merangin Kerinci (Formeci), dan Koalisi LSM di Lampung, yaitu Rumah Kolaborasi (RuKo).

“Kapasitas masyarakat perlu dibangun agar kedepan masyarakat dan organisasi masyarakat sipil mampu menjalin kemitraan yang lebih strategis baik dengan pengembang Panas Bumi, Pemerintah Pusat dan Daerah serta para pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong pengembangan panas bumi berkelanjutan di Indonesia,” ucap dia.

“Dalam waktu yang sama, pengembang panas bumi juga harus meningkatkan pemahaman dan perhatiannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku dalam suatu masyarakat ketika melakukan pengembangan panas bumi,” tambah dia.

Bagian dari CSR

Sementara itu Presiden Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Abadi Poernomo mengungkapkan, keterlibatan masyarakat mutlak diperlukan, karena memang itu bisa mendukung keberhasilan pengembangan panas bumi di satu kawasan tertentu.

“Peran serta masyarakat dalam mendukung keberhasilan pengembangan panas bumi tentu sangat penting dan diperlukan agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat berjalan dengan sukses sesuai rencana,” tutur dia.

“Tentu dengan kerjasama timbal balik yang saling menguntungkan baik untuk pengembang maupun masyarakat itu sendiri. Antara lain dengan terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat setempat baik untuk yang skill maupun non skill, mulai dari eksplorasi sampai eksploitasi,” tambah dia.

Abadi menjelaskan, sebagai bagian dari CSR, keberadaan forum atau komunitas di satu kawasan bisa menjadi aset untuk pemasukan ekonomi masyarakat tersebut. Dengan demikian, pihak pengembang juga menjadi lebih terbantu, karena pada saat bersamaan juga ada program CSR yang harus dilaksanakan.

Sedangkan, menurut Direktur Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saefulhak, masyarakat memiliki peranan sangat penting dan itu dijamin oleh Undang-Undang No.21 Tahun 2014. Dalam UU tersebut, masyarakat dijamin peran serta dan hak-haknya, sementara Pemerintah berkewajiban untuk memastikan ketentuan tersebut diterapkan dan dilaksanakan baik oleh pengembang maupun masyarakat di sekitar proyek panas bumi.

“Undang-undang ini juga memberikan peran besar kepada masyarakat untuk memantau pengembangan panas bumi di daerahnya masing-masing. Masyarakat diharapkan berperan aktif untuk menyampaikan laporan apabila terjadi kondisi bahaya, pencemaran, dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pengembangan panas bumi,” sebut Yunus.

Secara terperinci, Yunus memaparkan bahwa UU No.21 tahun 2014 juga menjamin hak masyarakat untuk memperoleh informasi dan manfaat atas kegiatan panas bumi. Selain itu, juga masyarakat bisa memperoleh ganti-rugi yang layak akibat kesalahan diluar prosedur yang dilakukan oleh pengembang.

Lebih jauh Yunus mengatakan, dalam kaitan dengan keterlibatan masyarakat, Pemerintah harus bisa menerjemahkan pentingnya peran masyarakat dalam mengalokasikan bonus produksi untuk pemerintah daerah setempat. Alokasi khusus ini, salah satunya didasarkan atas semangat untuk meningkatkan peran serta masyarakat disetiap proyek panas bumi.

“Dana tersebut dapat digunakan pemerintah daerah untuk pengembangan masyarakat di sekitar proyek panas bumi seperti pembangunan fasilitas umum, peningkatan perekonomian, maupun untuk mendanai program-program yang dibutuhkan masyarakat sekitar,” pungkas dia.

Artikel yang diterbitkan oleh
,