Samarinda yang Bertabur Sampah di Hari Penuh Berkah

Warga RT 35 Kelurahan Karang Anyar, Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, protes berat. Tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) mereka, sudah empat hari tidak diangkut. Mereka menutup badan jalan dengan tumpukan barang sisa tersebut. Akibatnya, jalan di depan Pasar Kedondong, sukses tak bisa dilewati kendaraan bermotor di hari pertama Perayaan Idul Fitri.

Warga menyebut, mereka sudah tidak tahan dengan bau yang bersumber dari  TPS itu. Aksi tutup jalan dengan sampah dilakukan untuk menarik perhatian pemerintah. “Agar wali kota tahu penderitaan kami,” ungkap salah seorang warga.

Nyatanya, tumpukan sampah juga menggunung di penjuru Samarinda. Foto-foto sampah menutupi sebagian badan jalan bertebaran di media sosial. Apakah sampah tidak diangkat karena pekerja kebersihan libur Lebaran?

Syafrudin, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa yang juga anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membantah anggapan itu. Menurutnya, petugas kebersihan yang merupakan pegawai harian tidak tetap mogok karena tidak ada kepastian uang lembur.

“Memang libur, tapi petugas tidak mau bekerja di hari libur dikarenakan tidak ada kepastian pembayaran lembur,” ujarnya, akhir pekan ini kepada awak media.

Kekosongan anggaran tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Samarinda, Dadang Airlangga. Dadang memastikan DKP akan merespon keluhan warga dengan mengerahkan tim lain di luar tim kebersihan.

Sampah yang menumpuk di TPS Bawah Jembatan Lambung. Foto: Yustinus S. Hardjanto
Sampah yang menumpuk di TPS Bawah Jembatan Lambung. Foto: Yustinus S. Hardjanto

Namun, sampai hari kedua Lebaran, sampah masih menumpuk di TPS bahkan bertambah. Netizen semakin gencar menyebar foto-foto gundukan sampah itu.

Postingan tersebut, sampai juga ke Wali Kota Samarinda, Sjaharie Jaang. “Selepas open house di rumah jabatan, saya bersama tim dari Dinas Bina Marga dan Pengairan langsung menuju Jl. Teuku Umar, Depan Pasar Kedongong, Jl. Ulin dan Depan Kantor Kelurahan Loa Bakung, Jl. Jakarta untuk membersihkan sampah yang menumpuk di TPS padat kendaraan itu,” tulis Jaang dalam akun Facebook-nya.

Postingan yang disertai 13 foto itu mengambarkan kegiatan wali kota yang dibantu armada truk dan alat berat, memindahkan 130 ton sampah dari TPS ke tempat pembuangan akhir (TPA).

“Total sampah yg dibersihkan kurang lebih 130 ton. Kami menghimbau warga untuk membuang sampah sesuai jadwal, mulai pukul 18.00 sampai 06.00 Wita. Kebersihan dan keindahan kota adalah tanggung jawab kita. Bersama kita bisa,” lanjut Jaang.

Mobil bak terbuka yang digunakan atas inisiatif warga untuk mengangkut sampah. Foto: Khairil Marzuki
Mobil bak terbuka yang digunakan atas inisiatif warga untuk mengangkut sampah. Foto: Khairil Marzuki

Partisipasi

Sikap berbeda ditunjukkan Khairil Marzuki Tanjung, pengusaha warung internet itu langsung bergerak, memunguti sampah di salah satu TPS yang berada di Jalan Pramuka, Samarinda.

Khairil kemudian menyebar foto lewat akun Facebook-nya. “Tidak apalah walau cuma sedikit, paling tidak ada yang disumbangkan untuk lingkungan” tulisnya.

Postingan Khairil tersebut mengerakkan netizen lainnya. Kamis, 7 Juli 2016, pukul 21.00 Wita, Khairil Tanjung dibantu Komunitas Wirausaha Samarinda (KWS) dan Gerakan Memungut Sehelai Sampah SKM (GMSS SKM) mengangkut sampah dari TPS ke TPA dengan mobil bak terbuka yang merupakan mobil operasional Bank Sampah KWS.

Truk yang digunakan untuk mengangkut sampah yang menumpuk di Samarinda. Foto: Khairil Marzuki
Truk yang digunakan untuk mengangkut sampah yang menumpuk di Samarinda. Foto: Khairil Marzuki

Partipasi warga mengangkut sampah menumpuk di TPS juga disampaikan oleh Adityo Permadi, Mahasiswa IAIN Samarinda yang tinggal di Sambutan. Menurutnya, tumpukan sampah yang berada di Tanjangan antara Sungai Dama dan Sambutan diangkut ke TPA oleh warga dengan mobil bak terbuka.

“Pedagang buah yang berjualan tak jauh dari TPS, mengangkut sampah dari TPS ke TPA menggunakan mobil yang biasa dipakai untuk mengangkut dagangannya,” ujar Adityo.

Prihatin dengan lambannya penangganan sampah di Kota Samarinda, Sabtu pagi, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kaltim mengelar aksi di depan rumah jabatan Wali kota Samarinda. Dalam aksinya, mereka mendesak wali kota mencopot pejabat teknis yang menanggani sampah dan mengangkat petugas kebersihan menjadi pegawai tetap.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,