Lima hari terjebak dalam lubang jeratan pemburu, bayi harimau Sumatera betina berusia satu tahun ini dapat bertahan. Pada Minggu (10/4/16), ia ditemukan di perkebunan Desa Banua Tongah, Kecamatan Sosopan, Padang Lawas, Sumatera Utara.
Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Sumut, bersama Sumatera Reinforest Institute (SRI) dan Yayasan Bodhicitta, mengevakuasi bayi ini. Tim menembakkan bius, lalu turun ke lubang mengambil anak harimau. Ia terlihat lemah karena kekurangan cairan dan kelaparan.
Hotmauli Sianturi, Kepala BBKSDA Sumut mengatakan, keberhasilan mengevakuasi harimau ini, menjadi obat bagi dunia konservasi. Belum lama ini, ada kejadian memilukan di Kabupaten Tapanuli Utara, harimau ditembak, dan daging dimakan.
“Mudah-mudahan tim lapangan dibantu kawan-kawan NGO bisa merawat anak harimau ini agar makin sehat.”
Tim medis memeriksa anak harimau yang lima hari terperangkap dalam jeratan ini. Foto: Ayat S Karokaro