Inilah Hewan Di Masa Lalu yang Punya Spesialisasi Memakan Manusia

Mungkin tak pernah terbayangkan oleh kita, namun evolusi telah memainkan peran sangat penting yang kadang membingungkan sepanjang waktu. Evolusi itu bagaimanapun juga masih menyisakan berbagai jenis flora dan fauna yang kita kenal sekarang ini.

Banyak satwa yang dulu pernah merajai daratan, kini tak kita temui lagi. Salah satunya adalah ditemukannya bukti yang menyatakan bahwa dulu ada satwa-satwa yang memang punya spesialisasi memakan daging manusia.

Seekor hewan memang berevolusi sebagai spesialis predator bagi manusia, dan tulang belulangnya ditemukan di sebuah gua di Afrika. Namanya adalah dinofelis, dan salah satu ciri khasnya adalah menggigit kepala manusia dan menembus tengkoraknya dengan dua buah gigi taringnya yang panjang.

Saat singa gunung atau kucing -kucing besar yang lain menyerang manusia, korbannya seringkali mampu bertahan hidup karena mereka tak mampu menembus kerasnya tulang kepala manusia.

Luka seperti itu memang bisa berakibat fatal, tapi kucing-kucing besar di masa kini tak mempunyai gigi untuk menembusnya. Berbeda dengan Dinofelis yang pinya dua ggi taring yang mirip belati, yang bisa menembus otak manusia dalam sekali gigit.

Gambar rekaan dinofelis yang bisa meremukkan tulang tengkorak manusia. Foto : boredomtherapy.com
Gambar rekaan dinofelis yang bisa meremukkan tulang tengkorak manusia. Foto : boredomtherapy.com

Dinofelis tersebar luas di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika utara pada setidaknya 1,2 juta tahun yang lalu. Hewan ini berukuran hampir mirip dengan singa modern, namun kebanyakan sebesar jaguar, yakni setinggi 70 cm dan seberat 120 kg. Kucing besar berukuran sedang yang mempunyai dua gigi taring yang menakutkan dan sangat kuat.

Dinofelis ini memburu binatang-binatang besar, diantaranya anak mammoth (gajah purba), mastodon,  homo habilis (nenek moyang manusia modern) dan binatang-binatang lain.

Dalam buku Songlines, penulis Bruce Chatwin mengatakan dinofelis adalah motivasi utama mengapa manusia-manusia purba membuat tombak dan senjata-senjata lain. Di titik inilah, manusia mulai bisa mengalahkan dinofelis dan membawanya ke jurang kepunahan, dan menjadi titik penting evolusi manusia.

Fosil gigi dengan taring dinofelis. Foto : detechter.com
Fosil gigi dengan taring dinofelis. Foto : detechter.com

Mungkin ini adalah pemikiran yang spekulatif, namun sebuah ketakutan yang universal tentang monster yang mengendap-endap di malam hari mengintai manusia untuk dimangsa, bisa jadi adalah memori kuno akan adanya hewan pemangsa manusia yang dihadapi oleh leluhur kita yang tinggal di gua-gua.

Dinofelis pertama kali diindentifikasi sebagai “spesialis pemangsa primata” oleh Prof CK Brain pada 1981 dalam bukunya  The Hunters or the Hunted? An Introduction to African Cave Taphonomy yang didasarkan atas penemuan-penemuan di Afrika.

Gambar rekaan dinofelis pemakan manusia purba Foto : boredomtherapy.com
Gambar rekaan dinofelis pemakan manusia purba Foto : boredomtherapy.com
Artikel yang diterbitkan oleh
, ,