,

Ruang Jelajah yang Berkurang Mengancam Kehidupan Macan Tutul

Kabar buruk kembali datang dari kucing besar. Kali ini, dari macan tutul yang kehilangan lebih dari 75 % dari habitat historisnya. Dan menurut studi yang dipublikasikan oleh PeerJ, dari seluruh ruang jelajahnya yang tersisa, hanya sekitar 17 % yang merupakan kawasan dilindungi.

Jadi secara umum, dari 9 sub species macan tutul, kini semuanya berada dalam masalah besar, dan bahkan beberapa diantaranya menghadapi ancaman yang jauh lebih buruk dibanding sub species lain.

Macan tutul amur (Panthera pardus orientalis), macan tutul china utara (P. p. japonensis), macan tutul arab (P.p. Nimr), misalnya, telah kehilangan sekitar 98% dari ruang jelajah historisnya.

“Sangat mengkhawatirkan, betapa cepatnya macan tutul hilang dari daerah kekuasannya selama ini” kata Luke Hunter, President and Chief Conservation Officer Panthera, yang juga terlibat secara tidak langsung pada studi tersebut.

“Khususnya di China dan Asia Tenggara dimana 10 tahun lalu, macan tutul menempati ruang jelajah yang luas. Sekarang, mereka hanya menempati daerah-daerah yang terisolasi satu sama lain, dan populasi mereka juga sangat mencemaskan” Tambahnya.

Hanya sedikit penelitian yang menemukan keberadaan macan tutul Sri Lanka. Foto : Udayan Dasgupta.
Hanya sedikit penelitian yang menemukan keberadaan macan tutul Sri Lanka. Foto : Udayan Dasgupta.

Macan tutul adalah satwa yang sebenarnya mudah beradaptasi. Mereka diketahui dapat hidup berdampingan dengan dengan manusia bahkan di area-area yang padat penduduk seperti di Mumbai , India, atau Johanesburg di Afrika Selatan. Meski dikenal kuat dan mudah beradaptasi, sangat sedikit yang mengetahui di mana saja populasi macan tutul sekarang.

Secara historis, sekitar tahun 1750 (atau sebelum era revolusi industri), macan tutul hidup di kawasan seluas 35 juta km2. Tapi kini, mereka hidup di kawasan yang tak sampai 1/4 luas kawasan mereka dulu, yang disebabkan oleh konversi kawasan tersebut menjadi kawasan pertanian.

Hilangnya ruang jelajah macan tutul bervariasi di berbagai kawasan. Di Afrika, kawasan yang dihuni macan tutul telah berkurang lebih dari 65%. Di Afrika Utara. berkurang lebih dari 99%.  Di Asia, berkurang sekitar 85%, di mana Asia Tenggara adalah yang paling parah.

Selain hilangnya kawasan habitatnya, macan tutul juga terancam karena perburuan. Foto : Corey Anco.
Selain hilangnya kawasan habitatnya, macan tutul juga terancam karena perburuan. Foto : Corey Anco.

Berdasarkan hilangnya ruang hidup dan populasinya yang sedikit, para ahli menyarankan agar IUCN mengeluarkan status konservasi sangat terancam punah/kritis (critically endangered) dan terancam/genting (endangered) masing-masing untuk macan tutul china utara dan macan tutul indochina.

Vidya Athreya dari  Wildlife Conservation Society (WCS) India, yang terlibat dalam penelitian menyatakan “Meskipun macan tutul adalah karnivora yang mudah beradaptasi, namun kondisi mereka sangat terancam. Analoginya, mereka bergelantungan dengan cakar dan giginya untuk tetap bertahan hidup.”

Citation:

Jacobson AP, Gerngross P, Lemeris Jr. JR, Schoonover RF, Anco C, Breitenmoser-Würsten C, Durant SM, Farhadinia MS, Henschel P, Kamler JF, Laguardia A, Rostro-García S, Stein AB, Dollar L. (2016) Leopard (Panthera pardus) status, distribution, and the research efforts across its range. PeerJ 4:e1974 https://doi.org/10.7717/peerj.1974

Artikel ini merupakan terjemahan dari :

Nobody was expecting this’: range loss puts leopards in big trouble

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,