, ,

Operasi di Mandailing Natal, Ada Siamang Kena Parasit sampai Gagal Sita dari Oknum Polisi

Tim Satuan Polisi Reaksi Cepat (SPORC) Brigade Macan Tutul, Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) menyita satwa dilindungi di Mandailing Natal. Mereka menyita empat siamang,  satu operasi gagal karena satwa sedang dibawa sang pemilik, oknum polisi.

Penyitaan dibantu Wildlife Rescue Unit (WRU)–Sumatra Reinforest Institut (SRI). Hendra Ginting, Komandan SPORC Brigade Macan Tutul, kepada Mongabay, Jumat (6/5/16), menjelaskan, dalam operasi ini, tiga siamang diserahkan sukarela pemilik. Satu penyitaan.

Tim mendatangi empat lokasi diduga tempat pemeliharaan satwa dilindungi. Lokasi pertama Jalan Simpang Gambir, Desa Aek Garingging. Tim menemui pemilik, Mahdan Lubis, untuk menyita. Pemilik punya usaha rumah makan. Mungki, begitu nama siamang yang sudah dipelihara selama delapan tahun. Ukuran besar, hingga evakuasi menggunakan obat  bius.

Setelah itu, tim ke Kota Panyabungan. Ada dua siamang milik Faisal, pengusaha kilang kayu dan Fauzi Lubis. Di Panyabungan, siamang dipelihara sejak dua tahun lalu. Satwa berat tiga kilogram ini, terserang parasit. Rambut punggungn botak.

Siamang sitaan BBKSDA Sumut. Foto: Ayat S Karokaro
Siamang sitaan BBKSDA Sumut. Foto: Ayat S Karokaro

Penyitaan berlanjut. Hendra Ginting, menyatakan proses sempat terkendala kala menyita siamang di hotel di Mandailing Natal. Pemilik ketika dihubungi berusaha mengulur waktu. Pemilik meminta satwa diambil sore hari. Setelah sore, dia minta esok hari. Akhirnya, tim menghubungi kepala desa buat menyaksikan penyitaan.

Satu operasi gagal kala mau menyita siamang milik Siregar, oknum polisi dari Polres Mandailing Natal di Desa Manisak. Ginting mengatakan, kala tim ke lokas,i Siregar sedang ke Medan,  bersama siamang. Keterangan warga sekitar, binatang itu, sudah lama dipelihara, bahkan bebas berkeliaran di dalam maupun  luar rumah. Warga menyatakan mereka menyayangi siamang itu.

Operasi dihentikan sementara. Siamang sitaan masuk karantina SRI di Panyabungan. Rasyid Assaf Dongoran, Direktur SRI, mengatakan, satwa-satwa sitaan akan menjalani karantina di kandang-kandang isolasi.

Dokter hewan SRI akan memeriksa kesehatan, seperti tes darah dan kondisi fisik menyeluruh. Jika berpenyakit, akan penanganan khusus. “Langkah kita, menjaga satwa-satwa sehat dan bugar. Makanan bergizi. Pelatihan mandiri dengan mencari makan sendiri juga dilakukan.”

Siamang saat evakuasi di salah satu rumah warga di Mandailing Natal. Foto: Ayat S Karokaro
Siamang saat evakuasi di salah satu rumah warga di Mandailing Natal. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,