Fokus Liputan: Kala Izin Tambang Semen Wonogiri Masuk Wilayah Terlarang (Bagian 3)

gunung sewu20-Tulisan Geopark Gunung Sewu dan warga yang pulang dari mencari pakan ternak.

Geopark Gunung Sewu di Wonogiri, terancam tambang dan pabrik semen. Foto: Nuswantoro

Bila menyusuri jalan aspal dari arah Yogyakarta, ke Gunung Kidul, melewati Wonosari, menuju Wonogiri, lewat Pracimantoro, berakhir di Teluk Pacitan, akan melewati jalanan berkelok. Naik turun bukit.

Pemandangan bukit kapur hampir di sepanjang jalan. Ada banyak tempat wisata goa yang bisa dijangkau tak jauh dari rute ini. Di Gunung Kidul ada Goa Grubug, Jomblang, Kali Suci, Pindul, Lowo, dan Paesan. Di Wonogiri, ada Goa Sodong, Putri Kencono, dan Tembus, tak jauh dari Museum Karst. Lanjut ke Pacitan, maka bisa memilih Goa Tabuhan, dan Gong.

Jika bernyali, juga bisa menyusuri jalan alternatif mendekat ke pantai. Jalan lebih sepi, berkelok, beberapa ruas jalan tak beraspal. Kadang bertemu jalan sebagian tertutup bukit longsor. Rute berat itu impas dengan suguhan pemandangan laut indah dari kiri jalan. Sesekali juga bisa memandang lautan lepas samudera Indonesia dari ketinggian bukit.

Ada satu tempat unik lagi di sana, yaitu Lembah Bengawan Solo Purba. Muara ada di sebelah selatan Sadeng, Gunung Kidul dan hulu di Giribelah, Wonogiri. Jangan membayangkan Bengawan Solo Purba ini dialiri air. Bengawan Solo Purba adalah sungai mati, karena proses alam, muara kini bergeser ke utara. Inilah kekayaan keragaman geologi Gunung Sewu, selain telaga, sungai bawah tanah, ponor, dan mata air yang tak terhitung jumlahnya.

Sejak 19 Desember 2015, kawasan unik inipun masuk Global Geoparks Network UNESCO, menyusul Gunung Batur di Bali, ditetapkan 20 September 2012.

A Hary Sukmono, Sekretaris Geopark Gunung Sewu menjelaskan, Gunung Sewu masuk jaringan taman bumi dunia setelah diusulkan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), yang meneruskan usulan tiga kabupaten, yaitu Gunung Kidul, Wonogiri, dan Pacitan.

“Geopark itu basisnya kebumian. Syarat pertama diterima karena ada keunikan geologi,” katanya, kepada Mongabay. “Keunikan di bentang alam karst Gunung Sewu, antara lain ada gunung api purba, Gunung Nglanggeran, ada hutan Wanagama dan Turunan. Kita memiliki situs arkeologi Song Terus di Pacitan,” katanya.

gunung sewu21-Gua Tembus di Pracimantoro.

Goa Tembus, di Prcimantaro. Foto: Nuswantoro

Lengkapnya, ada 33 situs kebumian diakui UNESCO dimiliki Geopark Gunung Sewu. Di Gunung Kidul,  meliputi muara Bengawan Solo Purba di Sadeng, formasi gunung api purba Nglanggeran, formasi Sambipitu, Goa Pindul, Kali Suci, Luweng Jomblang, Wedi Ombo, air terjun Srigetuk, pantai Baron-Kukup-Krakal, Luweng Cokro, Goa Ngingrong, Hutan Wanagama sampai Hutan Turunan.

Di Wonogiri,  ada hulu Bengawan Solo Purba di Giritontro, Goa Sodong, Tembus, Luweng Sapen, Goa Mrico, Potro Bunder, dan Pantai Sembukan.

Di Pacitan, ada Goa Gong, Song Terus, Tabuhan, Luweng Jaran, Goa Luweng Ombo, Pantai Klayar, Pantai Buyutan, Pantai Watukarung,Pantai Srau, Pantai Tamperan-Pancer, Sungai Baksoka, Danau Guyangwarak, dan situs Ngrijangan.

“Pemeliharaan nanti domain pemerintah daerah. Pemerintah pusat, lewat tiga kementerian yaitu Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Maritim sedang merumuskan Perpres Geopark untuk seluruh Indonesia,” katanya.

Payung hukum Geopark Gunung Sewu, katanya, memang belum ada, namun pendekatan-pendekatan peraturan bisa lewat UU yang tersedia, misal, UU Tata Ruang, Lingkungan, Konservasi dan Sumber Daya Hayati, maupun UU Cagar Budaya.

Kuswaji, pakar geomorfologi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS), menjelaskan, bentang alam karst Gunung Sewu memang istimewa. Dalam konteks keilmuwan, beberapa referensi geomorfologi di luar negeri sudah menjadikan Gunung Sewu,  salah satu keunikan karst dunia. Istilah tipe karst Gunung Sewu, merujuk pada conical hill (puncak bukit tumpul) yang berjumlah ribuan, di dalamnya ada rangkaian sungai bawah tanah.

“Ketika orang luar di dalam konteks keilmuwan mengapresiasi bentangan alam kita, seharusnya kita lebih menghargai. Ini satu-satunya di dunia.”

gunung sewu23-Museum Karst Indonesia. Pracimantoro, Wonogiri.

Museum Karst Indonesia di Wonogiri. Foto: Nuswantoro

Izin tambang di wilayah terlarang

Di kawasan geopark itulah rencana tambang dan pabrik semen Wonogiri tengah mempersiapkan izin eksploitasi.  Karmin, Ketua Aja Kwatir, menunjukkan kepada saya patok-patok PT Ultratech Mining Indonesia (UMI) dekat mata air, ponor, dan goa, yang menjadi sistem karst Gunung Sewu di Giriwoyo.

“Kalau ini ditambang bagaimana dengan mata air yang menghidupi kami,” katanya. Dia berharap, pejabat daerah mau turun dan melihat sendiri lingkungan Giriwoyo yang asri.

Purwiyanto, dari Paguyuban Peduli Gunung Sewu mengatakan, dari pengamatan bahan baku pabrik semen tak mungkin di luar Giriwoyo.

“Sepengetahuan kami bahan baku pokok, yang sudah terpetakan itu tak akan mungkin di luar geopark. Kalau masalah tapak pabrik, perumahan karyawan, memang mungkin di luar kawasan,” katanya.

Hary berpendapat, penetapan Geopark Gunung Sewu, tak serta merta menghentikan pertambangan.

“Pemanfaatan kawasan seperti untuk tambang itu dalam ranah aturan tata ruang. Geopark adalah pengembangan konsep kawasan. Kalau ada aktivitas tambang, mesti di luar batas geopark. Jadi kegiatan tak sesuai pelestarian Geopark sebaiknya keluar kawasan,” ujar dia.

Menurut dia, agar Geopark Gunung Sewu lestari, berbagai pihak perlu memahami, mengerti dan melakukan upaya konservasi sesuai koridor geopark. Masyarakat bisa diajak hidup tak merusak geopark. Pemerintah bisa mengupayakan masyarakat sekitar ikut menjaga kelestarian, dengan meningkatkan kesejahteraan tanpa merusak alam.

“Dengan begitu geopark bisa menghidupi masyarakat dan masyarakat bisa menghidupi geopark.”

Patrem Joko Priyono, Kabid Geologi, Air tanah, dan Energi Dinas PESDM Wonogiri membenarkan di IUP UMI terdapat sumber-sumber air. Dia beralasan, pemberian IUP eksplorasi pada 2011, penetapan Kawasan Bentang Alam Karst baru 2014.

“Mestinya dalam pemberian IUP operasi produksi nanti harus ada penciutan wilayah. Harus betul-betul di luar Kawasan Bentang Alam Karst,” katanya.

Sri Rahayu, kuasa hukum warga Giriwoyo, berpendapat keputusan Menteri ESDM nomor 3045/140/MEM/2014, hanya mengakomodasi wilayah karst 162,8 kilometer persegi itu tak sesuai visi pemerintah Wonogiri sendiri. Dalam buku Bersahabat dengan Kawasan Karst terbit 2004, disusun era bupati Begug Poernomosidi disebutkan karst tak boleh ditambang tersebar di Kecamatan Paranggupito, Giritontro, Pracimantoro, Giriwoyo, Eromoko seluas 239,77 kilometer persegi. Artinya, lokasi IUP UMI sesungguhnya tak boleh ditambang.

Berbeda dengan Bupati Wonogiri lainnya, Karmin mengenang Begug sebagai sosok bupati peduli lingkungan.

“Pernah suatu waktu saya melapor ke bupati Begug, goa sumber air di Kakap dibendung sepihak PDAM. Akibatnya sawah tak kebagian air. Bupati menyuruh saya membongkarnya.” (bersambung)

gunung sewu25-Papan informasi di Geopark Gunung Sewu, Wonogiri.

Papan informasi Geopark Gunung Sewu di Wonogiri. Foto: Nuswantoro

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , , , ,